Menjelang penutup tahun 2016, pemerintah wilayah Clayton mengundang perwakilan komunitas-komunitas etnik di Victoria untuk berkumpul dalam acara Multicultural Banquet. Rangkaian santap malam ini sudah yang ke-23 kalinya diadakan, dan kali ini diusung oleh Hong Lim MP, Member of Clarinda, Parliamentary Secretary for Multicultural Affairs and Asia Engagement.

Berbeda dari yang biasanya, jamuan makan malam akhir tahun tersebut kedatangan tamu spesial, yakni Senator Penny Wong yang menjabat sebagai Shadow Minister for Foreign Affairs dan Daniel Andrews MP, Premier of Victoria. Dalam kata sambutannya, Senator Penny mengapresiasi acara seperti ini karena dinilai mampu menggambarkan apa dan siapa itu Australia. “Semua yang membedakan kita, latar belakang, budaya, kepercayaan dan lain sebagainya, telah membentuk Australia sebagai negara yang multikultural dan saling menghargai satu sama lain. Ini semua terlihat malam ini,” serunya.
Tak kurang dari 250 undangan hadir malam itu, kebanyakan merepresentasikan komunitasnya masing-masing. Sebagai negara yang bertetangga, Konsul Jenderal Dewi Wahab turut menghadiri jamuan makan malam tersebut. “Masyarakat Indonesia di Victoria selalu menjadi bagian dari multikulturalisme, jadi acara-acara yang ada kaitannya dengan multikultural kita akan dengan senang hati berpartisipasi,” ucap beliau. Kehadirannya pun tak luput dari perhatian para politisi setempat dimana Konjen Dewi telah disiapkan tempat untuk duduk berhadapan dengan Senator Penny Wong, Hong Lim serta beberapa tamu kehormatan lainnya.

Beberapa perwakilan organisasi masyarakat Indonesia pun tak ketinggalan, selain BUSET, antara lain ada Lucky Kalonta dari Indonesian Club Incorporated, Hendrarto Darudoyo (AIJA), Nika Suwarsih (PERWIRA) dan Diski Naim (FKKI).
Selain hidangan makan malam, The 23rd Clayton Annual Multicultural Banquet juga mempersembahkan pertunjukan dari lima negara untuk mengisi panggung mini yang sudah disiapkan. Patut dibanggakan, Indonesia menjadi salah satu yang turut mengambil bagian dengan pertunjukan Samin Kasmaran oleh Saman Dance Group. Ketika dijumpai BUSET, juru bicara Saman Dance Group, Rosa Wintala Puspitasari mengatakan jika mereka ingin menampilkan tarian lain selain Tari Saman yang sudah sering dibawakan para penari Saman Dance Group. Disinyalir tarian tersebut dibawakan sekaligus ingin memperlihatkan bahwa Saman Dance Group tidak hanya bisa menampilkan Tari Saman, melainkan juga berbagai macam tari daerah lainnya. Dan ini kabarnya akan dipertunjukkan secara lebih glamor pada 11 Maret mendatang. “Akan ada tarian dari Sabang sampai Merauke yang ditampilkan di Melbourne Town Hall… tariannya dikoreograferi oleh 5 koregrafer Saman Dance Group,” papar Rosa. “Penarinya ada sekitar 20, ada yang masih SMP hingga kuliah,” tambah mahasiswi Monash University jurusan Bachelor of Science itu.
Keseluruhan acara berlangsung hangat dan meriah. Besar harapan agar setiap hadirin yang datang dapat mempererat tali silaturahmi antar komunitas di Victoria melalui organisasi masing-masing.
Vr