Ikut meramaikan acara tahunan Mapping Melbourne yang diadakan oleh Multicultural Arts Victoria, Siem Reap Lady Boy berhasil mengundang tawa dan kagum dari para penontonnya.
Acara yang diisi Siem Reap Lady Boy sebagai bagian dari Mapping Melbourne adalah photo booth di Emporium, pertunjukan singkat selama 15 menit di Queen Victoria Market dan penampilan yang heboh di Ding Dong Bar bersama dengan artis lainnya.
Grup asal Kambodia yang terdiri dari 3 anggota ini mengkolaborasikan tari, lip-sync dan humor yang beda dari yang lain. Ketiga anggotanya merupakan drag-queen; yaitu Touch Sarath (28 tahun), Kong Sokthy Maro (28 tahun) dan Phoeuk Vannara (26 tahun). Mereka pun tidak luput untuk selalu tampil dengan pakaian dan dandanan yang spektakuler. Sekitar satu sampai satu setengah jam dihabiskan dalam persiapan berdandan dan berganti kostum di setiap acara.
Rupanya ini merupakan penampilan pertama bagi Siem Reap Lady Boy yang telah berumur hampir 5 tahun di negeri asing selain Thailand. Vina yang merupakan manager dari Siem Reap Lady Boy menjelaskan bahwa pengalaman yang mereka dapatkan di Melbourne sangatlah menyenangkan. “We are very excited and feel like a dream that we can come to perform for Mapping Melbourne.”
Sambutan dari masyarakat Melbourne pun terbilang cukup baik dan positif. “Audiences here like to see our performances and a lot of them ask us to take some pictures together. They also said they hope to see us performing again,” jelas Vina.
Harapannya dengan hal ini, pintu kesempatan untuk tampil di negara lainnya dapat terbuka. Siem Reap Lady Boy sendiri memiliki impian untuk menjadi terkenal, bukan saja di daerah asia-pasifik, tapi di seluruh dunia.
Saat ditanya mengenai selebriti yang menjadi panutannya, nama Lady Gaga dan Beyonce terucap dari mulut mereka. Namun Vannara memiliki jawaban yang berbeda, “I don’t want to be like anyone. I just want to be me.”
Berpenampilan sebagai drag-queen dan menghibur penonton merupakan pekerjaan full-time bagi semua anggota Siem Riep Lady Boy. Walaupun demikian, rupanya salah satu anggota mereka, Touch Sarath, mengaku bahwa rupanya dirinya tetap berlaku seperti laki-laki saat tidak berada di depan panggung dan tidak melakukan operasi ganti kelamin.
Keunikan, dedikasi dan keterampilan mereka dalam membuat penonton tertawa dan kagum patut diberi apresiasi. Kehadiran mereka ke Melbourne juga merupakan bukti dari Multicultural Victoria dalam membawa artis-artis independen dari berbagai negara dan memberi kesempatan untuk tampil dan dikenal secara internasional.
gaby