The University of Melbourne (Unimelb)

Hai! Perkenalankan saya Bryan Nathanael, biasa dipanggil Bryan, currently in my second year taking the Bachelor of Commerce majoring in Finance and Accounting at The University of Melbourne.
Q. Bagaimana kisah dan pengalaman Kakak dengan PPIA dari awal sampai hari ini?
Looking back, PPIA Unimelb is something I never expected, but everything I never knew I’d need. Awal saya kenal PPIA Unimelb lewat event orientasi ‘SOBAT’–platform untuk menemukan teman baru and learn how to fit into life in Melbourne, khususnya bagi first year students. Lihat para panitia kerja, aku merasa mereka have fun banget, buat saya ingin daftar.
Sebelumnya, saya menjabat sebagai officer divisi external PPIA Unimelb; berkesempatan menjadi ‘Project Manager’ acara talk show ‘The Forum’–mengundang diantaranya Bapak Sandiaga Uno, Ibu Angela Tanoesoedibjo, Bapak Jovial Da Lopez–dan menjadi Business Director dalam Cross Divisional Project kami, Tempo Doeloe. Selama satu tahun di PPIA, saya merasa potensi PPIA bisa ditingkatkan lagi. Dengan dukungan dan kepercayaan teman dan panitia lainnya, saya terdorong untuk mencalonkan diri sebagai presiden untuk berkontribusi secara positif ke society, bersama orang-orang yang sepemikiran.
Visi: To foster a shared sense of community and enrich university experience amongst all Indonesian students at the University of Melbourne.
Misi:
- Provide member-centred events relevant to social, educational and professional needs.
- Build and maintain positive relationships with external parties and stakeholders whilst emphasising inclusivity.
- Implement a supportive and professional working environment to enhance organisational performance in potential and purpose.
Being far from home, kita mencari keluarga dan sense of community. PPIA berusaha untuk menjadi wadah aspirasi members kami, dibungkus dengan dengan event-event mengesankan guna mewarnai university experiences dari segi sosial, educational, or professional.
Tantangan terbesar sebagai ketua PPIA Unimelb adalah mewujudkan aspirasi dan rencana semua divisi dan panitia–yang berjumlah hampir 60 orang–agar berjalan bersamaan, karena pemimpin harus bisa mempertahankan unity dan coherence.
Q. Any wise words for us fellow students Kak?
Berani mencoba hal-hal baru dan menghadapi perubahan. Kita semua disini juga ujung-ujungnya belajar, jadi pilihannya cuma embrace yourself atau menyesal di kemudian hari.
Cheers!
Monash University (Monash)

Perkenalkan nama saya Michelle Ignacia Lay, biasa bisa dipanggil Michelle atau Lay. Saya saat ini di tahun ketiga dan terakhir di Fakultas Seni–Bachelor of Arts–dengan jurusan Komunikasi dan Studi Perilaku.
Q. Apa pengalaman Kakak dengan PPIA serta inspirasi hingga menjadi Presiden PPIA Monash?
Saya memulai perjalanan di dunia PPIA dengan PPIA Australia sebagai officer di divisi Public Relation & Alumni Network, kemudian berperan sebagai Vice Coordinator untuk divisi Liaison Officer di salah acara ‘Detalks’ PPIA RMIT, lalu diterima untuk memainkan peran bernama Ijah diteater musikal diselenggarakan oleh PPIA Victoria ‘Temu Lawak’, dan akhirnya menjadi Koordinator divisi Liaison Officer festival musik yang diselenggarakan oleh PPIA Monash ‘Soundsekerta’.
Bekerja bersama sesama mahasiswa membuka mata saya untuk memahami berbagai sudut pandang, dan setelah banyaknya pertimbangan saya memberanikan diri untuk maju sebagai Presiden PPIA Monash. Saya belajar banyak cara memimpin dari para panitia, ketua komite dan tim eksekutif yang sudah memajukan PPIA Monash sampai di titik ini. Saya percaya bahwa hal-hal yang saya pelajari dari berbagai pengalaman saya, salah satunya perspective baru, dapat membantu PPIA Monash. Walau dibilang “orang luar”, saya bersyukur atas kepercayaan dan dorongan teman-teman saya, membantu saya merubah keraguan itu dan bekerja sama dengan baik untuk memajukan PPIA Monash.
Q. Apa tujuan Kakak untuk PPIA Monash kedepannya?
Pertama, kepada para komite PPIA Monash saya ingin mengasuh rasa kekeluargaan dalam kepanitian, membantu, dan memberikan tempat untuk menemukan potensi dan berkembang.
Kedua, kepada Badan Siswa Indonesia di Monash, sarjana atau pascasarjana, saya ingin membuat PPIA Monash menjadi sebuah rumah kedua, sedikit mengobati rasa rindu terhadap Indonesia. Menyediakan keduanya dengan lingkungan inklusif dan menyenangkan dengan acara-acara yang melestarikan Budaya Indonesia.
Q. Tips and Tricks for us fellow students to thrive in Melbourne maybe Kak?
Fokus kepada academics itu penting, tetapi menciptakan hubungan dan jaringan itu sama pentingnya untuk pengembangan masa depan nanti, bergabung di club atau organisasi apapun dapat membantu! Beranikan lah diri untuk maju dan keluar dari zona nyamanmu, kamu yang harus proactive dalam mencari hal yang membuat kamu senang. Aku janji, it’s worth it.
Jangan takut untuk reach out, apakah itu mengenai mental health atau masalah kuliah, reach out! Walaupun untuk mu itu masalah kecil, ada banyak sekali orang yang merasakan hal yang sama dan ingin membantumu. Don’t be scared to ask for help!
PPIA Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT)

