11 Oktober 2018 menjadi salah satu hari bersejarah bagi Nita Sucipto usai menerima predikat sebagai Presiden Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) William Angliss Institute periode 2018/2019. Dunia organisasi bukan hal baru bagi perempuan kelahiran Makassar ini. Ia sempat menjadi ketua marching band sejak SMP hingga SMA dan anggota OSIS.
Tak cuma perkara mengasah kepercayaan diri dan kepemimpinan, bagi Nita salah satu efek positif berorganisasi adalah bisa mendapatkan banyak teman dan koneksi. Melatih diri untuk peka dengan sesama dan mau bekerjasama, menjadi sangat penting di tengah kultur masyarakat yang makin individual.
“Saya senang bisa terpilih sebagai presiden PPIA William Angliss yang baru karena saya bisa membantu teman-teman terutama dari komite agar bisa mengenal dan berkenalan dengan anggota komite PPIA ranting lainnya untuk bekerja sama selama setahun ke depan,” serunya gembira.

Partisipasi perempuan kelahiran tahun 2000 ini dalam acara Awards Night (malam penghargaan) Springnation oleh PPIA Deakin University tak ia sangka akan mendorongnya untuk berani maju untuk mencalonkan diri. Motivasi dari ketua PPIA Deakin University periode 2017/2018, Firdaus Al Kahfi, juga adalah inspirasi lainnya.
“Pertama saya ada disarankan untuk ikut mencalonkan diri menjadi presiden PPIA William Angliss oleh Firdaus Al Kahfi. Dan dari partisipasi saya dalam Springnation, juga saya melihat bahwa organisasi PPIA itu sangat nyaman bagi saya.”
Melihat kurang aktifnya PPIA William Angliss di tahun-tahun sebelumnya, pada masa kepemimpinannya hingga satu tahun mendatang, Nita ingin agar organisasi di institusi tempatnya menuntut ilmu ini dapat mulai unjuk gigi. “PPIA William Angliss dulu tidak terlalu aktif dan sekarang saya bersama dengan komite saya ingin mengaktifkan kembali organisasi kami agar dapat dikenal lebih banyak orang.”
Atas keberhasilannya duduk di bangku ketua, mahasiswi Diploma of Hospitality Management (Hotel) tahun 2018 di William Angliss tersebut terus mengingat moto hidupnya yang lalu ia bagikan kepada pembaca Buset, “Mulailah dari tempatmu berada. Gunakan yang kau punya. Lakukan yang kau bisa.” ungkapnya.
Nasa