Acara bertajuk “Malam Doa untuk Indonesia” atau kerap juga dikenal dengan nama “Malam Doa untuk Bangsa” di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Melbourne pada Jumat malam tanggal 24 Agustus 2018 berlangsung dengan khidmat.Perayaan tahunan yang digagas Badan Kerja Sama Umat Kristiani Indonesia (BKS) Victoria dihadiri sekitar 120  tamu yang berasal dari 23 cabang gereja Indonesia di Victoria bersama  saudara-saudara Non Kristiani.

Sherley Hadisaputra

Sherley Hadisaputra, ketua penyelenggara acara dan penggerak BKS selama hampir 10 tahun, merasa bangga akan sikap persatuan yang tercipta dalam acara yang memakan waktu persiapan sekitar dua bulan tersebut. “Acara ini memang tidak terbatas untuk kalangandari gereja saja karena tujuannya adalah untuk mendoakan negara. Kami memang mengundang organisasi masyarakat di Victoria, jadi yang mau hadir, kami sambut dengan senang hati.”

Khidmat berdoa bersama-sama untuk bangsa

Pemilihan umum (pemilu) dan kerinduan akan ditegakkannya keadilan merupakan beberapa topik yang menurut Sherleyperlu mendapatperhatian khusus dan menjadi fokus doa pada kesempatan malam itu. Tidak lupa, ia juga rindu menyulut aksi bagi korban gempa bumi di Lombok melalui sebuah donasi.

Umat Kristiani lintas gereja di Melbourne berkumpul dan mendoakan untuk persatuan Bangsa Indonesia

“Pada acara ini, kami juga menghimbau agar semua masyarakat Indonesia, tanpa melihat suku atau agama agar dapat membantu meringankan beban saudara kita di Lombok,” ungkapnya. “Kita tahu bahwa masyarakat yang jadi korban gempa adalah mereka yang tinggal di dusun dan jarang memiliki asuransi. Dan kalau bukan karena bantuan rakyat Indonesia lainnya, baik yang ada di dalam atau luar negeri, semuanya akan menjadi sulit untuk mereka,” lanjut Sherley.

Dharma Wanita Persatuan (DWP) tampil membawakan lagu-lagu kebangsaan

Lagu Indonesia Raya mengawali rangkaian acara doa tersebut tepat setelah santap malam dihidangkan. Sambil berdiri, anggota masyarakat yang hadir terlihat antusias menyanyikan lagu kebangsaan tersebut. Selain itu, tepuk tangan dan sorak sorai dari penonton menghiasi ruangan saat penampilan lagu-lagu kebangsaan dari Dharma Wanita Persatuan (DWP) mengambil waktu di tengah acara.

Acting leader BKS, Harry Sibueamemberi kata sambutan

Setelah lagu-lagu Indonesia dilantunkan, para tamu mendengar kata sambutan dari Harry Sibuea, acting leader BKS, yang melukiskan betapa pentingnya sebuah doa bagi bangsa. “Bangsa Indonesia adalah bangsa yang berpotensi sangat besar. Kalau kita lihat dari hasil bumi dan jumlah penduduknya yang mayoritas adalah anak muda, negara ini memang sangat berpotensi. Biar melalui doa bersama malam ini kita merendahkan diri dan sepakat minta kepada Tuhan untuk memulihkan Indonesia.”

Pdt. Lingky Wibowo, Pdt. Gideon Gunawan, Pdt. Ivan Sitompul memimpin doa bersama

Dalam kata sambutannya, Konsul Jenderal Republik Indonesia di Melbourne, Spica Tutuhatunewa mendukung pernyataan tersebut. Ia menuturkan, “Tuhan punya rencana besar bagi Bangsa Indonesia dan kita semua perlu untuk terlibat di dalamnya. Dan bagian kita, karena kita adalah manusia yang kecil, tentunya salah satunya denganberdoa,” ungkapnya. “Saya dan teman-teman di KJRI merasa bersyukur dan senang karena doa ini adalah doa kita semua, tidak cuma satu kelompok, tapi ini adalah doa kita bersama.”

