Dalam rangka menyambut para mahasiswa Indonesia di awal tahun pelajaran 2022, Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) cabang Victoria mengadakan acara Networking Party pada Sabtu, 12 Maret 2022. Acara tersebut diselenggarakan di 11th Space Level 11/580 Collins St, Melbourne VIC 3000, dan terdiri dari talkshow serta stand booth pameran program PPIA Victoria.

Wajah ramah panitia menyambut peserta acara yang tiba di lokasi venue 11th Space. Setelah disapa oleh petugas acara, peserta dibawa untuk berkeliling dan melihat stand booth yang telah dipersiapkan oleh staff PPIA Victoria. Secara total, terdapat tujuh stand booth dengan program-program kerja yang beragam, mulai dari pameran budaya, kegiatan bakti sosial, hingga perlombaan olahraga dan e-sports.
“Karena kita di awal semester dan all the borders are open, banyak banget mahasiswa, baik yang baru maupun yang sudah lama, yang baru bisa datang ke Melbourne. So we welcome them here”, ujar Christian Hansel, Presiden PPIA Victoria, ketika menjelaskan tujuan acara Networking Event. Ia mengatakan bahwa acara ini telah dipersiapkan oleh panitia PPIA Victoria hanya dalam rentang waktu satu bulan sebelumnya. “Kami dari panitia ada sekitar 30 orang yang hadir, sementara untuk peserta ada sekitar 100 orang yang datang.”
Selain memperkenalkan organisasi PPIA Victoria kepada para mahasiswa Indonesia setempat, puncak acara Networking Party tersebut merupakan talkshow yang dibintangi oleh dua tokoh diaspora Indonesia inspiratif. Talkshow yang diadakan pada pukul 16.00 waktu setempat itu mengundang Ivan Tandyo serta Adirani Heraputeri sebagai pembicara Sabtu sore itu. Dipandu oleh MC, Michelle Susento dari PPIA Victoria, masing-masing pembicara menceritakan kisah hidup dan perjalanan karir mereka serta memberikan insights dan tips & tricks inspiratif bagi audiens yang terdiri dari kebanyakan mahasiswa.

Pembicara pertama, Ivan Tandyo, founder dan CEO dari Navanti, perusahaan investasi yang berpusat di Melbourne. Pria yang berstatus pengusaha itu mengaku sempat dikeluarkan dari sekolah dan mengalami kebangkrutan sebelum berhasil membangun perusahaannya sekarang.
Dirinya berpesan kepada para anak-anak muda untuk tak hanya bekerja keras membangun skill tapi juga berani membayar harga kesuksesan dengan terus memoles karakter dan kepribadian diri.
“The value that people put on you is based on what you have built in your life” ujar Ko Ivan, menceritakan pengalaman pribadinya dalam dunia usaha. “Itu yang paling penting dari segala kegiatan entrepreneurship atau kerja, keep building yourself and your character.”
Setelah itu, talkshow dilanjuti oleh Adirani yang kerap dipanggil Rani. Meskipun baru tinggal selama tiga bulan di Melbourne, wanita lulusan International Relations dari Jepang tersebut sudah aktif berkegiatan di kota ini dengan mengikuti komunitas tarian tradisional. Kini bekerja di industri start-up, She Loves Tech, Rani merupakan sosok inspiratif bagi para anak muda, khususnya pemudi yang kerap mengalami tantangan dalam menyeimbangkan kehidupan karir dan kehidupan rumah tangga. Rani mendorong para wanita muda untuk terus semangat dan tidak membatasi diri dalam karir mereka dan mencari komunitas yang supportive dalam proses pembangunan karir dan pribadi mereka.

“The limit is only yourself, just get out there and be confident. There’s always help around, find your community and your allies”, ucapnya sebagai pesan untuk generasi muda.
Sore itu, Konsul Jenderal Republik Indonesia di Melbourne, Kuncoro Waseso, beserta jajaran stafnya turut hadir meramaikan acara sembari memberikan dukungan kepada panitia. “Semoga kalian semua bisa meniru Ivan dan Rani dan diberi kesempatan untuk menjalankan apa yang telah dilalui mereka. Sebaiknya kita jangan berkompetisi, tetapi berkolaborasi. Ini yang kita harapkan dapat memperkaya dan menjadikan Indonesia lebih strong”, tuturnya di akhir acara.