Martial Arts, atau dalam Bahasa Indonesia disebut ilmu bela diri, sudah ada di dunia sejak jaman dahulu kala. Tidak ketinggalan, martial arts juga menjadi fokus utama di industri perfilman. Contohnya film-film seperti Karate Kid, Rocky, Kickboxing; yang melambungkan nama aktor bela diri terkenal Jean Claude Van Damme, dan yang paling baru adalah film asal Indonesia yaitu The Raid, yang kembali membangkitkan bela diri asal Indonesia, Pencak Silat.
Seiring jaman berkembang, ilmu bela diri telah memiliki industri dan kejuaraan tersendiri. Di tahun 2015 ini, yang sedang marak adalah Mix Martial Arts (MMA), yakni full contact combat sport yang memperbolehkan gerakan striking (menyerang) dan teknik grappling (bergulat), dalam posisi berdiri maupun berada di lantai. Inilah mengapa disebut Mix, karena MMA memperbolehkan teknik ‘campuran’ dari ilmu-ilmu bela diri yang ada di dunia. MMA merupakan bentuk olahraga yang berkembang paling pesat sejak awal ditemukan.
Tidak di Indonesia maupun Melbourne, orang-orang berbondong-bondong mendatangi tempat latihan MMA untuk mempelajari bela diri tersebut. Kebanyakan orang memilih belajar bela diri seperti MMA ketimbang hanya ritual datang ke tempat fitness dan berolahraga sendiri. Di dalam sasana latihan MMA pula terdapat daftar seni bela diri yang dapat kita pelajari, seperti Brazillian Jiu Jitsu, Boxing, Muay Thai dan lainnya, untuk kemudian dipadukan seperti konsep Mix Martial Arts. Maka selain dapat berolahraga, kita juga mendapatkan ilmu bela diri yang akan menjadi keuntungan di kemudian hari.
Awal mula berkembangnya MMA adalah saat keluarga asal Brazil bernama Gracie yang memiliki latar belakang martial arts seperti Brazillian Jiu-Jitsu, membawa beberapa teknik bela diri mereka ke Amerika Serikat pada 1993. Ia lalu mendirikan sebuah perusahaan MMA terbesar di dunia bernama Ultimate Fighting Championship (UFC), yang kini adalah tempat bersarangnya petarung-petarung ranking atas, seperti Ronda Rousey, Wanderlei Silva, Randy Coutoure dan masih banyak lagi.
Untuk menambah maraknya MMA, pertandingan UFC 193 pun akan diadakan di Mebourne, Australia pada tanggal 15 November 2015 di Etihad Stadium. Dan pada tanggal 15 September 2015 silam, Ronda Rousey – fighter perempuan bantamweight yang paling terkenal di dunia saat ini – mengunjungi Absolute MMA, Gym MMA yang terletak di Melbourne CBD bersama President UFC Dana White, untuk syuting acara lokal, dan pada hari berikutnya, menghadiri konferensi press UFC 193 di Etihad stadium bersama lawan Ronda Rousey, Holly Holm dan dua petarung wanita lainnya.
Tertarik? Sebelum terjun ke dunia MMA, mari kita mengenali beberapa ilmu bela diri yang sering digunakan didalam MMA:
Muay Thai
Muay Thai, atau sering disebut Thai Boxing dan Kickboxing, adalah jenis olahraga pertarungan yang berasal dari Thailand dan menggunakan cara menyerang sambil berdiri. Muay Thai dikenal sebagai “The art of eight limbs” karena bela diri ini menggunakan serangan kombinasi dari kepalan tinju, siku tangan, lutut, tulang kering, sekaligus persiapan fisik yang menjadikan Anda full contact fighter yang efisien. Muay Thai mulai dikenal di abad ke-20, saat bela diri ini mengalahkan praktisi bela diri lainnya. Liga profesional dari Muay thai diwakilkan oleh World Muay Thai Council.
Brazillian Jiu Jitsu
Brazillian Jiu Jitsu (BJJ) adalah sebuah seni bela diri dan olahraga tarung yang berfokus pada gerakan gulat dan ground fighting. BJJ dapat dipelajari untuk mengikuti turnamen seperti MMA, Gi BJJ; BJJ yang menggunakan seragam dan ranking sabuk, dan No-Gi BJJ; yaitu BJJ yang tidak menggunakan seragam.
