Sepanjang sejarah selama ribuan tahun, feng shui mengalami pasang surut. Pada Dinasti Tang (618 – 907) feng shui mengalami masa keemasan. Namun, sempat pula mengalami era kegelapan/jahilliyah. Kegelapan di sini maksudnya meluasnya praktek feng shui yang sudah menyimpang dari asli dan asal usulnya sebagai sebuah keilmuan. Harap dimaklumi karena pada awalnya, ilmu feng shui adalah ekslusif milik pihak kerajaan dan kekaisaran. Separah-parahnya, “bocor” ke kalangan bangsawan/darah biru. Masyarakat biasa hanyalah dapat bocoran-bocoran yang sudah banyak beda dengan aslinya. Diperparah lagi dengan tindakan “counter espionage” yang dilakukan pihak istana dengan cara “melempar” buku-buku feng shui palsu ke luar tembok istana. Seakan-akan semua kitab feng shui tadi ialah asli dan hasil bocoran.
Akibat degradasi ilmu feng shui dan kitab-kitab palsu tadi, maka efeknya terasa sampai “jaman Now”. Tak sedikit hal-hal secondary dalam feng shui, misalnya mengenai meteran feng shui, penggunaan objek feng shui dan soal hari baik buat gunting rambut masih marak diyakini sebagai hal vital. Padahal hal-hal tadi hanyalah “kulit-kulit” saja, bukan faktor dalam feng shui!
Pada era kaisar 乾隆 Qiánlóng (25 September 1711 – 7 Februari 1799) di Dinasti Qing (1636 – 1912), pihak istana merasa prihatin serta khawatir akan maraknya praktek feng shui yang menyimpang (mengaitkan dengan agama dan mistik) serta makin melemahnya 峦头派 luán tóu pài, aliran feng shui tertua dan asli. Guna mengembalikan feng shui ke “jalan yang benar” serta mencegah agar aliran feng shui yang original dan tertua tidak sirna maka kepala dari the Imperial Astronomers Department, 高大賓 Gāodà Bīn dan wakilnya bernama 齊克昌 Qí Kèchāng, bersama-sama menulis buku berjudul: “欽天監風水正論 Qīn Tiān Jiān Fēngshuǐ Zhènglùn” (The Imperial Astronomers’ Sound Arguments on Feng Shui).
Tujuan utama dari buku tadi ialah untuk menjelaskan praktek-praktek menyimpang dari feng shui yang merebak akibat terjadinya pendegradasian feng shui di kalangan masyarakat luas, sekaligus untuk membedakan antara feng shui yang asli dan sebenarnya yang dipraktekan oleh kalangan istana dengan praktek ngawur yang dilakukan di masyarakat.
Dalam kitab 欽天監風水正論, dengan jelas dan detail akan tujuan dari “乘生氣 chéng shēngqì” atau “ride the Sheng Qi (untuk mengambil manfaat dari qi yang auspicious) sesuai yang dituliskan di buku feng shui 葬書 zàng shū. Dijelaskan bahwa:
“陰陽五行之理氣,即寓於巒頭之中. 非巒頭之外,又有理氣之說也.”
Terjemahan kasarnya dari deskripsi di atas ialah: “乘生氣 chéng shēngqì bisa dilakukan dengan menganalisa bentuk fisik dari tanah dan bukan dengan cara menganalisanya via kompas.”
Jadi, dari penjelasan yang detail di kitab 欽天監風水正論 jelas bahwa adalah tidak benar praktek-praktek feng shui yang sudah “keluar pakem.” Dan juga mengenai aliran luán tóu pài, yang adalah aliran original dan tertua dalam feng shui. Perlu pula kita ketahui bersama bahwa sebelum Dinasti Song (960 – 1279), tidak ada/belum lahir 理氣 / Compass Schools karena 罗盘 belum diciptakan!
Be Realistic, Be Objective, Be Proportional, and most importantly Be Honest in applying feng shui!
Suhana Lim
Certified Feng Shui Practitioner
www.suhanalimfengshui.com
0422 212 567 / suhanalim@gmail.com