PPIA Deakin University menyelenggarkan ajang diskusi bertajuk Talk of the Year (TOTY) 2019 awal Mei kemarin. Acara tersebut dibagi menjadi dua bagian, yakni seminar pada hari pertama yang bertempat di Jasper Hotel, City dan workshop pada hari kedua di kampus Deakin University Burwood.
Sesi pertama dimulai dengan sambutan dari ketua acara dan organsisasi, yang kemudian dilanjutkan oleh Konsul Jendral Spica Tutuhatunewa. Dalam kesempatan tersebut beliau membahas perihal digital economy yang kian marak diaplikasikan, dan kerjasama ekonomi antar kedua negara.
Bicara seputar ekonomi, Deputy Consul General of Japan in Victoria, Shunsuke Saito melanjutkan pembahasan yang berkaitan dengan demografi dan kewirausahaan di Jepang. Sedangkan perkembangan ekonomi di Melbourne yang terkenal akan multikulturalismenya serta peranan pelajar internasional dibahas langsung oleh Councillor City of Melbourne Phillip Le Liu.
Selain pandangan dari para pakar ekonomi, TOTY 2019 pula mengundang beberapa pelaku bisnis untuk membagikan pemikiran serta pengalaman mereka. Diantaranya ialah Indra Pramana, Presiden Direktur Navanti Indonesia; Alvin Hermanto, pendiri RELAB studio Melbourne; Prabudi Darmawan selaku Managing Director Geotesta; dan Hana Tania yang merupakan salah seorang pemilik gerai Ayam Penyet Ria.
Saat ditemui Buset, Project Manager TOTY Tata mengatakan pihaknya bertujuan untuk menginspirasi setiap mahasiswa dalam perencanaan dunia usaha atau karier mereka. “Panitia mendiskusikan event seperti apa yang ingin kami buat, terus juga banyak dari [teman-teman] yang ingin lanjut kerja di sini tapi bingung bagaimana caranya. Dengan adanya event ini, kita ingin memberikan insight yang berguna untuk mahasiswa di sini,” ujarnya.
Dalam sesi pelatihan, pantia TOTY mengundang influencer Titan Tyra dan Last Day Production untuk menyalurkan pengetahuan dan kiat sukses di bidang video dan creative photo editing.
Via