Diadakan di coworking space The 11th Space beberapa saat lalu, perusahaan marketing bernama Pencil Rocket mengadakan acara workshop yang berjalan interaktif, mengajarkan para hadirin bagaimana memberdayakan media sosial untuk kepentingan bisnis mereka, sekaligus memberikan kesempatan untuk bertanya-tanya.
Dengan masa yang berbeda, kemampuan yang sama bagi berbagai medium adalah menarik perhatian sesuai dengan situasi dan tren pada masa tersebut. Misal pada periode 1890an dimana pembangunan jalan dan gedung-gedung tinggi berjalan pesat, perhatian pejalan kaki sering menghadap ke atas dan dimanfaatkan oleh perusahaan untuk memasang iklan-iklan besar. Dan pada 1941 perhatian para masyarakat lekat dengan televisi rumah mereka dan pada saat itulah iklan televisi pertama tayang perdana. Hal yang sama juga bagi media sosial dalam masa sekarang, dimana perhatian para masyarakat kebanyakan tertuju kepada telepon genggam mereka.

Salah satu hal yang menarik dalam acara ini adalah jumlah peserta yang mengetahui acara ini melalui iklan dari Facebook, yang mencapai sekitar 30-38 orang dari total 60an lebih yang hadir. Hal tersebut diraih dengan beberapa cara yang Lunie ungkap, melalui Website retargeting: menargetkan orang yang pernah mengunjungi situs Pencil Rocket, Content Retargeting: menargetkan orang-orang yang pernah menonton video konten hasil Pencil Rocket untuk klien mereka, dan Prospecting audiens: menargetkan pebisnis yang memiliki ketertarikan terhadap sosial media, dan terhadap berbagai acara workshop.
“Kita merasa sosial media itu impactfull, tapi banyak sekali contohnya small/medium enterprise yang tidak ngerti sosial media. Jadi kita ingin mengedukasi cara menggunakan sosial media untuk bisnis. Bagaimana cara membuat sales dari konten yang dibuat,” ujar Nathanael Yan, Co-founder dan Creative Director Pencil Rocket tentang motivasi mengadakan workshop ini.
Sebagai workshop pertama yang diadakan oleh Pencil Rocket Melbourne, kedatangan jumlah audiens melewati ekspektasi, dan di kemudian hari Pencil Rocket turut ingin kembali mengadakan acara serupa untuk membantu strategi sosial media bagi berbagai bisnis.
Dalam sore itu Daniel (Co-Founder dan Managing Director) bersama Lunie Gan (Marketing Manager) Pencil Rocket, mengajarkan para hadirin dalam 3 bagian: Content Brainstorming, Content Creation dan Content Distribution.

Content Brainstorming
Langkah pertama dalam mengumpulkan ide untuk sebuah konten adalah mengetahui siapa target audiens, yang dapat dilakukan dengan:
- Membangun “buyer’s persona”, “… is this semi-fictional character that represents your ideal customer,” jelas Lunie. Dan hal tersebut harus memperhitungkan faktor, seperti siapa audiens mereka, apa yang disukai, tidak disukai, dan apa yang mereka lakukan. Hal tersebut bisa dilakukan dengan berbagai cara, bisa melalui survei, bertanya kepada divisi sales, ataupun menggunakan fitur insight dalam sosial media.
- Setelah mengidentifikasi target audiens, bagi audiens menjadi beberapa segmen, berdasarkan kriteria demografi dan psikografi. Dengan mengerti aspek demografi seperti kelompok umur, jenis kelamin, dan aspek psikografi seperti kepercayaan atau kebiasaan seseorang, kalian dapat mempromosikan produk berdasarkan daya tarik yang berbeda beda.
Dengan mengerti buyer’s persona dan membagikan segmen, kalian dapat menyiapkan konten yang spesial untuk berbagai kelompok audiens.
Langkah penting berikutnya adalah mengetahui siapa kompetitor kalian:
- Catat top 5 kompetitor dan pelajari aktivitas media sosial mereka, seperti dimana social media channel yang mereka sering aktif, interaksi mereka dengan audiens, seberapa sering mereka memasang postingan, catat kelemahan dan kelebihan mereka. Karena kelebihan kompetitor harus secara minimum bisa dikuasai oleh perusahaan kalian, dan kelemahan kompetitor menjadi kesempatan untuk dijadikan kelebihan kalian.
- Jangan lupa untuk memperhatikan format apa yang terbaik bagi audiens mereka. Seperti apa yang dapat menarik respon terbaik dari audiens, apakah dari format tertentu seperti video atau foto dan lain-lain. Jangan hanya meniru apa yang mereka lakukan karena apa yang kalian pasang di medsos harus sejalan dengan brand atau business value, kalian dapat pelajari dan cari kans yang dapat dihasilkan.
- Konsistensi adalah kunci

