Gelombang pertama vaksin COVID-19 merk Pfizer tiba di Sydney pada hari Senin, 15 Februari lalu.
Kini vaksin Pfizer berjumlah 142 ribu dosis tersebut sedang dalam tahap pengecekan oleh pihak Administrasi Barang Terapi (TGA), regulator obat independen Australia yang bertugas untuk memastikan kualitas, keamanan dan efektivitas vaksin.
“Sekarang vaksin ini sedang melalui pengecekan, khususnya untuk memastikan suhu selama penerbangan tetap terjaga, memastikan vaksin ini akan bermanfaaat dan memastikan tidak adanya kerusakan,” kata Menteri Kesehatan Greg Hunt dalam konfrensi pers di Canberra hari Senin itu.

Menurut keterangan Menkes Hunt, total 80 ribu dosis vaksin akan didistribusi mulai minggu depan. 50 ribu dosis pertama akan dikirimkan kepada negara bagian untuk tenaga kesehatan dan petugas garis depan karantina, dan 30 ribu lainnya akan diberikan kepada staf dan penghuni rumah perawatan lansia dan disabilitas.
Pengiriman ini adalah yang pertama dari 20 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech yang telah diperoleh oleh pemerintah Australia. Jumlah ini akan cukup untuk memvaksinasi 10 juta orang, masing-masing dua kali suntikan dengan jeda waktu dua minggu.
Vaksin lain yang sudah disetujui oleh TGA adalah vaksin Astrazeneca yang dikembangkan oleh Oxford University. Jumlah yang telah diperoleh oleh pemerintah Australia adalah 53,8 juta dosis dan diperkirakan akan tiba dalam beberapa gelombang mulai awal bulan Maret. Sebagian besar jumlah dosis vaksin Astrazeneca tersebut juga akan diproduksi oleh perusahan bioteknologi Australia, CSL di Melbourne.
Dalam kunjungannya ke pabrik CSL, Perdana Menteri Scott Morrison berkata bahwa program vaksinasi berjalan sesuai jadwal. CSL rencananya akan merilis dua juta dosis vaksin pada akhir bulan maret dan seterusnya memproduksi vaksin Astrazeneca sebanyak satu juta dosis per minggu.
CSL dapat sewaktu-waktu memproduksi vaksin merk lain apabila dipastikan lebih efektif.
Sementara itu, pemerintah juga telah memperoleh 51 juta dosis vaksin merk Novavax dan saat ini sedang menunggu persetujuan pihak TGA.
Program vaksinasi di Australia bersifat opsional dan ditargetkan untuk selesai pada bulan Oktober 2021.
Rencana Pembagian Vaksin
Rencana pembagian vaksin di Australia terbagi menjadi lima tahapan:
Fase 1A (dimulai Senin, 22 Februari)
Sebanyak 1.4 juta dosis vaksin Pfizer akan diberikan kepada petugas karantina dan perbatasan dan petugas kesehatan di garis depan, termasuk staf pernapasan di klinik dokter umum dan staf di fasilitas tes COVID-19, staf ambulans, paramedis, staf Unit Perawatan Intensif (ICU), staf departemen darurat, staf pendukung klinis dan staf pendukung tambahan. Termasuk dalam kelompok ini juga para pekerja dan penghuni rumah perawatan lansia dan disabilitas, serta para sukarelawan teratur.
Fase 1B (14.8 juta dosis)
Fase 1B akan diperuntukkan kepada lansia diatas 70 tahun, petugas kesehatan lainnya, orang Aborigin dan orang dewasa asli Selat Torres diatas usia 55 tahun, orang dewasa dengan kondisi kesehatan khusus, termasuk penyandang disabilitas, dan pekerja di sektor esensial dengan risiko tinggi, misalnya tentara, pekerja layanan darurat, dan karyawan pengolahan daging.
Fase 2A (15.8 juta dosis)
Fase 2A akan diperuntukkan kepada orang dewasa berusia diatas 50 tahun, orang Aborigin dan orang asli Selat Torres berusia 18-54 tahun, dan pekerja di sektor esensial dan berisiko tinggi lainnya.
Fase 2B (16 juta dosis)
Fase 2B akan diperuntukkan kepada orang dewasa lainnya.
Fase 3 (13.6 juta dosis)
Bila direkomendasikan oleh TGA, Fase 3 akan diperuntukkan kepada anak berusia dibawah 16 tahun.
Kapan pemegang visa pelajar dan pemegang visa lain akan mendapat vaksinasi?
Berdasarkan Kebijakan Vaksinasi COVID-19 Australia (Australian COVID-19 Vaccination Policy), vaksinasi COVID-19 bersifat opsional dan akan digratiskan kepada seluruh pemegang visa Australia, termasuk Visa Subclass 500 (Student Visa), 771 (Transit), 600 (Tourist stream), 651 (eVisitor), dan 601 (Electronic Travel Authority).
Sebagian besar pelajar internasional termasuk dalam kelompok 2B, dengan pengecualian untuk para pelajar dan pekerja bidang kesehatan yang akan mendapatkan vaksinasi di tahapan lebih awal.
Sejauh ini belum ada kepastian mengenai kapan tahapan 1B dan seterusnya akan dimulai.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai kebijakan vaksin Australia, silahkan klik link berikut ini: