Seasonal Affective Disorder (SAD) adalah salah satu jenis depresi yang terjadi di musim yang sama setiap tahun. Gangguan ini lebih sering terjadi di musim dingin walaupun dapat juga dialami di musim semi ataupun panas. Meskipun lebih banyak dijumpai di negara empat musim, SAD dapat juga dialami oleh penduduk negara dua musim. Menurut Psikolog Yisroel Barber, Seasonal Affective Disorder memiliki prevalensi antara 1-10% populasi. Namun, penelitian saat ini menunjukkan bahwa gangguan ini masih jarang terjadi di Australia.

Membedakan SAD dari winter blues dan depresi umum

Psikolog Yisroel Barber mengungkapkan bahwa mengenali apakah gejala depresi Anda selama musim dingin yang mengindikasikan winter blues, depresi, atau SAD dapat menjadi hal yang sulit dan membingungkan.

Winter blues adalah perubahan suasana hati yang terjadi ketika hari menjadi semakin dingin dan gelap di musim dingin. Fenomena ini terbilang wajar dan tidak menghalangi kemampuan Anda untuk menikmati hidup. Yisroel mengatakan bahwa SAD seringkali tidak terdeteksi karena disalahartikan sebagai winter blues. Namun, jika gejala yang terkait dengan SAD muncul di waktu yang sama setiap tahun, meningkat ketika musim berubah, dan berdampak kepada kualitas hidup Anda, penting untuk Anda mencari bantuan profesional.

Menurut Psikolog Yisroel Barber, SAD dan depresi memiliki banyak gejala yang sama. Namun, SAD berbeda dari depresi karena gangguan ini biasanya dipicu oleh perubahan musim tertentu. Individu dengan SAD cenderung mengalami gejala pada waktu yang sama setiap tahun dan tanpa gejala di sepanjang sisa tahun. Selain itu, ia menambahkan bahwa individu dengan SAD biasanya mengalami lebih banyak gejala kelelahan dan kelesuan, sedangkan individu dengan depresi umum cenderung mengalami suasana hati yang buruk dan mudah marah. Akibatnya, orang-orang dengan SAD lebih sering makan dan tidur lebih dari biasanya semetara orang-orang dengan depresi umum mungkin mengalami kesulitan tidur atau penurunan nafsu makan. 

Gejala

Gejala dari SAD hampir sama dengan depresi, yang membedakan adalah intensitas gejala yang memburuk atau membaik seiring dengan perubahan musim. Bagi kebanyakan orang, gejala ringan muncul pada awal musim gugur dan semakin memburuk di pertengahan dan puncak musim dingin saat hari-hari menjadi semakin gelap. Kemudian, pada musim semi atau awal musim panas, gejalanya hilang secara berangsur-angsur hingga Anda merasa normal dan sehat kembali. 

Berikut beberapa gejala umum dari SAD: 

  • Merasa sedih, murung dan putus asa 
  • Merasa lelah dan lesu
  • Merasakan sakit dan nyeri tanpa alasan yang jelas 
  • Tingkat percaya diri rendah 
  • Meningkatnya napsu makan dan berat badan
  • Lebih sering tidur
  • Susah berkonsentrasi 
  • Hilangnya kesenangan dalam melakukan hal-hal yang biasanya dinikmati 
  • Gairah sex berkurang

Untuk dapat didiagnosis dengan SAD, gejala ini harus dialami di waktu yang sama selama dua tahun atau lebih secara berturut-turut. 

Penyebab

Yisroel menyebutkan bahwa penelitian saat ini tidak memiliki konsensus tentang penyebab SAD, meskipun banyak bukti menunjukkan kurangnya sinar matahari di musim dingin dapat menjadi penyebabnya. Sinar matahari yang minim serta hari-hari yang menjadi lebih pendek di musim dingin dianggap dapat mempegaruhi beberapa fungsi biologis tubuh seperti gangguan terhadap produksi hormon melatonin dan serotonin serta disrupsi ritme sirkadian.

Faktor risiko

Kemungkinan untuk mengalami SAD dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor dibawah ini: 

  • Jenis kelamin

Walaupun SAD lebih sering dialami oleh wanita, pria seringkali mengalami gejala yang lebih parah.

  • Umur 

SAD lebih sering dialami oleh anak muda yang berada di kisaran umur 18 sampai 30 tahun. Ganggaun ini lebih jarang dialami semakin bertambahnya umur Anda.

  • Sejarah keluarga

Orang dengan SAD lebih cenderung memiliki saudara sedarah yang juga mempunyai SAD atau bentuk depresi lainnya. 

  • Mempunyai gangguan depresi atau bipolar

Gejala depresi di musim dingin dapat memburuk jika Anda memiliki salah satu dari kondisi ini. 

  • Tinggal jauh dari garis khatulistiwa

SAD lebih umum diantara orang-orang yang tinggal jauh di utara atau selatan khatulistiwa. Hal ini mungkin disebabkan oleh penurunan sinar matahari yang lebih drastis saat musim dingin.

Pengobatan

Merubah gaya hidup 

  • Paparkan diri Anda dengan sinar matahari alami sebisa mungkin 

Sinar matahari sangatlah penting untuk meningkatkan produksi hormon serotonin dan mengurangi kadar melatonin yang dapat memperbaiki mood Anda. Hal ini dapat dilakukan dengan: 

  1. Berjalan kaki di luar.
  2. Membuka jendela rumah atau duduk dekat jendela untuk mendapatkan paparan sinar matahari.
  3. Mengecat dinding rumah dengan warna yang lebih terang.
  • Berolahraga secara teratur 

Olahraga dapat meningkatkan serotonin, endorfin dan hormon lainnya yang dapat meningkatkan mood.

Pilihlah olahraga yang beritme seperti berjalan, berenang, latihan beban, menari, dan bela diri dimana Anda bisa menggerakan tangan dan kaki Anda.

Luangkan waktu sebanyak 30-60 menit untuk berolahraga.

  • Menjaga pola makan yang baik 

Mengadopsi pola makan yang seimbang sepanjang hari dengan mengonsumsi banyak buah dan sayuran segar akan membantu menjaga energi Anda dan meminimalkan perubahan suasana hati. 

Oatmeal, roti gandum, beras merah, dan pisang dapat meningkatkan kadar serotonin dalam tubuh Anda.

Makanan yang kaya omega-3 seperti ikan, kenari, kedelai, dan biji rami dapat meningkatkan suasana hati Anda. 

Terapi cahaya atau Fototerapi 

Terapi cahaya bertujuan untuk menggantikan cahaya matahari alami yang hilang di musim dingin dengan memaparkan Anda pada cahaya buatan. Paparan harian yang dilakukan secara rutin selama musim dingin dapat secara efektif menekan sekresi melatonin otak untuk membantu Anda merasa lebih terjaga, waspada, tidak mengantuk dan melankolis. Terapi cahaya yang dilakukan sebelum timbulnya gejala dapat membantu mencegah munculnya SAD di musim tertentu. 

Psikoterapi dan obat-obatan

  • Cognitive Behavioural Therapy (CBT)

Terapi ini dapat membantu mengubah pikiran, sikap, dan perilaku negatif yang mengganggu keseharian Anda. Selain itu, dengan terapi ini Anda akan mempelajari cara mengelola gejala dan mengatasi stress yang diakibatkan oleh SAD dengan cara yang sehat. 

  • Antidepresan SSRI 

Antidepresan bekerja dalam meningkatkan kadar serotonin di otak untuk mengurangi gejala SAD. 

Tity