Sabtu pertama April kemarin merupakan hari yang penting bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang sedang berada di Melbourne, dimana masyarakat bersama-sama dapat berpartisipasi dalam pesta demokrasi pemilihan umum legislatif 2014 di KJRI Melbourne.
Sejak pukul 9 pagi waktu setempat, sejumlah 16 TPS dibuka untuk mempersilahkan warga memilih calon wakil rayat yang akan duduk di kursi DPR nantinya. Acara pun berlangsung dengan lancar dan teratur hingga pukul 7 malam, semua berkat usaha dari panitia pelaksana pemilu Melbourne dan kesadaran akan pentingnya tata tertib oleh masyarakat yang datang.
Bukan hanya itu, rupanya pemilu tahun ini juga menjadi ajang ramah tamah dan silahturami bagi orang-orang Indonesia. Di sini mereka dapat bertemu dengan sahabat dan keluarga, sambil menikmati berbagai macam makanan khas Indonesia. Makanan yang tersedia antara lain sate padang, nasi kuning, lemper, pisang goreng, lontong sayur dan cendol.
** APA KATA MEREKA **
 Ini merupakan pengalaman pertama kali bagi saya selama bertugas di luar negeri. Sebagaimana saya saksikan sendiri, masyarakat Victoria, khususnya Melbourne sangat antusias untuk memberikan votingnya dalam rangka pemilihan legislatif. Sejak jam 9 pagi hingga sekarang pukul 1 lebih, kira-kira sudah ada 1000 orang yang datang. Alhamdulillah semuanya bisa berjalan lancar, karena peletakan TPS-TPS yang ada memang sudah diatur dengan sedemikan rupa sehingga arus dari penyampaian suara bisa lancar. Dalam kegiatan hari ini juga ada masakan khas Indonesia yang disajikan oleh masyarakat dan Dharmawanita. Dan ini merupakan salah satu hal yang menarik dalam pesta rakyat dalam melaksanakan demokrasi dalam kehidupan bernegara. Jadi bagus sekali kegiatanya. Saya salut dan perlu memberikan apresiasi kepada panitia, terutama panitia pelaksana pemilihan luar negri yang dipimpin oleh salah satu tokoh masyarakat di sini, yaitu Pak Isvet Novera, dibantu oleh kawan-kawan dari berbagai organisasi masyarakat juga yang ada di Victoria.
Saya harapkan juga hal ini bisa berlangsung dengan lancar di tanah air; semua bisa berjalan dengan lancar dan tidak terjadi hal-hal yang tidak kita harapkan. Sehingga pesta demokrasi di Indoensia pun juga bisa diapresiasi oleh negara-negara lain. Tentu yang paling penting, kita sebagai bangsa Indoensia harus kompak dan bersatu dalam rangka menyukseskan kegiatan pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden yang akan datang.
Bebeda dengan Pemilu di Indonesia karena di sini orang datang bukan hanya untuk menyoblos, tetapi juga untuk mencari dan bertemu dengan teman-teman. Karena memang sifat orang Indonesia itu senang saling bersilahturami dan beramah tamah, saya rasa ini wajar.
Dibandingkan dengan pemilu yang sebelumnya di Melbourne, tahun ini saya melihat antusiasme masyarakat yang lebih tinggi.
Saya berharap ada suatu perubahan yang baik lagi, walaupun kami belum tahu perubahan yang seperti apa. Tapi pengharapan itu selalu ada, karena oleh karena pengharapan itulah kita jadi bisa ikut memberi kontribusi.
Kalau di sini Pemilu-nya lebih semangat, maksudnya itu kita berasa lebih Indonesia. Rasa ingin melihat perubahan pun lebih terasa. Lebih semangat lah intinya.
Semoga wakil rakyatnya bisa berbeda dari yang sebelumnya juga.
Justru Pemilu lebih berasa di sini daripada di Indonesia, karena inikan kita berada di negara orang terus kita memilih wakil rakyat kita yang ada di Tanah Air.
Tapi memang kalau di sini gak ada kampanye-kampanye jadi feelingnya mau pemilu itu ga kerasa banget, jadi tiba-tiba langsung milih.
Harapanya semoga setelah pemilu dan keluar hasilnya sampai dengan pemilihan presiden nantinya, Indonesia bisa menjadi lebih baik dari sebelum-sebelumnya dengan perubahan yang ada.