Halo! Perkenalkan nama saya Jeanielyn Hartono, I’m currently in my 2nd year, 2nd semester, pursuing a Bachelor of Science, majoring in Food Technology and Nutrition.
Q. Apa yang menginspirasi kakak untuk bergabung dengan PPIA RMIT sehingga kini dapat memimpin organisasi tersebut?
I joined one of PPIA RMIT’s welcoming events to get a gist of being in uni and the culture for Indonesian students over there for I’m a bit of an introvert–so going into uni, I was worried that I might have difficulty in making friends. Then, In the year I became PPIA RMIT committee member, I learned of responsibilities and tasks that I might never get to experience otherwise–to analyse people’s characters, adapt to sudden changes, and work with great team members.
I realised that being in an organisation is much more than just a place to make friends.
Due to the recent transition from Melbourne lockdowns, I felt like PPIA RMIT has a lot of potentials that hasn’t been maximised so I decided, ‘I want to help’ this organisation contribute something meaningful towards the Indonesian community in Melbourne–especially Indonesian students in RMIT. Though going forward, I’d love to expand the scope of the organisation’s to local and other students in RMIT for I believe that Indonesia has one of the most diverse cultures in the world, and we should be proud of what our country has to offer.
Our vision this year is to be a platform for connections and personal growth of Indonesian students at RMIT University while prioritising and facilitating it. We also aim to assist transitions of Indonesian students at RMIT in adapting to new surroundings, ensuring that they feel embraced in the community. We believe that relationships with other organisations in Victoria are vital for the growth and wellbeing of the community, hence strengthening PPIA RMIT’s relationship with other branches of PPIA and external organisations is something that we’re keen on fostering in the process of accomplishing our vision.
Q. Wise words fellow students on facing Melbourne’s academic, social, and professional life Kak?
Honestly, I myself do face similar worries students in Melbourne face as I’ve only recently moved. Something that I really stood by since is “Don’t be afraid to be uncomfortable”. I understand that the idea of being “uncomfortable” may be unsettling as we all want to feel safe–especially in a new environment. But as I’ve experienced, things that challenge your comfort helps you discover new paths, passions, and even friends. This might not apply to every single thing (especially academics), but I believe that being able to bring small changes to the environment that you’re in can bring great changes to your mind, habits, and self.
PPIA Deakin University (Deakin)

