Presiden Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) Monash University 2018-2019 atau biasa juga disebut Ketua, sudah terpilih lewat pemilihan yang berlansung pertengahan Oktober lalu. Dialah Ibnurrais Nisfusyah Yani, mahasiswa jurusan Biochemistry di Monash University.

 

 

Pria kelahiran tahun 1997 ini masih diliputi rasa tidak percaya ketika namanya disebut. “Waktu pertama diumumkan terpilih menjadi Ketua PPIA Monash, saya sedikit kaget dan tidak percaya mimpi yang selama ini diimpikan akhirnya tercapai. Jerih payah dan usaha selama persiapan sudah terbayar,” ungkapnya.

Meski awalnya sempat dilanda keraguan, Ibnu berhasil meyakinkan dirinya sendiri dan bersikap optimis. Bukannya gentar dan bukan pula berarti merasa tak layak, ia mengenal benar peta kekuatan kandidat lainnya yang juga punya segudang prestasi. Maka buatnya persiapan yang matang itu mutlak dibutuhkan.

Ibnu, demikian sapaan akrabnya  juga terus mengasah kesiapan mental bersama teman-teman yang mendukungnya. “Persiapan selama setahun dari menjadi committee tahun lalu, berpartisipasi di setiap event PPIA Monash memberi saya pelajaran dan persiapan untuk lebih siap menjadi ketua. Selain itu, juga ada dukungan dari teman-teman terdekat yang selalu menyemangati saya untuk siap menjadi ketua PPIA Monash,” kenang pria yang bercita-cita jadi peneliti penyakit kanker ini.

Serah terima jabatan antara Andrew Christian Santoso, Presiden PPIA Monash 2017 – 2018 dan Ibnurrais Nisfusyah Yani siap mengemban tugas

Mengedepankan Sisi Kekeluargaan

Ibnu ingin memaksimalkan berbagai acara (event) yang dimiliki Monash agar lebih maju dan punya dampak lebih besar. Salah satunya dengan mengoptimalkan sisi marketing (pemasaran) dan publicity (publisitas).

Tak hanya itu, ia ingin agar sisi kekeluargaan juga terus terpelihara. Diharapkan wadah seperti PPIA Monash tak hanya mengasah jiwa kepemimpinan dan bersosialisasi, tapi juga menjadi tempat bagi para pelajar, khususnya mereka yang belajar di Monash University, untuk mendapatkan keluarga kedua. Tentu sangat berat berjauhan dengan keluarga yang ada di Indonesia, namun apabila keakraban terus dijalin, kehangatan keluarga tetap bisa dirasakan di antara para anggota PPIA Monash.

Tentu ia juga berharap di dalam kepemimpinannya, agar PPIA Monash menjadi salah satu komunitas pelajar Indonesia terbaik di Melbourne atau di Australia. Makanya ia selalu memegang moto hidupnya, “Jangan pernah menyerah mengejar mimpi, teruslah bermimpi dan percaya pada diri kamu sendiri. Karena tidak ada hasil yang akan mengkhianati usaha, jika kita memberikan segala daya upaya, saya yakin pasti kita akan meraihnya,” tutupnya.

Selamat bertugas Ibnu!

 

 

 

 

Nasa