Uis Nipes, Film Pendek Karina Soerbakti untuk Tanah Karo

Uis Nipes

Film Pendek Karina Soerbakti untuk Tanah Karo

Kekayaan Indonesia tak habis-habisnya menjadi ladang inspirasi. Tak hanya kekayaan alam dan pesonanya, perbedaan-perbedaan budaya yang ada terus melahirkan keunikan baru yang mendorong rakyat Indonesia untuk terus berkarya. Setiap budaya mengandung cerita dan sejarah tersendiri untuk dilestarikan dan diteruskan.

Itu pula mengapa Karina Soerbakti memilih untuk membuat film pendek berjudul Uis Nipes. Cinta Karina terhadap film dan fashion menghasilkan karya berdurasi hampir empat menit yang unik. Dalam medium film pendek ini Karina memadukan seni perfilman dengan fesyen, khususnya memperlihatkan kain tenun tradisional Karo dari Sumatera Utara.

Karina Soerbakti dalam balutan kain Uis Nipes, kain kebanggaan masyarakat Karo

Tak hanya mengangkat tradisinya untuk masyarakat di Indonesia, Uis Nipes ternyata juga sukses membawa budaya Tanah Karo hingga luar negeri, bahkan sampai memenangkan penghargaan di film festival yang diadakan di Amerika Serikat. Sebagai satu-satunya perwakilan dari Indonesia, Uis Nipes merupakan satu dari dua perwakilan Asia di La Jolla Fashion Film Festival di California tahun ini yang berhasil masuk ke dalam empat nominasi dan memenangkan nominasi Best Music.

Karina Soerbakti selaku penggagas ide dan konsep cerita Uis Nipes juga merangkap sebagai pemeran, fashion stylist, produser, dan executive produser film ini. Karina yang dulu menempuh pendidikannya hingga S2 di bidang media dan komunikasi di Melbourne ini mengaku memiliki tujuan kuat dalam proses membuat film tersebut di Indonesia. “Uis Nipes ini adalah kain tradisional Karo. Saya yang berasal asli dari Karo mempunyai rasa tanggung jawab besar untuk mengangkat kultur saya di mata dunia,” jelas Karina. “Banyak orang kurang mengenal tentang Suku karo dan produk kebudayaannya, misalnya kain Uis Nipes. Jadi saya ingin membuat film yang autentik, apa yang orang lain belum bikin dan belum lihat, apalagi orang-orang luar negeri sebenarnya sangat tertarik dengan hal-hal berbau etnik,” lanjutnya. Bahkan menurutnya kain Uis Nipes yang identik dengan warna merah, sesungguhnya bisa hadir dalam berbagai warna.

Memperlihatkan beberapa corak dan warna Uis Nipes

Tak hanya mengangkat sisi fesyen, Uis Nipes juga mengangkat keragaman Karo seperti tanah lanskapnya Gunung Sinabung, memperlihatkan penenun-penenun asli Uis Nipes, hingga rumah adat asli di sana. “Ini salah satu bentuk empati saya terhadap masyarakat Karo yang terkena dampak erupsi Gunung Sinabung, supaya masyarakat lebih aware akan adanya Tanah Karo dan diharapkan dapat membantu korban-korban di sana,” jelas Karina.

Karina Soerbakti mengaku akan terus membuat proyek lain seperti film pendek dan web series di masa mendatang. “Saya sadar saya masih baru banget di dunia perfilman, jadi saya butuh portofolio. Yang jelas saya akan tetap membuat karya yang berbau Indonesia dan Karo, saya berharap banyak juga anak muda yang terus peduli terhadap budaya Indonesia,” tutur Karina antusias.

 

Film pendek Uis Nipes memenangkan penghargaan dalam kategori Best Music di ajang La Jolla Fashion Film Festival di California

 

Asa