Nama aku Jocelyn Michelle Alicia biasa dipanggil Jo atau Jocy. Aku lagi kuliah Bachelor of Film, Television and Animation dan sebentar lagi akan mulai tahun ketiga.
Q. Apa kisah Kakak dengan PPIA hingga berkesempatan memimpin PPIA Deakin University?
Sebenarnya dari waktu college udah ada niat untuk ikut committee PPIA, tapi karena COVID-19 aku baru bisa join tahun lalu. Pas sampai aku langsung daftar committee PPIA Deakin dan dipercayakan untuk menjadi Koordinator Divisi Sponsorship. Selain itu, aku juga take part di event eksternal PPIA lainnya; Liaison Coordinator untuk ‘Indonation’ by PPIA RMIT, Logistics Officer untuk ‘VIC Cup’ by PPIA VIC, cast ‘Temu Lawak’ by PPIA VIC, dan Liaison Officer untuk ‘Epilogue’ by PPIA VIC. Jadi dengan pengalaman aku di PPIA (yang pastinya asik dan gila banget), aku somewhat punya insight of how PPIA works. Aku punya plan untuk lebih ngembangin PPIA Deakin karena aku yakin PPIA Deakin punya potensi yang baik.
Q. Apa tujuan Kakak untuk PPIA Deakin kedepannya dan bagaimana agar itu tercapai?
Sebagai President, aku pengen PPIA Deakin bisa ngembangin event yang sudah ada dan pengen nunjukin kalo walaupun committee kita bisa dibilang kecil, kita bisa kasih sesuatu yang “wah” gitu.
Yang pasti aku harus encourage temen-temen committee PPIA Deakin untuk carry out visi misi yang ada. Kalo dari dalam keluarga inti PPIA Deakin udah di carry out, aku yakin teman-teman yang belum atau berminat untuk ikut PPIA bisa lihat sebenarnya PPIA Deakin tuh gimana sih dan apa yang kita offer.
Q. Wise words fellow students on facing Melbourne’s academic, social, and professional life Kak?
Kalo dari aku.. Be brave to step out of your comfort zone karena itu akan ngebantu banget apalagi untuk social life di Melbourne. Academic, rajin-rajin ngeliat ulang lecture karena berguna banget! Professional life, cari banyak banyak koneksi yang bisa ngebantu kamu di desired field kamu karena aku yakin banyak banget temen temen yang bisa bantu kamu masuk ke industri besar disini.
PPIA Swinburne University (Swinburne)

Hi! Nama panjang aku Jovan Linardy Candra dan biasanya dipanggil Jovan. Saat ini lagi kuliah di tahun keempat (terakhir) semester satu Bachelor of Engineering majoring in Robotics and Mechatronics.
Q. Apa yang menginspirasi Kakak untuk bergabung hingga memimpin PPIA Swinburne 2022/2023?
Aku emang suka banget berorganisasi, sejak SMP dan SMA aku ikut OSIS dan banyak organisasi, extracurricular, atau kegiatan gereja lain. Awal-awal aku di Melbourne emang sebenernya agak ‘ansos’ since aku sebenarnya introvert. Tapi pas mulai tau tentang PPIA, aku tertarik banget buat join untuk bisa merasa nyaman di negara asing dan lingkungan baru ini.
As soon as I heard about PPIA Swinburne, aku langsung daftar jadi committee tahun 2020 dan jadi team Sponsorship selama setengah tahun.
Apa yang bikin tertarik jadi presiden sebenarnya cukup simple, aku memang passionate about leadership dan I can see the value of this organisation. Aku ngeliat ada banyak hal yang bisa dibedah dan di perbaiki pas aku jadi anggota sponsorship termasuk banyak peluang untuk bikin banyak event baru. Itu yang men-encourage aku untuk jadi presiden; membuat perubahan baru untuk PPIA Swinburne lebih maju lagi.
Aku merasa sangat terbantu dengan kehadiran PPIA Swinburne dan aku mau temen-temen yang baru datang merasakan hal yang sama. Agar semua student Indonesia bisa berkuliah secara nyaman di Swinburne, menjadikan PPIA Swinburne rumah kedua serta membantu student Indonesia di Swinburne dalam hal apapun secara langsung maupun secara tidak langsung termasuk menjadi penengah ke pihak university, konsulate, dan lain-lain.
Q. Mau dibawa kemana PPIA Swinburne periode ini?
Plan kita for this year is build an event as interesting as possible, reaching out to every single Indonesian student di Swinburne dengan tujuan akhir membantu segala kendala yang mereka alami, tempat untuk networking, dll. Especially, this year kita planning buat bikin welcoming event yang berbeda dan pastinya jauh lebih meriah, memperkenalkan Budaya Indonesia ke seluruh student di Swinburne sembari menarik perhatian seluruh Indonesian student.
Q. Pesan untuk students facing Melbourne’s academic, social, and professional life Kak?
Jangan takut mencoba dan jangan overthinking about what should you do. Be adventurous while you can and follow your own heart in every single decision. Karena menurut aku quotes “lebih baik gagal karena mencoba daripada gagal untuk mencoba” itu sangat benar. Stay healthy, stay safe, and good luck for all your studies and careers!