Di jagat seni lukis, Soni Irawan bukanlah nama baru. Namanya sebenarnya mulai dikenal dan karyanya mulai dilirik publik sejak tahun 1995 saat rajin menggelar ekshibisi seni bersama beberapa seniman dari Yogyakarta dan Belanda. Namanya kian diperhitungkan sekitar tahun 2007 saat memenangkan beberapa penghargaan, salah satunya Phillip Morris Indonesia Art.

Dari tanggal 10 hingga 16 Desember 2018 lalu, publik Melbourne dapat melihat karya-karya Soni sebagai bagian dari Mapping Melbourne 2018 yang diadakan oleh Multicultural Arts Victoria. Di malam pembukaan pameran, Soni Irawan melakukan live painting yang menunjukkan skill dan spontanitasnya dalam melukis. Artinya, para pengunjung yang memadati malam pembukaan juga bisa mengalami letupan energi kreatif sang kreator – bukan sekadar melihat karyanya yang sudah terpajang rapi.


Coretan spontan dan cipratan warna yang hidup dari tangannya sepertinya tak lepas dari kesukaan Soni terhadap genre musik rock. Melalui musik ia menemukan inspirasi untuk karya lukisnya. Tak heran jika semasa belajar seni printmaking di Institut Seni Indonesia di Yogyakarta ia sempat membentuk band bernama Seek Six Sick. Tak hanya musik, ia karyanya juga banyak berkisah tentang keluarga dan terutama manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk agenda tahun ini, ia membeberkan bahwa karya-karyanya akan dipamerkan pada sebuah gelaran seni di Jakarta dan juga akan mampir bertengger di sebuah galeri di Belanda dan Korea.
Apa Kata Mereka
Â
Paul – Art Dealer
Menurut saya lukisannya sangat menarik dan penuh dengan warna. Karya-karyanya mengingatkan saya pada sebuah lukisan yang saya lihat di New York 30 tahun yang lalu.
Liz – Karyawan swasta
Soni Irawan benar-benar melakukan sebuah pekerjaan yang bagus. Bagi saya, lukisan yang menarik adalah lukisan yang mempunyai sebuah cerita, dimana orang yang melihatnya bisa terhubung dan mengerti dengan lukisan tersebut, dan karya Soni ini menceritakan sebuah cerita untuk saya.
Barbara – warga lokal
Saya datang ke sini karena saya sangat menyukai seni-seni dari Indonesia. Saya ingin melihat bagaimana karya Soni Irawan bisa diterima di Melbourne, dan saya merasa senang ketika saya masuk ke pameran ini ada begitu banyak orang lokal yang hadir dan menikmati hasil karyanya.
Sonia