Bagi seorang Sharon Halim, eksplorasi dunia kuliner bukanlah sesuatu yang bisa dianggap sepele. Hal ini terbukti dengan pencapaiannya sebagai ‘Australia’s Biggest Foodie’ melalui platform Zomato. Sharon menempati posisi nomor 1 sebagai Top Reviewer dan nomor 3 sebagai Top Blogger berkat lebih dari 400 review makanan yang dimasukkannya dalam platform tersebut. Wanita yang telah tinggal di Australia selama 7 tahun terakhir inipun turut memulai food blog-nya sendiri bernama Lips Tempations.

SHARON HALIMAwal Food Blogging
Sharon mengaku dirinya sudah memiliki ketertarikan akan dunia kuliner dan menjadi seorang foodie sejak masa remaja. “I basically grow up in food business. Ayah dan nenek saya memiliki bakery, restoran serta bisnis katering sehingga makanan adalah sesuatu yang sangat dekat dengan saya,” jelas Sharon.

Dengan kehadiran social media serta platform layaknya Zomato, Sharon pun mulai sering memfoto dan memberikan review makanan. “Terlebih sejak suami saya sakit dan saya harus berhenti kerja. Jadi, sayapun mulai iseng-iseng review di Zomato,” ujar wanita asal Jakarta tersebut.

Sharon sendiri telah banyak memasukkan review tentang beberapa restoran dan acara kuliner ternama di Melbourne, seperti The Atlantic, Naughty Boy, Eden’s Backyard, serta Kit Kat Studio Pop Up Store. Sharon yang sekarang sering diundang oleh berbagai restoran ini selalu mengutamakan kedetailan isi tiap ulasan. “Saya selalu berusaha menangkap esensi tiap tempat, makanan serta acara dengan selengkap mungkin. Saya ingin pembaca mampu mendapatkan gambaran detail serta mendapatkan informasi yang berguna dari post saya, seperti child friendly café atau healthy eating cafe,” jelasnya.

Food Photo Sharon Halim4Australia’s Biggest Foodie
Tak disangka, justru passion Sharon dalam berbagi informasi kuliner kepada khalayak umum justru berbuah manis setelah dirinya terpilih sebagai Australia’s Biggest Foodie dalam Zomato. Zomato sendiri merupakan platform online search dan review restoran yang aktif digunakan di 23 negara berbeda. Menggunakan basis poin, Sharon dengan mudah meraup lebih dari 4000 poin dalam 6 bulan terakhir berkat ratusan review yang dimasukkannya.

“Saya kaget sekali saat tahu saya adalah number one foodie di Zomato. Bahkan sebelumnya saya tak pernah tau Zomato memiliki list seperti itu!” ucap Sharon, “Sekarang, saya jadi bekerja dekat dengan Zomato serta sering diundang dalam blogger meeting mereka.” Sejak keberhasilannya menduduki ranking teratas dalam Zomato, Sharon kemudian mulai membentuk food blognya sendiri dengan nama Lips Temptations.

LipFood Photo Sharon Halim3s Temptations
Wanita yang memiliki hobi travelling ini memiliki keunikan tersendiri dalam style ulasannya. “Misalnya, sesuai dengan nama blog saya, Lips Temptations, saya turut menempatkan logo berbentuk bibir dalam foto maupun post saya. Rating system-nya pun memakai bentuk bibir 1-5,” jelas Sharon.

Sharon sendiri merasa optimis dengan perkembangan food blogging di Indonesia maupun di Australia. “Waktu dulu, food critics merupakan profesi yang membutuhkan akreditasi. Namun, dengan kehadiran social media, keberadaan food blogger semakin diakui oleh banyak pihak. Food blogger sering diundang ke restoran baru, mengikuti acara launch produk, dan bahkan diajak berkolaborasi dengan brand atau restoran terkenal,” jelas Sharon dengan penuh semangat.

Food Photo Sharon Halim2Sharon pun optimis dengan perkembangan food blogging di masa modern ini. “Food blogger bisa membantu menanamkan pesan healthy food and living serta membantu mengekspos bisnis-bisnis kecil,” ucap Sharon, “bahkan, in the future, food blogger juga mampu mengadakan aksi-aksi sosial lainnya.”

Sang food blogger yang sekaligus ibu rumah tangga dan social media manager inipun berharap agar blognya dapat terus maju, sehingga tidak hanya mencakup makanan namun juga travel serta lifestyle. “Saya akan terus membangun brand saya sebagai professional food blogger,” jelas Sharon, “ke depannya, saya juga ingin bekerja sebagai presenter untuk food & lifestyle ataupun penulis dalam sebuah majalah terkenal.”

Sebelum mengakhiri perbincangan, Sharon memiliki beberapa tips bagi para food blogger. “Jadi food blogger janganlah setengah-setengah, walaupun satu post lumayan memakan waktu. Tanamkan pula impact positive bagi pembaca agar ulasan kalian tidak hanya sekadar review makanan namun turut menjadi encouragement bagi masyarakat luas,” ujar Sharon menutup pembicaraan.

 

flase
foto: dok. pribadi