Buat para penggemar sepakbola, tentunya Piala Dunia adalah momen yang paling ditunggu – tunggu.Pesta terbesar sepakbola yang digelar setiap empat tahun sekali ini selalu menghadirkan drama, entertainment, dan juga nostalgia. Sarat persaingan tapi juga olahraga ini berhasil menyatukan warga dunia untuk membela tim kesayangan.

Istilah “bola itu bundar”, mengisyaratkan bahwa hasil pertandingan tidak pernah bisa ditebak. Termasuk ketika para pecinta tim sepakbola Italia dan Belanda harus menerima absennya dua negara ini dari laga Piala Dunia setelah tersingkir dari babak kualifikasi. Karena selalu tak terduga, bermain prediksi jadi begitu mengasyikkan. Tim Buset tidak ketinggalan memberi prediksi, meski saat Anda memegang majalah Buset, Piala Dunia 2018 sudah bergulir.

PS: Awalnya Buset juga menjagokan Jerman, namun sesaat sebelum masuk cetak Jerman sudah gugur terlebih dahulu. Ternyata World Cup tahun ini penuh dengan kejutan!

Siapakah yang kira – kira bakal menjadi juara?Atau ada kuda hitam?

 TIdak banyak tim yang bisa menjadi juara Piala Dunia, sejarah menyebutkan hanya 8 tim yang pernah menjadi juara. Tidak hanya talenta, meraih gelar Piala Dunia diperlukan mental baja. Maka dari itu, Busetmenyebut tiga tim ini sebagai favorit juara:

Brazil

Sepertinya klise jika kita mengatakan Brazil sebagai favorit juara, karena mereka selalu menghasilkan pemain – pemainbintang. Bahkan berdasarkan catatan, sampai saat ini Brazil jadi peraih gelar terbanyak Piala Dunia dengan limagelar.

Tapi, tentu masih segar di ingatan ketika Brazil yang kala itu jadi tuan rumah, malah dibantai habis oleh Jerman dengan skor 7-1. Ini membuat persepsi Brazil sebagai negara sepakbola tersukses ternodai. Namun itu berarti pula bahwa mereka punya motivasi tambahan untuk mengembalikancitramereka sebagai jawara. Jika melihat dari performa 1-2 tahun belakangan, Brazil on track untuk paling tidakmencapai final dan menyatakan kepada dunia bahwa mereka kembali.

Perbedaan dari empat tahun lalu, kali ini Brazil punya banyak opsi penyerangdan gelandang menyerang. Jika empat tahun lalu mereka terlalu tergantung dengan Neymar, kali ini mereka punya Gabriel Jesus dan Roberto Firmino sebagai opsi striker. Ada juga Philippe Coutinho, Douglas Costa, WillianBorges da Silvayang masing – masing merupakan tipe gelandang serangatau wingeryang berbeda. Tidak kalah penting adalah performa Casemiro dan Fernandinho yang jadi andalan di klubnya sebagai gelandang bertahan, mereka akan membuat tim Brazil menjadi seimbang.

Dilini belakang, tandem PSG, Thiago Silva dan Marquinhos akan menjadi andalan, Marcelo merupakan bek kiri terbaik dunia soal membantu serangan. Sedangkan Allison Becker adalah kiper solid dari AS Roma.

Satu yang menjadi pertanyaan besar adalah, hanya sekali sepanjang sejarah Piala Dunia tim Amerika Latin meraih juara di tanah Eropa, dan itu terjadi tahun 1958 di Swedia, dimana Pele berhasil meraih juara. Apakah Neymar bisa menjadi seperti Pele?

Prancis

Prancis dianugrahi banyak pemain – pemain bertalenta menjelang Piala Duniatahun ini, dan ini bukan kebetulan. Sejak mendirikan pusat Clairefontaine Football Academydi tahun 1988, mereka secara konsisten menghasilkan pemain – pemain penuh talenta.

Kali ini, tim Prancis bisa dibilang paling komplit secara individu. Antoine Griezman di lini depan merupakan top scorerPiala Eropa 2016. Kylian Mbappe dan Moussa Dembele merupakan 2 pemain muda termahal di dunia. Paul Pogba dilini tengah akan dibantu oleh N’Golo Kante dan Blaise Matuidi atau Corentin Tolisso. Di lini belakang, mereka punya Raphael Varane yang baru saja menjadi juara Liga Champion, dan Samuel Umtiti, andalan tim Barcelona.

