BUSET merasa sangat beruntung dapat berkenalan dengan artis muda nan cantik, Julie Estelle Gasnier. Sang bintang mampir ke Melbourne dalam rangka pemutaran filmnya, Headshot dan Surat dari Praha untuk Indonesian Film Festival (IFF) 2017. Ini adalah kali pertama untuk kedua film tersebut diputar di Negeri Kangguru.

Menjadi figur publik bukan lah hal yang baru bagi seorang Julie Estelle. Karirnya sudah merambah dari dunia peran, bintang iklan hingga foto model. Tidak kurang dari 18 film layar lebar juga telah diperaninya. Malahan, dunia perfilman sudah melekat bahkan sejak Julie menginjak usia yang sangat belia. Ya, ketika dirinya hanya berusia 9 tahun, Julie terlibat dalam film karya Christine Hakim bertajuk Daun di Atas Bantal (1998).

Nama Julie Estelle identik dengan film ber-genre horor, seperti film trilogi Kuntilanak (2006, 2007, 2009) sebelum akhirnya memerankan beberapa film laga, sebut saja The Raid 2: Berandal (2014) dan Headshot (2016). Aktris 28 tahun ini mengatakan terjun dalam film laga merupakan keputusan yang memaksa dirinya untuk keluar dari zona nyaman. Kendati demikian, melakoni peran wanita yang memiliki kepribadian dingin dan keahlian bela diri dianggap sebagai pembelajaran dan tantangan yang baru dalam karir aktingnya. Ia pun sangat menikmati emosi dan situasi syuting yang berbeda dari biasanya.

Pengalaman serta kepiawaiannya dalam berakting tidak dapat diragukan lagi. Adik dari artis Cathy Sharon ini sudah beberapa kali mendapatkan nominasi di berbagai kategori penghargaan, misalnya dari Festival Film Jakarta (2007) hingga Indonesian Actor Movie Awards (IAMA 2016). Pada akhir tahun 2016 kemarin Julie akhirnya memenangkan dua kategori sekaligus, yakni Pemeran Wanita Utama Terfavorit dan Pasangan Terbaik (bersama Tio Pasukadewo).

Kepada BUSET, Julie mengaku dirinya mendapatkan pembelajaran baru yang sangat berharga ketika beradu akting bersama aktor legendaris Tanah Air, Tio Pasukadewo, dalam film Surat dari Praha yang membawa kemenangan pada IAMA 2016. Pasalnya, Julie harus mendalami karakter dengan memahami perasaan dalam situasi yang dirasakan para pelajar Indonesia di Praha pada tahun 1966. Menurut Julie, setiap film memiliki keunikan tersendiri dan dirinya selalu terbuka untuk menerima dan mempelajari sesuatu yang baru. “Learning by doing,” adalah salah satu prinsip yang selalu dipegang Julie untuk mencapai sukses seperti sekarang ini.

Saat ini Julie sedang disibukkan dengan sebuah film garapan Garin Nugroho. Film tersebut mengambil lokasi syuting di daerah Larantuka yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Rencananya film ini dipersiapkan untuk mengikuti berbagai festival film dunia. Kita tunggu saja kiprah Julie Estelle di film tersebut.

Nys