Apabila kita berbicara tentang mortgage, salah satu hal yang selalu menarik adalah bunga/interest rate.

Ada beberapa jenis bunga yang saat ini ditawarkan oleh bank, dimana setiap produk memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jenis bunga tersebut adalah:

Variable rate

Fixed Rate

– Split Loan (kombinasi antara Variable dan Fixed Rate)

Variable Rate

Pertama, kita akan membahas mengenai Variable Rate. Apabila kita memilih variable rate, bunga yang kita bayarkan dapat naik atau turun sesuai dengan penyesuaian cash rate (yang ditetapkan setiap bulannya oleh RBA / Reserve Bank Australia) dan juga perubahan lainnya yang ditentukan sendiri dari pihak penyedia jasa kredit.

Keuntungan apabila kita memilih jenis suku bunga ini adalah biasanya apabila cash rate menurun, ada kemungkinan jumlah bunga yang kita bayarkan juga ikut berkurang. Selain itu, biasanya tidak ada batasan untuk melakukan pembayaran tambahan untuk pinjaman kita.

Kebalikannya juga berlaku dimana variable rates biasanya akan ikut naik apabila cash rate juga bertambah, yang berarti kita akan membayar lebih banyak bunga. Bunganya juga terkadang bisa naik meskipun cash ratenya tetap, apabila penyedia jasa kredit tersebut mengubah suku bunganya.

Fixed Rate

Untuk bunga Fixed Rate, memungkinkan kita untuk mengunci bunga untuk pinjaman kita dalam jangka waktu tertentu, biasanya untuk 1 sampai 5 tahun. Ini akan melindungi kita dari kenaikan bunga yang mungkin terjadi di masa mendatang. Dengan fixed rate ini juga akan memudahkan kita untuk mengatur keuagan kita karena kita tahu pasti berapa besar cicilan yang harus kita bayarkan ke bank selama masa waktu fixed rate kita.

Kekurangan dari bunga jenis ini adalah kita tidak akan mendapatkan keuntungan dari penurunan suku bunga selama masa fixed kita. Selain itu, biasanya juga ada larangan untuk melakukan pembayaran tambahan untuk pinjaman kita. Apabila kita ingin mengakhiri masa fixed rate pinjaman kita, terutama apabila suku bunga telah turun sejak kita memasuki fixed rate untuk pinjaman kita, akan ada biaya penalti yang harus dibayar kepada pihak peminjam dimana setiap penyedia jasa kredit memiliki peraturan sendiri mengenai besaran biaya yang perlu kita bayarkan. Kita dapat menanyakan kepada mereka berapa besar biaya yang perlu kita bayarkan apabila kita ingin mengakhiri masa Fixed Rate kita sebelum waktunya.

Split Loan

Yang ketiga adalah Fixed Rate parsial. Fixed rate parsial atau lebih dikenal dengan sebutan Split Loan, memungkinkan kita untuk membayar pinjaman dengan bunga fixed untuk sebagain jumlah pinjaman kita dan sisanya dengan bunga variable. Sebagai contoh, misalkan kita memiliki pinjaman sebesar $300,000 dimana kita menggunakan fixed rate sebesar $200,000 dan $100,000 dengan bunga variable.

Kita dapat mempertimbangkan untuk menggunakan split loan ini apabila kita menginginkan kepastian pembayaran setiap bulannya, namun juga ingin mendapatkan keuntungan dari kemungkinan penurunan suku bunga untuk sebagian pinjaman kita. Selain itu, biasanya tidak ada larangan untuk melakukan pembayaran tambahan untuk pinjaman kita dengan bunga variable.

Untuk menarik nasabah baru, terkadang penyedia jasa kredit dapat menawarkan suku bunga pengenalan atau ‘honeymoon rate’. Sebagian penyedia jasa kredit memiliki penawaran untuk suku bunga yang rendah untuk satu atau dua tahun pertama dari pinjaman kita. Ada baiknya, sebelum kita memutuskan untuk mengambil suku bunga pengenalan ini, kita perlu mencari tahu berapa besaran bunga yang perlu kita bayarkan setelah masa honeymoon rate berakhir.

Salah satu hal yang dapat mempengaruhi besaran bunga yang dibebankan ke kita adalah LVR atau Loan to Value. Cara perhitungan LVR ini adalah dengan membagi jumlah pinjaman yang kita ingin peroleh dari bank dengan harga pembelian (biasanya penyedi jasa kredit akan menggunakan hasil penilaian atas properti kita atau yang lebih dikenal dengan hasil valuasi) atas properti kita.

Secara umum, semakin tinggi LVR kita, semakin besar pula resiko bagi pemberi pinjaman. Untuk sebagian pemberi pinjaman, akan membebankan kita suku bunga yang lebih tinggi apabila LVR kita di atas 80%, jadi sangat penting untuk memperhitungkan LVR dan juga kita perlu memperhitungkan efek apa yang mungkin muncul atas pembayaran yang kita lakukan. Sebagai tambahan, kita juga perlu membayarkan LMI atau Lender’s Mortgage Insurance kepada penyedia kredit apabila LVR kita lebih besar dari 80%. Semakin besar LVR kita, semakin tinggi pula LMI yang dibebankan ke kita.

Pertanyaan yang akan selalu muncul adalahjenis suku bunga apa yang tepat untuk kita? Pada dasarnya, kita dapat membandingkan sendiri produk dari setiap penyedia jasa kredit melalui situs mereka. Namun terkadang, kita akan merasa kesulitan untuk menentukan pilihan karena begitu banyaknya produk yang ditawarkan oleh masing-masing peyedia jasa kredit. Untuk memudahkan kita mencari tau produk apa yang cocok, akan lebih mudah bila menghubungi  credit advisor terdaftar atau yang biasa lebih dikenal dengan istilah Mortgage Broker. Dengan menjelaskan situasi kita ke broker Anda, mereka dapat memberikan masukan kepada kita mengenai produk apa yang cocok dengan kondisi kita. Sebab, belum tentu produk yang ditawarkan oleh suatu penyedia kredit cocok dengan kondisi kita.


***

Mau diskusi lebih mengenai loan Anda?

Percayakan kepada Top One Finance untuk membantu Anda menemukan produk yang sesuai dengan kondisi Anda.

Top One