Yang menjadi pertanyaan tim ini secara taktik adalah Griezman lebih cocok untuk bermain bersama strikertandem, daripada menjadi strikertunggal, yang berarti formasi 4 – 4 – 2 (atau 4 – 4- 1 -1 ) lebih cocok untuknya, tetapi Paul Pogba lebih berpotensi jika bermain di formasi 3 lini tengah (4 – 3 -3) karena tendensinya untuk meninggalkan posisi.

Menurut Buset, Prancis at least harus masuk semifinal jika ingin mengatakan Piala Dunia tahun ini sukses.

Spanyol 

Spanyol merupakan salah satu kekuatan sepakbola dunia terbesar sejak satu dekade terakhir.Klub – klub sepakbola mereka merajai Liga Champion dan Liga Eropa. Pemain – pemain jebolan akademimereka menjadi bintang utama di klub – klub top dunia. Tim yang dijuluki La Furia Rojaini meraih turnamen hattrickinternationaldi tahun 2008, 2010 dan 2012 (2 Piala Eropa dan 1 Piala Dunia). Namun dalam 2 turnamen terakhir, mereka gagal meraih Perempat Final.

Kali ini mereka tetap mempunyai pemain – pemain tengah terbaik didunia. David Silva, Isco, Thiago Alcantara, Marco Asensio, Koke, SaulNiguez,Sergio Busquets menjanjikan kontrol di lini tengah. Sergio Ramos dan Gerard Pique- rival di klub namun tandem di timnas- membuatlini belakang solid. Ditambah Jordi Alba dan Dani Carvajal mengisi bek sayap yang agresif menyerang dan bertahan. Tak ketinggalanDavid De Gea dibawah mistar gawang.

Lalu apa kelemahan tim ini? Well, duahari sebelum Piala Dunia dimulai, pelatih Julen Lopetegui dipecat karena menandatangani kontrak dengan Real Madrid tanpa sepengetahuan timnas Spanyol. Tentu ini menjadi tamparan keras untuk kekompakan tim dan tanda tanya besar apakah pelatih pengganti, Fernando Hierro (kapten Spanyol di tahun 1998) bisa memaksimalkan potensi tim ini. Menurut Buset, Semi Final merupakan ekspektasi minimum dari tim ini.

Tim Unggulan Lainnya

Selain tiga tim unggulan, ada beberapa tim yangjuga layak diperhitungkan. Jika mereka konsisten bermain bagus dan keberuntungan ada di tangan mereka, maka bukan tidak mungkin tim-tim berikut ini turut menghiasi semi final atau bahkan laga final.

Portugal

Tim yang dibintangi oleh Cristiano Ronaldo ini menjuarai Piala Eropa 2016. Sedikit mengejutkan memang karenamereka meraihnya bukan dengan bermain cantik, tapi sangat solid di lini belakang. Kali ini, kurangnya regenerasi di lini belakang membuat pertahanan mereka diisi oleh Bruno Alves, Pepe, dan Jose Fonte yang semuanya berumur 34 tahun keatas. Ini berarti mereka harus bermain dengan deep defensive line agar bek mereka tidak terekspos oleh penyerang – penyerang yang cepat. Keunggulan mereka kali ini adalah munculnya Bernardo Silva yang bermain di Manchester City sebagai playmaker yang handal.

Argentina

Runner up di Piala Dunia sebelumnya, dan mempunyai Lionel Messi membuat Argentina diperhitungkan. Tapi kurang menjanjikan karena sempat terseok-seok untuk lolos babak kualifikasi. Penampilan mereka sepanjang Friendly Gamespersiapan Piala Duniajuga tidak menjanjikan. Mereka dibantai 6-1 oleh Spanyol bulan lalu, yang mana taktik pelatih Jorge Sampaoli yang menerapkan pola high pressing, high defensive line tidak cocok dengan lini pertahanan mereka yang lambat. Belum lagi masalah penjaga gawang, dimana Willy Caballero, kiper veteran cadangan Manchester City  jadi andalan setelah Sergio Romero didera cidera. Menarik dinanti apakah Lionel Messi bisa membawa Argentina juara, karena sampai saat ini pemain yang bisa dibilang salah satu terbaik sepanjang sejarah sepak bola ini belum bisa memberikan gelar juara turnamen besar untuk Agentina.

Belgia

Dekade ini merupakan era keemasan bagi Belgia. Pemain – pemain bintang seperti Kevin De Bruyne, Eden Hazard, Romelu Lukaku, Dries Mertens, Mousa Dembele, , merupakan andalan di klubnya masing – masing. Di lini belakang, mereka punya duo TottenhamHotspurs,Toby Alderweireld dan Jan Vertonghen, juga Vincent Kompany dari Manchester City. Thibaut Courtois dari Chelsea dibawah mistar melengkapi lini pertahanan. Kelemahan mereka menurut Busetadalah Roberto Martinez, sang pelatih belum teruji di kancah internasional.

Inggris

Jika dekade ini era keemasan Belgia dari segi talenta, bisa dibilang Inggris malah sebaliknya. Era keemasan mereka di tahun 2006 sampai 2010 berakhir tidak sesuai harapan, mereka hanya bisa mencapaiperdelapan final, dan performa Inggris di duaturnamen internasional terakhir malah mengkhawatirkan. Gagal diputaran grup pada Piala Dunia 2014, meraka gugur oleh Islandia pada Piala Eropa 2016, yang notabene negara kecil tanpa sejarah sepakbola. Kali ini tim Inggris berisi pemain – pemain muda yang belum berpengalaman di kancah internasional. Namun, mereka beruntung dilatih oleh pelatih visionerseperti Pep Guardiola, Mauricio Pochettino, Antonio Conte atau serial winnerseperti Jose Mourinho. terlihat dari perkembanganpemain mereka seperti Raheem Sterling dan Fabien Delph dari Manchester City, Delle Alli dan Harry Kane dari Tottenham Hotspurs ataupun Jesse Lingard dan Marcus Rashford dari Manchester United.

Gareth Southgate sang pelatih,selama ini terbilang telah menstabilkan keutuhan tim yang biasanya rapuh di kubu tim Inggris, dengan formasi hibrid 3 – 4 -3 / 3 – 5 -2, Inggris terlihat percaya diri menghadapi Piala Dunia. Menurut Buset, perempat final merupakan sukses bagi mereka.

Kuda Hitam

Beberapa tim lain juga bisa disebut sebagai kuda hitam dan mungkin bisa mengejutkan sampai ke perdelapan final, atau semi final jika mereka beruntung. Seperti Kroasia dengan talenta lini tengahnya Luka Modrid bersama Ivan Rakitic.

Ada juga Uruguay dengan Luis Suarez dan Edinson Cavani, atau Kolombia dengan James Rodriguez-nya, mereka berpotensi untuk mengalahkan salah satu unggulan diatas.  Jangan lupa juga tuan rumah Russia, yang berada didalam grup yang terbilang enteng.

 

Asia dan Socceroos

Dari Asia sendiri, Busetharus jujur berkata bahwa prospek di Piala Dunia kali ini kurang menjanjikan. Jepang masih mengandalkan pemain – pemain lawas seperti Keisuke Honda, Shinji Kagawa, Shinji Okazaki, dan performa mereka di ajang persahabatan belakangan ini tidak meyakinkan. Begitu juga halnya dengan Korea Selatan yang dibintangi oleh strikerTottenham Hotspurs, Son Heung Min.

Satu tim asia yang terbilang solid dilini belakang adalah Iran, namun mereka masuk di grup yang sama dengan Spanyol dan Portugal, menjadikan mereka tipis untuk lolos.

Lalu bagaimana dengan Socceroos?

Masyarakat Australia dilanda duka ketika Socceroos kalah 2-0 dari Peru dan akhirnya keluar dari pertandingan bola kelas dunia ini. Sejak mengganti pelatih dari Ange Postecoglu ke Bert van Marwijk, tim Australia berubah pola permainan, dari permainan menyerang possession football, ke pola counter attack. Menurut Buset, pola ini lebih cocok dengan pemain – pemain Australia, yang notabene less technical, more physical.

Bahkan gelandang serang Australia seperti Matthew Leckie atau Robbie Kruse mereka bukanlah tipikal gelandang serang yang penuh skill, tapi mereka kuat dan cepat. Bintang lini tengah Aaron Mooy bisa dibilang sebagai tim playmaker, dan partnernya Massimo Luongo (pemain keturunan Indonesia/Italia) telah berusaha membantu tim dengan well timed run ke kotak pinalti.

Anda boleh saja setuju atau tidak setuju dengan prediksi Buset, tapi yang penting selamat menikmati pertandingan kelas dunia yang disajikan World Cup. So, let’s enjoy the football fiesta!

 

 

 

Faz