Pdt. Sahrum Beru (PNiel Fellowship), Pdt. Krisno Wibowo (GPDI), Pdt. Tommy Hartman (Melbourne Praise Centre)

Sherley berharap agar kebersamaan masyarakat Indonesia tanpa memandang suku, agama, dan ras tetap mewarnai citra Nusantara. “Kami dari BKS berharap untuk selanjutnya lebih banyak orang-orang yang berpartisipasi dalam acara ini. Bersama-sama dengan kesungguhan hati kita untuk Indonesia, mari kita bergandengan tangan dan berdoa bagi indonesia. Indonesia jaya!”

Para tamu yang hadir dalam Malam Doa BKS di KJRI Melbourne

Selama 30 menit, sembilan perwakilan gereja Indonesia membawakan doa secara bergiliran dengan lagu rohani sebagai selingan. Acara ditutup dengan foto bersama dan ramah tamah di antara para hadirin.

 

 

APA KATA MEREKA

 

Petrus Usmanij – GBI Ensample

Menurut saya acara ini bagus sekali untuk persatuan gereja-gereja karena membuka wawasan bagi gereja yang belum tahu ada malam doa. Bagus sekali karena kita juga menunjukkan kepedulian kita, tidak hanya berkumpul dalam gereja masing-masing. Kita di sini dapat berdoa dan berbagi. Bahkan ada juga saudara kita yangnon-kristiani ikut hadir, dan saya melihat semua satu hati walau berbeda agama dan keyakinan, tapi bersatumendukung dan mendoakan Indonesia agar maju. Menurut saya ini adalah acara yang bagus, harus diadakan setiap tahun. Persatuan dan kesatuan kita adalah kekuatan. Dengan bersatu seperti ini, kita akan bisa sukseskan pemilu tahun depan! Semoga semua lancar!

Harapan saya untuk Indonesia di umur 73, agar toleransi lebih tinggi, Indonesia lebih sabar satu sama lain, kepadasesama rakyat Indonesia saling mendukung, semoga kita lebih kuat lagi dalam persatuan, toleransi, dan yang terpenting membangun pendidikan, kesehatan, dan sosial ekonomi Indonesia.

 

Ennie Taylor – Dharma Wanita Persatuan (DWP)

Acara tadi sangat beautiful and wonderful! Karena waktu acara 17-an saya harus mengantarkan anak dan tidak bisa hadir, but today was such a beautiful event!Saya beragama Muslim, tapi I love the togetherness. Sebagai Indonesia, kita harus Pancasila.Mudah-mudahan, kami berdoa,agar pemerintah bekerja untuk rakyat yang adil, memberantas korupsi, menjaga dan membela rakyat semua, Islam atau Kristen kita berpadu bersama, Pancasila!

 

Caroline Gunawan –Garam Ministry

Saya kira ini hanya perayaan 17 Agustus dan ternyata ini adalah Malam Doa untuk Bangsa. Saya senang karena walau kita pergi jauh kemanapun ketemu komunitas dari agama yang sama, jadi walau belum kenal sudah ada ikatan. Dan walaupun sederhana acaranya, dan mungkin persiapannya dalam waktu yang sempit, tapi cukup menggugah, terutama lagu-lagu kebangsaan yang menggugah rasa nasionalisme kita. Dan menyadarkan kita bahwa kita sebagai rakyat Indonesia dimanapun berada harus berjuang untuk negara sendiri. Mungkin dari hal-hal kecil, misalnya mempromosikan hal-hal positif apa saja tentang Indonesia.Untuk soal doa-doa, mungkin karena memang seperti ada satu penjatahan, bahwa semua yang mewakili harus tetap berdoa, jadi fokusnya bermacam-macam. Ada beberapa doa yang bisa kita ikuti, dan ada juga yang tidak. Tapi overall, tetap dalam kesederhanaan suatu rasa positif bisa terbangun.

 

 

 

 

 

 

Nasa