Dalam rangka merayakan Hari Pahlawan Nasional, PPIA Australia mengadakan rangkaian diskusi mengenai ‘kepahlawanan’ dalam perspektif generasi muda. Berikut beberapa poin dari diskusi tersebut.

Miliki Karakter Seorang Pahlawan
Menurut Agustanzil Sjahroezah atau yang akrab disapa sebagai Bung Ibong, pahlawan adalah seorang yang memiliki hati yang ikhlas. Mereka berjuang bagi bangsa dan negara bukan untuk kedudukan, gelar, ataupun pujian. Pahlawan juga merupakan individu yang jujur, berani, teguh dengan prinsip dan cinta tanah air. Cucu dari Haji Agus Salim itu berpesan bahwa generasi muda saat ini harus memiliki karakter seorang pahlawan yang rela meninggalkan zona nyaman untuk berkorban bagi bangsa dan negara dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
“Bangsa ini butuh orang-rang yg memiliki semangat pejuang (menjadi the Doer) dan nilai-nilai kepahlawanan (ikhlas, jujur, berani, teguh pada prinsip, cinta Tanah Air, peduli bangsa, dan siap memberikan pengorbanannya demi bangsa dan negara). Baru kita akan menjadi somebody,” kata Bung Ibong.
Menanggapi sikap generasi muda yang enggan berpolitik, beliau juga menasihatkan anak-anak muda agar berhenti berpikir bahwa politik hanyalah urusan orang-orang tua saja. Sebab kebijakan-kebijakan pemerintah seperti pendidikan dan kesehatan merupakan bagian dari politik tersebut. Meski demikian, beliau tidak mengharuskan generasi muda untuk terjun ke politik.
“Kita yang tidak aktif di partai politik tetap harus kritis dalam mengawal kebijakan nasional dan pandangan partai politik. Kita harus jaga upaya-upaya pencapaian tujuan pendirian negara RI sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD1945”, pesannya lagi.
Pahami Betul Sejarah
Artis Cut Mini Teo berpendapat bahwa untuk menghargai jasa pahlawan dibutuhkan pelajaran sejarah yang mendalam di sistim pendidikan Indonesia. Menurutnya penting bagi generasi muda untuk mengerti betul jasa para pahlawan yang telah berjuang agar Indonesia tetap ada dan bersatu. Sejarawan Rusdhy Hoesein juga menghimbau generasi muda untuk memikirkan kembali alasan mengapa Indonesia harus merdeka dengan mendiskusikan pidato Bung Karno “Untuk Apa Kita Merdeka?”
Dalam konteks perjuangan dan generasi muda diaspora, founder Gerakan Revolusi Pemuda (GARUDA), Bung Tjokro, turut mengingatkan bahwa meski berada di luar negeri, generasi muda Indonesia terdahulu masih tetap dapat berkontribusi kepada Indonesia. Contohnya diaspora Indonesia di Australia yang memboikot kapal-kapal Belanda agar tidak berlabuh di Australia di era perjuangan. Ia berharap generasi muda Indonesia di luar negeri kini pun tetap dapat dan mau berjuang bagi tanah air.
Teruskan Jasa Para Pahlawan
Selain memahami sejarah dan pentingnya perjuangan para pahlawan, artis Putri Ayudya mengajak generasi muda untuk menjadikan peringatan Hari Pahlawan ini sebagai ‘trigger’ untuk mengingatkan mereka tentang apa yang perlu diperjuangkan saat ini. Jika dahulu para pahlawan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari para penjajah, di masa kini perjuangan bangsa Indonesia berbagai ragam isu seperti perlindungan lingkungan dan kesetaraan perempuan.
Sama halnya dengan Putri Ayudya, artis dan penyanyi Ayushita juga berharap anak-anak muda ketika memperingati hari nasional seperti Hari Pahlawan atau Hari Kartini, mereka tidak melupakan arti sesungguhnya dibalik peringatan tersebut. Misalkan Hari Kartini yang mengingatkan tentang budaya indonesia dan perjuangan beliau untuk kesetaraan perempuan dan Hari Pahlawan yang mengenai perjuangan para leluhur untuk Indonesia merdeka.