AIYA Music Night
Alunan musik yang dilantunkan para musisi semarak meramaikan panggung AIYA Music Night di Garage Café Jumat (26/2) Carlton, Melbourne. Mereka yang tampil antara lain Sonu Tolani, Optimutz, Yana dan Taz membawakan irama bergenre R&B atau Hip Hop, Selain musik, ada pula persembahan tari-tarian tradisional Indonesia yang dibawakan secara indah oleh grup Bhinneka.

Acara yang dikepalai oleh Presiden AIYA (Australia-Indonesia Youth Association) cabang Victoria Clarice Campbell tersebut memang sengaja mengusung musik kontemporer Indonesia di tanah Kangguru. Pasalnya, muda mudi pecinta Merah Putih ini ingin menunjukkan bahwa budaya Indonesia bukan hanya sebatas peninggalan masa lalu seperti gamelan dan wayang, melainkan juga terdapat banyak seni modern yang dapat diterima masyarakat mancanegara.
Seperti yang diketahui, Sonu Tolani adalah rapper yang telah menetap di Melbourne sejak 1999. Meski sudah lama merantau, rasa cinta akan kampung halaman tetap dirasakannya, sampai-sampai pria 33 tahun ini membuat album “Jiwa Merdeka” yang terinspirasi dari kehidupan masa kecil hingga remaja-nya.

Selanjutnya, meski berskala mini, Bhinneka membawakan tarian Saman dengan harmonis untuk memperlihatkan sisi seni Indonesia yang murni. Antusiasme dan kekompakkan setiap penari yang terlibat sangat terlihat dalam setiap gerakan mereka.
Setidaknya ada 100 orang yang hadir di Garage Café malam itu. Jumlah ini melebihi ekspektasi panitia sehingga membuat anggota AIYA lebih bersemangat untuk kembali mengadakan acara serupa dengan skala yang sedikit lebih besar.

***
TENTANG AIYA
AIYA adalah sebuah organisasi non-profit sejenis Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA), hanya saja organisasi ini bukan hanya dikhususkan untuk pelajar Indonesia, melainkan juga pelajar dan warga Australia.
Berdiri sejak tahun 2011, AIYA kini tersebar di bebagai negara bagian Australia. Selain di Benua Kangguru, usut demi usut organisasi yang bertujuan untuk memfasilitasi koneksi people to people ini juga telah mempunyai cabang di beberapa kota di Indonesia diantaranya Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Nusa Tenggara Timur.
AIYA Victoria sendiri dibentuk pada 2012 dan hingga kini telah rutin mengadakan berbagai acara sosial budaya, pendidikan dan olahraga setiap tahunnya.
Presiden AIYA, Clarice Campbell
Bachelor of Arts (Languages) jurusan Indonesian Studies and Linguistics, Monash University
“It’s worthwhile considering joining AIYA Victoria as we offer a range of programs that support the Australia-Indonesia relationship at a grass roots level. If you are interested in practising your Indonesian or English, learning more about the bilateral relationship, networking with big business, getting involved in sporting activities or want the opportunity to become involved in cultural events then AIYA is an organisation for you. You can find out more about our organisation and become a member on our website www.aiya.org.au/memberships, as well as stay up to date with our events on our Facebook, Twitter and Instagram pages; Australia-Indonesia Youth Association – AIYA Victoria and @aiya_victoria”
Krusli