The Royal Melbourne Show adalah pesta perayaan tahunan terbesar yang dibawakan kepada orang-orang di Victoria oleh Royal Agricultural Society of Victoria. Ajang pameran ini mengemukakan banyak hasil pertanian dan gerai-gerai berisikan kerajinan tangan, produk makanan serta karya-karya seni yang juga dimeriahkan oleh wahana dan permainan. Tradisi ini tiap tahunnya dihadiri oleh hampir setengah juta orang setiap bulan September sejak tahun 1848.

Indonesian Pavilion menghadirkan beragam karya tangan berbahan batik dan bertemakan Nusantara Indonesia

Untuk festival tahun ini, Indonesia mendapatkan kesempatan untuk berkontribusi untuk pertama kalinya. Partisipasi inilah yang menjadi alasan di balik kelahiran Indonesian Pavilion, sebuah balai yang hadir sebagai wujud kerjasama KJRI Melbourne dengan Atase Perdagangan KBRI Canberra, Indonesia Diaspora Network (IDN) Victoria, Galeri Lestadia dan Patchwork Club DWP KJRI Melbourne. Sejak Maret, para anggota Patchwork Club telah dengan antusias dan kerja keras mempersiakan karya-karya tangan untuk ditampilkan dan dijual.

Indonesian Pavilion berposisikan di dekat pintu masuk Pavilion Spotlight Makers di Royal Melbourne Show menghadirkan beragam karya tangan berbahan batik dan bertemakan Nusantara Indonesia. Setiap pouch batik, sarung bantal, tempat tisu, taplak meja, beserta aksesoris-aksesoris kecil lainnya terpampang dengan eloknya di atas meja display memperlihatkan kerja keras dan kelihaian tangan setiap anggota yang berpartisipasi dalam membentuknya.

Konsul Jendral RI untuk Victoria dan Tasmania, Spica A. Tutuhatunewa berharap agar partisipasi ini membuka pintu bagi banyak kesempatan baru lainnya dalam mempromosikan batik dan kreatifitas diaspora Indonesia di ajang-ajang pameran masyarakat Australia lain, khususnya di Victoria.

Mendapatkan perhatian dari Gubernur Victoria Linda Dessau

“Sebagai bangsa yang majemuk dan kaya dengan beragamnya suku dan budaya, termasuk wastra Nusantara, kehadiran Indonesian Pavilion tidak saja mempromosikan Indonesia, namun juga berkontribusi mewarnai multikulturalisme di Australia khususnya di Melbourne dan Victoria,” ucap Konjen Spica.

Ciptaan-ciptaan Indonesian Pavilion sangatlah cantik sampai dapat menarik perhatian Linda Dessau, Gubernur Victoria. Yuk Sahabat Buset! Mari kunjungi Indonesian Pavilion dan saksikan karya-karya tangan bangsa.

Bintang