Ramadan tahun ini jelas memberi sensasi yang berbeda dari sebelum-sebelumnya. Tidak ada salat tarawih berjamaah di masjid maupun buka puasa bersama. Namun, tentunya ada hal lain yang dapat dilakukan untuk menjaga semangat Ramadan di bulan yang suci ini. Yuk, simak tips menjalankan bulan puasa di tengah pandemi ini!
- Lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT

Secara tidak disadari, kultur buka puasa bersama yang sangat kental di Bulan Ramadan membuat kita semua disibukkan oleh kepentingan-kepentingan yang bersifat duniawi seperti menyusun jadwal buka puasa bersama ataupun menyiapkan makanan yang akan disajikan saat buka puasa.
Satu minggu, dua minggu, tingga minggu tidak terasa berlalu sampai kita berada di penghujung Bulan Ramadan. Kesibukkan ini alhasil membuat kita kekurangan atau bahkan tidak punya waktu untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, yang justru merupakan inti dari Bulan Ramadan itu sendiri.
“Jika Ramadhan telah tiba, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan syaithan-syaithan dibelenggu.” (HR. Bukhari)
Bulan Ramadhan adalah bulan istimewa yang penuh berkah dimana doa-doa akan dikabulkan dan dosa-dosa akan dihapuskan. Maka dari itu, jangan khawatir jika Ramadan ini kita tidak bisa mengadakan buka puasa bersama seperti biasanya, pergunakanlah waktu yang berlimpah ini untuk menabung bekal akhirat dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta degan cara memperbanyak salat dan membaca Al-Qur’an.
2. Perbanyak waktu melakukan self-reflection

Selain memperbanyak ibadah dengan tujuan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, Bulan Ramadan juga merupakan waktu yang tepat bagi kita untuk merefleksi diri dan merenung, mencoba mengambil pelajaran dari perbuatan-perbuatan kita di masa lampau dan berusaha memaknainya. Hal ini menjadi salah satu upaya untuk menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya sehingga dapat bertemu Ramadan selanjutnya sebagai individu yang lebih baik lagi.
Dengan memiliki lebih banyak waktu sendiri di tengah Covid-19 ini, renungan kita akan menjadi lebih autentik dan terhindar dari pengaruh luar yang belum tentu menguntungkan.
3. Lebih dekat dengan keluarga inti

Dampak dari Covid-19 ini ternyata dapat mendekatkan kita dengan keluarga inti. Biasanya di Bulan Ramadan kita kerap kali disibukkan oleh acara-acara yang berlangsung di luar rumah, entah itu buka puasa bersama teman-teman, aktivitas organisasi kampus, dan hal lainnya. Namun sekarang, restriksi mengadakan kegiatan-kegiatan tersebut membuat kita dapat menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga inti di rumah.
Tentunya hal ini dapat meningkatkan keharmonisan dalam keluarga serta ikatan antara orangtua dan anak. Bagi mereka yang merantau dan tidak bisa berkumpul bersama-sama dengan keluarga inti, momentum ini dapat disiasati dengan memperbanyak video-calldengan mereka, agar rasa kangen terobati dan kebersamaan tetap terasa di bulan penuh berkah ini.
4. Keep connect! Haloqoh, kajian, dan ngaji online

Keinginan untuk berkumpul bersama komunitas Muslim di Bulan Ramadan masih bisa diupayakan, kok! Tentunya berbagai komunitas Muslim di Melbourne akan mengadakan kajian online di Bulan Ramadan, jadi kita tetap bisa memperdalam ilmu agama dengan mendengarkan siraman rohani dari ustadz-ustadz ternama. Selain itu, pengajian atau haloqoh rutin dapat diubah dalam bentuk online juga, dengan intensitas yang diperbanyak di Bulan Ramadan ini.
Tentunya perubahan ke sistem online ini tidak dapat menyamai sensasi tersendiri yang didapatkan ketika komunitas-komunitas muslim di Indonesia berkumpul dan bertatap muka bersama, namun dengan kondisi terkini, semuanya harus beradaptasi dan membentuk suatu normalitas baru agar tetap dapat bertahan dan menjalani kehidupan seperti biasanya.
5. Belajar masak! Mencoba resep Ta’jil dan menu ala Ramadan sendiri

Tips yang terakhir ini mungkin sangat cocok untuk mahasiswa rantau yang terpaksa harus melalui Bulan Ramadan ini sendiri tanpa didampingi oleh keluarga terdekat. Tenang, kamu bisa menyibukkan diri kamu dengan mencoba menu masakan baru, kok!
Bulan Ramadan sangat identik dengan menu Ta’jil nya, atau bisa juga disebut makanan pembuka yang biasanya disantap saat baru berbuka puasa. Makanannya bervariasi, mulai dari kolak, sop buah, pisang goreng, dan es pisang ijo. Nah, waktu yang kita punya ini dapat dihabiskan untuk mencoba resep-resep Ta’jil yang beredar di internet. Bukan hanya mengobati rasa kangen tanah air dan tetap menjaga semangat berpuasa di Bulan Ramadan, tapi juga kegiatan yang satu ini bisa mengisi waktu luang dan membuat kita tetap produktif!
Tity