Autism adalah kondisi perkembangan seumur hidup yang mempengaruhi seseorang dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. Setiap orang memiliki tingkat atau ‘spektrum’ yang berbeda dalam seberapa besar autism mempengaruhi hidup mereka. Beberapa orang dapat hidup dengan mandiri, sedangkan yang lainnya membutuhkan bantuan pengawas dalam kesehariannya.
Mereka yang memiliki autism bisanya memiliki kesulitan untuk berkomunikasi dalam hubungan sosial, terpaku pada beberapa perilaku atau ketertarikan tertentu, memiliki sensori yang sensitif dan kesulitan untuk belajar.
Hingga saat ini penyebab autism masih belum diketahui. Selain dari pengaruh genetik, kondisi lingkungan juga dianggap dapat mempengaruhi kondisi individual. Pada tahun 2013, satu dari seratus anak di Australia memiliki autism, dimana pria memiliki empat kali kemungkinan lebih tinggi.
Sama seperti penyebabnya, hingga kini masih belum diketahui apa yang menyebabkan autism. Salah satu cara terbaik dalam menghadapinya adalah dengan diagnosa sedini mungkin, sekitar umur 36 bulan, sehingga anak bisa mendapatkan bantuan dan penanganan yang tepat. Diagnosa biasa dilakukan oleh psikolog yang dapat melakukan evaluasi sikap, namun orang tua biasanya merupakan yang pertama memerhatikan tanda-tanda, seperti saat anak tidak membalas tatapan mata, tidak merespon panggilan dan bermain dengan cara yang berulang.
Apa itu World Autism Awareness Day?
Sejak tahun 2007, PBB menetapkan 2 April sebagai hari kepedulian autisme sedunia demi melindungi hak-hak dasar mereka yang memiliki autisme. PBB percaya bahwa autism dan bentuk-bentuk disabilitas lainnya merupakan bagian dari pengalaman manusia yang dapat berkontribusi pada keberagaman dunia. Untuk itu setiap tahunnya World Autism Awareness Day memiliki agenda untuk menjadikan disabilitas sebagai hal yang dapat diterima dan menjadi bagian yang penting dalam kehidupan bermasyarakat.
Tema pada tahun 2016 ini adalah ‘Autism and the 2030 Agenda: Inclusion and Neurodiversity’. Sesuai dengan tema tersebut, PBB akan mengevaluasi hasil agenda tahun-tahun sebelumnya dan akan berfokus pada target baru yang lebih ambisius hingga tahun 2030. Dari 17 Sustainable Development Goals (SDGs) yang telah ditetapkan, beberapa diantaranya yang berkaitan dengan disabilitas adalah Quality Education, Decent Work and Economic Growth, Reduced Inequalities, Sustainable Cities and Communities dan Partnership for the Goals.
Bagaimana Cara Untuk Berpartisipasi?
Peringatan hari kepedulian autism sedunia biasa ditandai dengan warna biru muda yang cerah, sehingga beberapa kota akan menerangi gedung-gedung dengan lampu biru, termasuk Sydney Opera House di tanggal 2 April nanti.
Masyarakat juga diajak untuk menerangi lampu biru pada bangunan toko maupun rumah mereka untuk menunjukkan dukungan kepada para penderita autism serta keluarga mereka. Lebih mudah lagi, kalian juga bisa menggunakan pakaian dengan warna serupa selama satu hari.
Berpartisipasi dalam peringatan World Autism Awareness Day dapat membuat kalian semakin mengerti mengenai autism dan hal apa saja yang dapat membuat kehidupan mereka lebih baik di tengah masyarakat. Tentunya yang terpenting adalah memiliki keterbukaan dan keinginan untuk mepraktikkan semua hal yang telah kalian ketahui dalam kehidupan sehari-hari.
***
Beberapa acara yang dapat dikunjungi untuk memeriahkan peringatan tanggal 2 April 2016 ini adalah:
Ballarat – Community Autism Information Session
McCallum Conference Centre
10.30 am – 11.30 am
Victorian Aboriginal Health Service Autism Awareness Open Day
Fitzroy, Melbourne
11.00 am
‘The BrickMan Experience’ LEGO Expo
Crown Conference Centre
2.30 pm
Mornington Peninsula Autism Awareness Day Expo
Mornington Peninsula
2.00 pm – 5.00 pm
Light it up blue; collectibles store, internet café and game centre
GUF Werribee
4.00 pm – 6.00 pm
‘Frame of Mind: The Figure and Beyond’ Art Expo Official Opening
OTARC, La Trobe University
6.00 pm – 8.00 pm
Light it up blue for World Autism Awareness Day
SASI and Cube37 Gallery are partnering to light up the gallery blue
6.30 pm – 8.00 pm
Gaby