Teknik BJJ juga dimaksudkan untuk mengajarkan seseorang yang lebih kecil untuk mengalahkan lawan yang lebih besar, dengan menggunakan teknik BJJ seperti menyekik, memegang, mengunci dan memanipulasi sendi lawan adalah kunci dari BJJ.
Awal dari BJJ adalah saat pimpinan imigrasi koloni jepang Esai Maeda mengajarkan bela diri Jiu Jitsu (yang awalnya berasal dari Jepang) berteman dengan Gastao Gracie. Maeda sebagai bekas juara Jiu Jitsu di Jepang, mengajarkan bela diri tersebut kepada anak Gastao, Carlos Gracie. Kemudian pada tahun 1952, Carlos dan keluarganya membuka sasana bela diri Jiu Jitsu di Brazil. Adik dari Carlos yang bernama Helio Gracie lalu menyesuaikan teknik yang ia pelajari untuk tubuhnya yang kecil, dan tidak sengaja menciptakan versi modern dari Jiu Jitsu, yaitu Brazillian Jiu Jitsu.
Boxing
Boxing atau tinju adalah ilmu bela diri dimana 2 orang saling melempar pukulan dan biasanya memakai sarung tinju. Tujuan dari bela diri tersebut adalah untuk membuat sang lawan lemah dan menjatuhkan mereka, atau istilah yang lebih dikenal adalah K.O (Knock-Out). Pertandingan Tinju biasanya diawasi oleh wasit dan berdurasi satu sampai tiga menit interval yang dinamakan ronde. Boxing juga termasuk bela diri yang paling dikenal di dunia dan mempunyai kejuaraan dunia tersendiri.
Karate
Karate adalah salah satu bela diri yang paling dikenal di Indonesia, karena pada saat tahun 90-an, kebanyakan sekolah mempunyai program ekstra kurikuler Karate untuk anak-anak hingga dewasa. Sekarang ini Karate dikenal sebagai bela diri striking (menyerang) yang menggunakan pukulan, tendangan, tendangan memakai lutut, pukulan dengan siku tangan dan teknik tangan terbuka. Karate memakai seragam dan sistem sabuk, yang dimulai dengan sabuk putih, kuning, orange, hijau, biru, ungu, merah, coklat dan hitam. Orang yang menjalani karate disebut karateka.
Taekwondo
Taekwondo adalah ilmu bela diri asal Korea yang cenderung berfokus pada tendangan. Taekwondo juga adalah salah satu bela diri yang cukup dikenal di Indonesia pada tahun 90-an. Taekwondo dikembangkan pada tahun 1940an dan 1950an dengan gabungan seni bela diri Korea lainnya, yaitu taekkyeon, gwonbeop, subak dan bela diri asing.
Pencak Silat
Pencak silat atau Pentjak Silat adalah ilmu bela diri tradisional dari Indonesia yang awalnya merupakan bela diri yang menggunakan senjata. Pencak silat disebut sebagai salah satu ilmu bela diri yang paling mematikan, dan fokusnya adalah pembelaan diri dari beberapa lawan, bukan hanya satu. Ilmu bela diri ini kembali disorot saat film Indonesia ‘The Raid’ dirilis secara internasional dimana bintang utamanya, Iko Uwais beraksi melawan musuh-musuhnya dengan teknik Pencak Silat.
Kendati dianggap sebagai bela diri yang mematikan, Pencak silat tidak dianggap sebagai seni memulai perang, tetapi sebagai seni menghentikan peperangan. Jaman sekarang, Pencak silat cenderung dianggap ilmu bela diri yang non-aggressive dan dapat diikuti oleh laki-laki dan wanita berbagai usia, sekaligus untuk anak-anak dan seorang pemula dalam bela diri.
** APA KATA MEREKA **
Sarah Ibrahim, 27, Absolute MMA Melbourne
I’ve been a longtime UFC fan so I looked online to find MMA gyms in the CBD. I dragged a friend along for a trial class and was hooked instantly.
I want to be a well-rounded mixed martial artist but my favorite is grappling – wrestling & no-gi Jiu-Jitsu. Love the physicality & intensity of it all. And there’s so much technique to both which makes it intriguing to learn. I want to be good at it all. There’s nothing I don’t love about MMA! It’s my passion.
I’ve also gained a lot of confidence, happiness and self-discipline, but most importantly, gaining friendships along the way with people who share the same love of MMA.
Valens Antonioni, 32, Bang Rajan Muay Thai, