Saat ini kuliah ke luar negeri telah menjadi tren gaya hidup yang diminati banyak orang. Akan tetapi, persiapan untuk kuliah ke luar negeri membutuhkan banyak waktu dan usaha. Misalnya mencari informasi tentang jurusan dan program studi yang cocok, hingga menjatuhkan pilihan akan berkuliah di negara mana dan kampusnya apa.
Setelah itu, mempersiapkan berkas-berkas pendaftaran hingga keberangkatan juga bisa membuat bingung dan pusing apalagi bagi calon mahasiswa yang belum memiliki pengalaman keluar negeri. Guna membantu para pelajar Indonesia yang kebingungan ingin memulai darimana dalam pendaftaran kuliah khususnya kuliah ke luar negeri, maka muncullah layanan konsultan pendidikan. Konsultan pendidikan itu sendiri adalah sebuah lembaga atau agensi yang membantu siapapun yang berkeinginan untuk kuliah di luar negeri. Dimulai dari konsultasi (agar tidak salah pilih jurusan), penentuan universitas, pendaftaran hingga membantu mencarikan tempat tinggal.

Untuk yang berkeinginan kuliah di Autralia tentu ada juga konsultan pendidikan yang siap membantu calon mahasiswa apalagi di tengah situasi Covid-19 yang tentunya juga mempengaruhi sistem penerimaan mahasiswa internasional di Australia. Berikut ini adalah beberapa hal yang sering dipertanyakan oleh calon mahasiswa maupun mahasiswa internasional yang tengah berdomisili di Australia kepada konsultan pendidikan di Autralia. Pertanyaan-pertanyaan ini dirangkum oleh tim BUSET dan dijawab oleh dua agensi pendidikan di Australia yaitu Superstar Education dan Masiratna Study Abroad (MSA). Berikut adalah pertanyaan dan rangkuman jawaban dari kedua agensi tersebut:

Pendekatan atau tawaran apa saja yang telah/akan dilakukan agar anak-anak Indonesia tetap berniat untuk melanjutkan pendidikannya di Australia selama masa pandemi ini?
- Selama masa pandemi ini, tim agensi kami yang berada di Indonesia rutin mengadakan kegiatan online bersama dengan calon pelajar, guru, bahkan orang tua murid. Setiap minggu kami hadir melalui platform zoom untuk memberikan informasi mengenai jurusan atau institusi tertentu, atau kadang kami mengadakan Profesional Development bersama universitas mitra.
- Kami juga hadir melalui IG Live dari Australia, untuk tetap memberikan info terkini mengenai suasana di Australia di masa pandemi ini.
- Selain mengadakan virtual info sessions, kami juga terhubung dengan calon mahasiswa Indonesia melalui mahasiswa Indonesia yang sebelumnya telah puas menggunakan jasa kami.
- Kedua agensi mengakui bahwa masih ada cukup banyak calon pelajar yang tetap excited dan positif ingin tetap melanjutkan pendidikannya ke Australia.

Bagaimana dengan anak-anak Indonesia yang saat ini sudah bersekolah, sudah dinyatakan diterima oleh universitas tetapi belum sempat berangkat ke Australia karena sedang border close. Apakah mereka tetap berupaya ke Australia atau justru memutuskan untuk tidak melanjutkan studi di Australia dan beralih ke negara lain?
- Kami akui bahwa ada cukup banyak pelajar yang masih ‘tertahan’ di luar Australia karena border Australia masih ditutup. Mereka sudah mendapatkan COE, bahkan beberapa pelajar sedang menunggu outcome dari aplikasi visa pelajar mereka. Beberapa pelajar bersedia untuk tetap menjalankan kuliahnya menggunakan online platform, namun sejumlah pelajar memang memilih defer/menunda intake mereka karena lebih menyukai kuliah dengan metode face-to-face dan juga karena program yang mereka pilih mempunyai banyak komponen praktika, yang tidak memungkinkan dilakukan melalui metode online (misalnya jurusan Commercial Cookery atau Patisserie).
- Saat ini ada pelajar kami yang telah mendapat visa dan universitas bersedia melakukan online course karena memang tidak ada pilihan lain dari pihak universitas.
- Karena pendidikan merupakan hal yang sangat penting yang harus dipersiapkan dengan baik, maka kami membantu semua perencanaan studi yang dikonsultasikan kepada kami. Semua informasi yang kami berikan adalah benar dan apa adanya tidak ada yang kami tutupi. Dengan demikian keputusan terakhir selalu berada pada pelajar itu sendiri.
Jika ada pelajar yang pada saat awal lockdown diberlakukan di Australia memilih untuk pulang ke Indonesia tentu saat ini mereka belum bisa kembali ke Australia, apakah pelajar tersebut masih melanjutkan studinya dan apa yang agensi lakukan bagi mereka?
- Karena hampir semua pelajar ini rata-rata masa studinya hanya tinggal kurang dari 1 tahun atau 1 semester lagi maka mereka tetap melanjutkan studinya sesuai dengan kesepakatan universitas masing-masing untuk melakukan studi online.
- Kami juga memastikan apakah visa mereka hampir mencapai masa expiry atau tidak. Demi tetap berlangsungnya proses studi, kami mengingatkan para pelajar bahwa dengan memiliki COE selama studi online mereka tetap bisa mengajukan perpanjangan visa.
- Kami juga selalu memberikan informasi yang sebenar-benarnya mengenai keadaan di Australia dan kampusnya masing-masing selama masa pandemi ini.

Bagaimana prediksi agensi pendidikan terhadap tahun ajaran baru yang akan datang?
- Di tahun ajaran baru khususnya pertengahan hingga akhir tahun ini, dengan adanya second lockdown di negara bagian Victoria, tentunya akan mempengaruhi kebijakan pemerintah untuk membuka kembali pintu bagi warga negara asing, termasuk pelajar internasional, untuk masuk ke Australia.
- Menjadi sulit untuk memprediksikan model pembelajaran tahun ajaran baru ini karena semua bergantung pada penanganan Covid-19 dan ada tidaknya vaksin dalam waktu dekat. Semua kebijakan negara Autralia bergantung pada cepat atau lambatnya penyebaran Covid-19, jadi untuk saat ini studi online masih menjadi pilihan banyak universitas di Australia.
- Yang pasti dan perlu diakui meski masih banyak antusiasme dari para pelajar dan orang tua murid namun tetap minat pelajar internasional mengalami penurunan drastis dan mungkin masih akan terjadi di tahun depan.
Adakah pengecualian yang dicanangkan atau yang sedang dijalankan pemerintah Australia bagi para pelajar Internasional agar tetap berstudi face to face di Australia?
- Untuk saat ini ada informasi yang kami dapatkan bahwa ada proposal yang diajukan oleh ANU, Canberra untuk membawa kembali sekitar 340 siswa mereka di Indonesia ke Australia untuk menyelesaikan tahun terakhir study mereka. “Some students maybe in their final years or in research methods do they need to be here to do their study”. Bahkan universitas ini tidak berkeberatan untuk membayar akomodasi hotel isolasi untuk mahasiswanya ketika kelak mereka kembali ke Australia. Namun hingga saat ini, gagasan tersebut belum disetujui oleh pemerintah negara bagian.
- Saat ini memang masih belum ada pengecualian yang diberikan oleh pemerintah Australia.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi para calon mahasiswa maupun mahasiswa Indonesia yang tengah berkuliah di berbagai Universitas di Australia.
***
Berikut ini informasi lainnya terkait agensi pendidikan Superstar Education dan Masiratna Study Abroad (MSA)