Bagian terakhir dalam meracik ide untuk konten yang diajarkan adalah mencari tahu bagaimana konten akan dipresentasikan:
- Perlihatkan kepada audiens apa yang kalian lakukan. Perlihatkanlah produk atau proyek yang sedang dipekerjakan karena cerita dibalik karya tersebut bisa membuat hubungan dengan audiens lebih intim. “If you look at storytelling, it’s a trend to embrace because it truly connects you to your target audience,” ujar Lunie.
- Buatlah konten yang dapat menambah nilai, misal seperti mengedukasi audiens. Dengan mengambil contoh seperti konten video hasil karya Tasty dari Buzzfeed, audiens menonton video tersebut dan men”tag” teman teman mereka karena konten tersebut menambah nilai dengan mengajarkan konsumen langkah-langkah yang actionable.
- Orang orang juga menyukai sisi manusia dalam sebuah bisnis. Dengan ini kalian dapat memberikan spotlight kepada orang orang dibalik bisnis tersebut dan mengungkapkan cerita atau aspirasi mereka kepada audiens.
- Berinteraksilah dengan para influencer. Jangan cuman mencari influencers yang memiliki banyak pengikut, carilah mereka yang memiliki engagement rate yang tinggi dan memiliki konten yang sejalan dengan brand kalian. Caranya dapat dicari melalui tagar (#), dan kalian dapat melihat konten hasil karya orang baik yang trending maupun baru di post, dan kalian juga bisa mendapatkan sugesti profile influencer lain yang mirip di sosial media.
- Go behind the scenes. Kalian bisa memanfaatkan fitur seperti snapchat atau insta story, audiens juga tertarik dengan budaya didalam dan keseharian di dalam perusahaan.
- Memanfaatkan User Generated Content (UGC). Dengan merepost postingan orang lain misal, bisa menjadi kesempatan untuk memperlihatkan kepada audiens bagaimana produk kalian bisa digunakan oleh pelanggan, contoh seperti Adobe yang hanya memposting konten UGC. Kampanye dengan tagar yang unik juga dapat menimbulkan banyak postingan dari para audiens. Memanfaatkan UGC bisa membuat para audiens merasa dihargai dan juga menunjukan sisi lain dalam bisnis kalian, seperti interaksi yang baik.

