“Seni Laku Tikus & Monyet” adalah buku karangan seorang mahasiswa The University of Western Australia yang menarasikan bahwa manusia nyatanya bisa lebih baik dalam mendalami karakter tikus dan monyet. “Saya menulis buku ini karena melihat begitu banyak manusia yang lama-lama melupakan nilai-nilai kemanusiaannya secara tidak langsung. Ini murni pengalaman pribadi saya ketika melihat orang-orang itu. Seperti judul buku ini, ternyata kelakuan serupa tikus dan monyet juga suatu seni,” ungkap Kevin.

Selain berprofesi sebagai mahasiswa, Kevin merupakan salah satu jurnalis Majalah Buset. Ia memberi perhatian kepada isu-isu sosial dan politik. Beberapa artikel dan cerpennya dapat dibaca di Majalah Buset maupun situs buset-online.com.

Jadi, siapa tikus? Siapa monyet? Silakan hubungi Lire Publisher di nomor Whatsapp +62 896-8740-9903

Ayo intip beberapa prosa yang bisa ditemukan di “Seni Laku Tikus & Monyet”

Perhimpunan Orang Asing

orang orang bicara
kepada orang-orang yang tidak bisa bicara
orang membicarakan orang tak bisa bicara
orang-orang diam karena bisa bicara
orang-orang takut tidak berbicara
dituntut berbicara malah tidak bicara
kenapa orang bicara tentang kediaman
orang tunawicara tidak diam
orang orang diam karena takut
orang mau bicara atau tidak mau bicara
terserah
mereka punya mulut
mereka bicara kasar
mereka bicara sopan
terserah
baik,
jahat,
mana kebebasan
mana ekspresif
mulut lelah
kita diam
sekaligus sedang bicara

Seni Laku Tikus dan Monyet

Etika masyarakat terkini
gak boleh
harus sopan
A = B
B = A + C
1. Buang sampah
di sini taman
biar enak buanglah
tanpa polisi kita bebas
anarki dikatakan media
berekspresi dikira fitnah
memang mau bicara kasar
omong kosong semua
ya, kita selalu kosong
2. maling sandal lebih baik
ketimbang nyuri uang pajak
hukumannya juga lebih berat
3. cium bibirku
nanti hamil
biarkan
aku tak mau kembali sendiri
4. baca buku undang-undang
hapal segala rumus peradilan
ujungnya tetap penjara
agama memang mujur
pakai kata “Tuhan” bakal selamat
5. nanti pulang kantor
beli gadis
di simpang hotel
agar surga tiba

Inflasi

beli makan
duduk di kerumunan
mahkluk lapar
makan ikan, kentang, dan keripik
biaya mahal makan banyak
tiba-tiba lupa
udah mandi atau belum
air mahal
untuk minum juga bayar
semua mahal
harga diri mulai mahal
dijual dan disebar
buru-buru keluar
rumput liar
segera nulis
kejadian tadi
agar ingat, waktu sekarang mahal.