Kolaborasi seniman Indonesia dan Australia dalam wadah yang bernama Mainteater akan kembali hadir dalam satu karya pertunjukan bertajuk Urat Jagat (Veins of the Universe). Urat Jagat akan dipentaskan di beberapa kota yaitu Bandung, Serang, Jakarta dan Bali pada Februari 2015.
Tiga seniman asal Australia: Mal Webb—seorang musisi dan ahli vocal yang handal, dan teaterawan Jodee Mundy dan Sandra Fiona Long akan bekerja sama dengan seorang pionir dalam kesusastraan Sunda, Godi Suwarna, serta Deden Bulqini, seorang seniman instalasi bambu-multimedia, Wawan Sofwan—teaterawan Indonesia dan anggota ensemble Mainteater lainnya di Bandung, Indonesia. Kolaborasi kolektif ini telah berjalan selama 16 tahun, menghasilkan beberapa pementasan multibahasa dan juga meraih berbagai penghargaan, termasuk memenangkan penghargaan Melbourne Fringe’s “Innovation of Form” dan menjadi nominasi dalam Greenroom “Innovative New Form”.
Urat Jagat adalah pementasan yang terinspirasi dari kumpulan puisi kontemporer berjudul sama karya Godi Suwarna (memenangkan penghargaan Rancage sebanyak 3 kali). Terangkai dalam kalimat-kalimat Bahasa Sunda yang berima dan didasarkan pada cerita rakyat tradisional Sunda, Urat Jagat menjelma menjadi melodi indah yang menyuarakan alam. Pementasan ini menggabungkan vokal, suara dan gambar, dengan terjemahan dalam Bahasa Inggris yang disampaikan melalui vokal, musik dan visual yang sublim, dan dipentaskan dalam sebuah instalasi bambu. Karya ini mengusung tema kemanusiaan dan alam, terangkai dalam kata-kata puitis dan gambaran visual mengenai kemarahan, kesakitan, dan kelucuan dari mulai jalanan perkotaan sampai kedalaman hutan belantara.
Program internasional yang unik ini merupakan kelanjutan dari proses pengembangan pada tahun 2012 di Melbourne, Australia. Saat itu, Urat Jagat dipresentasikan di La Mama Theatre; International Festival of Literature, Ideas & Translations di Federation Square; dan pengembangan lebih lanjut dilakukan di Monash University dalam rangka ulangtahun ke 50 Departemen Indonesia.
Urat Jagat bertujuan untuk membuka jendela kesempatan bagi salah satu dari sekian banyak bahasa lisan daerah di Indonesia yang sudah mulai terpinggirkan dan langka penggunaannya, melalui penerjemahan, pementasan multibahasa, dan bentuk kesenian multidisiplin yang mendobrak batasan bahasa dan artistik. Program ini diciptakan melalui proses pertukaran ide, pikiran dan kebudayaan yang intim dan intens, menjadikan pementasan ini sebagai salah satu contoh dari banyaknya kemungkinan kolaborasi yang bias terjadi antara dua Negara.
URAT JAGAT – INDONESIA 2015
14 February: Pementasan di SelasarSunaryo, Bandung
16 February: Pementasan di UPI, Bandung
17 February: Workshop di UPI, Bandung
19 February: Pementasan di Rumah Dunia, Serang
20 February: Workshop di Rumah Dunia, Serang
21 February: Pementasan di Bentara Budaya Jakarta
24 February: Performance at Bentara Budaya Bali
25 February: Workshop di Bentara Budaya Bali
Program ini didukung oleh: Pemerintah Victoria melalui Arts Victoria; Pemerintah Australia melalui Australia International Cultural Council, inisiasi Departemen Luar Negeri dan Perdagangan; Australia Indonesia Institute; Selasar Sunaryo Art Space, Bandung; English Literature Department, Indonesia University of Education, Bandung; Rumah Dunia, Serang; Bentara Budaya Bali; and Kompas Gramedia.
Contact Person
Pradetya Novitri, Project Officer Mainteater Bandung
pradetya.novitri@gmail.com / +62 856 2057 993 / +62 813 942 692 85
MAINTEATER
Mainteater didirikan pada tahun 1995 oleh beberapa teaterawan di Jawa Barat. Bertujuan untuk menciptakan karya teater yang dapat dinikmati oleh seluruh penikmat dari berbagai macam budaya dan bahasa. Mainteater telah berkolaborasi dengan seniman di Melbourne sejak 1997.
Pertunjukan “Happy 1000 1000 Bahagia” (2000/2007) memenangkan penghargaan Melbourne Fringe Award untuk kategori “Innovation of Form” dan menjadi nominee untuk Green Room Award untuk kategori yang sama. Dipentaskan di London International Festival of Theatre Enquiry Season dan juga dipentaskan dalam roadshow di 5 tempat di Indonesia.
Pada 2007, mainteater berkolaborasi dengan Ahli Upacara Teh dari Jepang, So Sen, dalam proses “The Wind in B Minor” yang dipentaskan di Fitzroy Town Hall dan LaMama, Melbourne, dilanjutkan dengan program residensi selama satu bulan di Albury’s Hothouse Theatre.
Mainteater juga memproduksi “Sumur Tanpa Dasar, The Bottomless Well” (Indonesia dan Australia), “Oknum” (Indonesia, Australia, Malaysia dan Berlin) dan “Dam” (Australia, Indonesia dan Eropa) dan banyak lagi lainnya. Baru-baru ini Mainteater menciptakan sebuah pertunjukan musikal dari puisi karya penyair Sunda, Godi Suwarna yang berjudul Urat Jagat (Veins of The Universe) yang dipentaskan dalam Bahasa Sunda, Indonesia dan Australian Sign Language di Melbourne pada Juni 2012.