Content Creation:
Daniel mengutarakan untuk membuat konten, bisa dilakukan dengan menyewa jasa perusahaan marketing, melakukannya dengan bantuan tim di internal perusahaan, ataupun kalian seorang sendiri. “If you have time, why not learn it yourself? The internet has allowed everyone to be an expert in anything, just depends on how you dedicate your time. If you don’t have time but you have money, hire someone to be with you long term, someone who cares about your brand, company, and they will elaborate a constructive social media/marketing plan for you, and hire graphic designers, video people,” saran Daniel. Opsi lain adalah menyewa jasa perusahaan marketing, yang biasanya memiliki tim grafik desain dan lain-lain.
Beberapa pertimbangan dan cara membuat konten untuk bisnis yang diajarkan oleh Daniel adalah:
- Mengerti berbagai platform yang digunakan audiens dan mengerti keunikannya masing-masing, misal Facebook yang paling banyak digunakan di Australia. Beberapa macam konten bekerja lebih baik dalam satu platform dibanding yang lain, contohnya video konten lebih layak ditampilkan di Youtube atau IG TV.
- Repurposing. Jika kalian tidak terlalu memiliki modal besar, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah membuat 1 konten besar, contohnya sebuah video konten berdurasi 10 menit, dan dapat diadaptasikan untuk keperluan lain, contohnya menjadi video berdurasi lebih pendek untuk instastory, atau dalam bentuk artikel untuk blog atau linkedin.
- Manfaatkanlah fitur insights dalam berbagai platform. Misal dengan Instagram, kalian bisa membuat profil kalian menjadi business profile secara gratis, dan mengakses fitur insight yang dapat menunjukkan berapa jumlah orang yang mengunjungi akun kalian, berapa jumlah likes, dan berapa engagements.
- Dengarkanlah komentar dari audiens kalian. Kalian bisa saja menerka apa yang mereka sukai/apa yang memikat banyak respon dari audiens. Menaruh komentar di akun orang lain adalah salah satu cara cepat untuk meningkatkan jumlah followers bisnis Anda, bisa saja dari melihat followers kompetitor kalian dan menaruh komentar di postingan mereka untuk menarik perhatian audiens.
- Jangan menunggu memasang postingan di akhir hari. Rencanakan dengan menggunakan aplikasi post scheduler, dengan ini kalian dapat melihat preview apa saja yang akan kalian post dan mengaturnya untuk dipost pada hari apa dan jam berapa. Perhatikan waktu kapan yang baik untuk memasang postingan kalian. Rencanakan dari jauh hari.
- Jaga konsistensi, bisa berdasarkan warna ataupun isi dalam konten tersebut.
Content Distribution:
Sebagai cara untuk mendistribusikan konten, Lunie memberikan beberapa tips bagaimana memberdayakan Facebook, platform sosial media yang paling banyak digunakan di Australia, untuk distribusi konten. “With Facebook ads, with what it can do, it can target the very people you want to target,” tuturnya. Iklan Facebook memiliki berbagai format yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan, misal dalam format single image untuk menarik perhatian audiens melalui gambar, carousel ads yang bisa memperlihatkan berbagai macam produk/cerita, dan collection ads, yang bisa membawa audiens ke sebuah halaman produk.

Distribusi dapat dilakukan melalui:
- List Upload: bisa melalui CRM list atau Email Subscriber. “If it’s your existing customers by targeting them with Facebook Ads you can get them to upsell or cross sell. If it’s people who have subscribed to you, then there’s a high likely chance that you can get them to convert into a potential customer,” ujar Lunie.
- Retargeting: Dengan kembali menarget orang-orang yang pernah berinteraksi dengan akun atau halaman situs kalian, contohnya bagian contact us, kalian bisa mendorong pengunjung menjadi customer. Bisa juga melalui content retargeting, misal menargetkan orang-orang yang pernah menonton video konten kalian, dan tambahan tips yang Lunie berikan adalah melalui website retargeting dengan menginstal Facebook Pixel dalam situs kalian.
- Prospecting: Klien baru bisa diprospek berdasarkan demografi, kebiasaan atau ketertarikan. Misal jika kalian menjalankan bisnis party planning, kalian bisa saja menarget orang-orang yang akan berulang tahun di waktu dekat.
Dengan cara tersebut, ada berbagai macam objektif yang bisa ditargetkan dalam penggunaan iklan di Facebook, mengundang traffic (jumlah pendatang) ke landing page kalian, engagement (jumlah likes/comments untuk mengembangkan status), leads (mengumpulkan data untuk mencari audiens baru), messages (mengumpulkan orang dari iklan ke dalam inbox), dan yang paling terkenal adalah conversion (merubah orang dari melihat produk menjadi pembeli).
Apa Kata Mereka
Stephanie Chin, Pengusaha

I know the event through Facebook ads. What I learned the most really is about, creating content and some small skills, how you can find followers for free. It’s tips like these that really helps. Really great for them to share. Those things you usually need to pay, but today they actually offer these things for free and you can do and implement straight away. I think it’s really useful. These kinds of event the people who gather are quite similar, have similar mindset and value and that’s where you get to network and share your thoughts.
Ian Marrion, financial consultant dan mortgage broker di Citinet

Video marketing, is something that I am interested in at the moment. Instagram and Facebook is important, but I would like to learn video marketing. I would like to see more events like this of course.
Denis