Kenali diri kita yang sebenarnya bisa dengan mudah didapatkan via analisa ba zi. Karena ba zi adalah analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, and Threats) dalam cakupan yang sangat luas. Via ba zi kita dengan lebih jelas mengenali semua plus minus diri. Yang pasti, dengan memahami jati diri, kita akan terhindar dari melakukan aktivitas (pilih studi, karir dan bisnis) yang tidak cocok; tak usah salah mengambil jurusan kuliah; tak usah terhambat dalam jenjang karir; tak perlu lagi trial and error dalam menentukan pilihan bisnis.
Inilah mengapa saya selalu sampaikan bahwa “modal” paling dasar dalam berbisnis ialah kenali dulu bidang apa yang cocok dengan energi diri kita. Jadi bukan hanya memusingkan soal modal, pengalaman, koneksi, jaringan, dan lain sebagainya. Ibarat kita hendak melakukan perjalanan, kalau arah/rute-nya tidak diketahui (apalagi kalau salah) maka kemungkinan buat nyasar adalah sangat besar. Akan buang waktu dan tenaga sebelum akhirnya sampai ke tujuan.
Pengalaman profesi saya selama bertahun-tahun, saya kerap menjumpai individu yang bidang bisnisnya tidak cocok, tapi tetap bisa kaya dan berhasil. Umumnya yang bersangkutan ditopang oleh luck cycle yang sedang hoki. Tapi hoki kita tidak akan terus-terusan bagus. Ketika siklus hoki-nya menurun, maka otomatis bisnisnya pun akan meluncur ke bawah.
Beraktivitas di bidang yang salah, tentu tetap bisa-bisa saja jalan, bahkan sukses. Apalagi kalau pas lagi siklus hoki. Tetapi dengan begitu ibaratnya kita sedang berenang melawan arus dimana tenaga yang dikerahkan harus ekstra banyak dibandingkan dengan jika kita berenang mengikuti arus.
Tanpa kita sadari, “gudang harta” kita sebenarnya mengalami kebocoran. Berhubung isi gudangnya (hoki) banyak, maka kita tidak merasakannya. Akan tetapi sebenarnya kita tidak mendapatkan yang maksimal dari siklus hoki kita! Bayangkan apabila dengan hoki bagus yang kita alami harusnya sudah nyetir Bentley dan Maserati, tapi karena bidang bisnisnya tidak cocok, maka hanya bawa mobil ‘umum’. Tak perlu berjustifikasi “tidak apa, sudah bisa punya mobil saja sudah kamsiah kok.” Kalau kita tahu kita bisa memaksimalkan hoki kita, tentu kita akan lakukan!
Jadi dengan memahami siapa jati diri, kita bisa meminimalkan skenario dimana menjadi agent (bidang apapun) tetapi kok selalu tidak memberikan hasil yang sesuai? Kenapa klinik/biro jasa/toko saya sepi? Terkadang, bukan karena kitanya bodoh, kurang semangat, tidak gigih, tetapi karena tanpa disadari kita memilih aktivitas (studi, karir, bisnis) yang tidak cocok.
Akhir kata, bila kita merencanakan atau mulai mendiversifikasi studi, karir, dan atau bisnis, pastikan agar memilih bidang yang tepat dengan energi diri kita agar bisa memanfaatkan waktu, tenaga, pikiran perasaan, dan uang yang kita investasikan.
Suhana Lim
Certified Feng Shui Practitioner
www.suhanalimfengshui.com
0422 212 567 / suhanalim@gmail.com