Dalam proses pencarian kerja di sebuah perusahaan ada satu proses yang pasti akan Anda lalui, yakni proses interview. Dalam artikel kali ini saya akan berbagi cerita dan tips bagaimana menaklukkan proses wawancara kerja dan mendapatkan pekerjaan yang tepat buat Anda. Perlu digarisbawahi bahwa pengalaman ini berdasarkan pengalaman di bidang industri kreatif Australia yang saya geluti. Meski begitu, sebenarnya bisa saja berlaku untuk pekerjaan apapun. 

Di saat mencari pekerjaan, kita seringkali terlalu fokus pada perspektif diri sendiri. Padahal faktanya, ini lebih tentang kebutuhan perusahaan untuk bisa mendapatkan yang terbaik dari karyawannya, bukan sebaliknya. Maka sangat penting untuk mengelola mindset agar Anda bisa menempatkan diri di posisi perusahaan dan coba untuk memetakan kira-kira apa yang paling mereka butuhkan dari para kandidat—tentu jika Anda memang sangat menginginkan pekerjaan ini.

Persaingan antar kandidat pun tidak mudah, jadi akan sangat berpengaruh jika Anda bisa punya keunggulan yang membedakan Anda dari calon lainnya

Tidak perlu gugup, ada 6 tips yang perlu Anda lakukan agar sukses menaklukkan proses interview dan mendapatkan posisi yang tepat.

Kenali kemampuan diri dan perusahaan yang akan kamu lamar

Pertama-tama, kenali diri Anda sendiri.  Apa keunggulan Anda dan apa yang Anda inginkan dalam perkembangan karier pribadi. Dan jujurlah terhadap hal ini. Dengan mengenali kemampuan Anda dengan baik, maka kepercayaan diri akan ikut terbangun. Misalnya, Anda menggemari dunia desain digital, makan tonjolkan lah saat proses wawancara.

Di bidang desain, portofolio adalah kunci mendapatkan panggilan. Jadi buatlah portofolio Anda  sesuai dan spesifik seperti apa yang dibutuhkan perusahaan yang Anda lamar. Cari tahu tentang perusahaan tersebut dan cari kesamaannya dengan Anda. Baik itu kesamaan visi desain, style ataupun pengalaman kerja dengan industri dan klien tertentu. Di saat ada kesamaan, di situlah akan ditemukan ketertarikan satu sama lain.

Rileks, jangan terlalu banyak berpikir

Wajar jika kita minder dan gugup saat proses wawancara. Cobalah untuk lebih tenang dengan menciptakan suasana yang nyaman. Bukan hanya untuk diri Anda tapi juga untuk orang yang sedang mewawancarai Anda. Anggap saja, wawancara kerja ini sekadar obrolan santai untuk saling mengenal satu sama lain.  Saya biasanya mencoba untuk tidak terlalu memusingkan hasil dari interview, dan lebih berupaya jadi diri sendiri. Poin pentingnya, yang penting Anda jujur dan dilandasi maksud baik. Karena saat Anda bisa lebih tenang dan terkendali, maka pewawancara pun akan melihat energi positif Anda. Mereka akan melihat jika Anda bisa diandalkan di situasi genting atau Anda bisa tetap tenang dalam tekanan pekerjaan. Ini tentu jadi sinyal positif.

Lebih banyak mendengar daripada berbicara

Artinya, Anda harus bisa menjadi pendengar yang baik. Dengarkan apa yang mereka inginkan dari Anda dan cari tahu kebutuhan mereka. Di saat Anda mendengar dengan baik, Anda juga dapat berpikir tentang apa yang dapat Anda berikan kepada mereka, sehingga sekali lagi akan dengan mudah menyelaraskan dengan visi yang dimiliki. Dengan begitu Anda bisa menyerap informasi sehingga bisa merespons dengan baik. Selain itu dengan menjadi pendengar yang baik, Anda juga bisa menanyakan pertanyaan yang tepat di penghujung proses interview, yang artinya akan ditunjukkan pada poin berikut.

Bertanyalah di akhir wawancara

Nah, biasanya pewawancara akan bertanya ‘apakah Anda punya pertanyaan?’ di sesi akhir wawancara. Inilah saat yang pas untuk menanyakan pertanyaan yang tepat sasaran (the right question). The right question menurut saya adalah pertanyaan-pertanyaan yang akan membantu proses evaluasi kedua belah pihak. Misalnya, lontarkan pertanyaan membuat Anda lebih mengerti akan tanggung jawab yang akan diberikan. Atau pertanyaan tentang ekspektasi pekerjaan yang diharapkan dari Anda. Atau bahkan tentang industri atau klien utama mereka. Dengan begitu berarti Anda menunjukkan minat positif terhadap perusahaan dan itu baik adanya. Dan sebaiknya Anda sudah mempersiapkan beberapa pertanyaan ini dan mencatatnya sebelum interview dimulai.  Satu tips lagi, sebaiknya Anda jangan terlalu memusingkan gaji yang akan ditawarkan seandainya Anda belum punya informasi ini. Tunggu sampai topik ini dibahas oleh pihak pewawancara. Lagipula, topik ini pasti akan dibahas seandainya perusahaan tersebut serius untuk menawarkan pekerjaan pada Anda.

Buat impresi yang mengesankan

Impresi ini bisa dimulai saat Anda berinteraksi melalui email atau telepon, dengan menunjukkan profesionalitas dan sikap yang baik. Di saat bertemu, tunjukkan juga etika baik tersebut. Cobalah untuk membuat pengalaman wawancara jadi menyenangkan bagi mereka. Misalnya, Anda sudah menyiapkan beberapa resume yang dicetak sehingga Anda bisa menawarkan kepada pewawancara. Jabat tangan dan sapa mereka dengan kepercayaan diri, lantang, dan positif. Siapkan portofolio Anda sehingga bisa segera memperlihatkan contoh pekerjaan Anda saat bertemu. Selalu bersikap profesional, tegas, dan hangat saat interview berlangsung. Percayalah kepercayaan diri akan terpancar, selama Anda tidak terlalu angkuh.

Kirim email ucapan ‘terima kasih’ sesegera mungkin

Hal ini seringkali dilupakan oleh para pelamar kerja. Padahal ini salah satu gestur sederhana yang membuat Anda diingat. Bahkan saya sampai hari ini masih mengirimkan follow up email setelah bertemu dengan klien potensial untuk pertama kali. Lakukan sesegera mungkin. Isinya simpel saja, berterima kasihlah untuk kesempatan dan waktu yang diberikan, serta informasikan bahwa Anda menantikan tindak lanjut mereka. Agar lebih efektif, siapkan email ini sebelumnya. Ini bukan berarti Anda terlalu ngotot atau ambisius, tapi sesederhana menampilkan sebuah sikap profesional. 

Semoga rangkaian tips di atas berguna. Dan yang tak kalah penting, nikmati prosesnya!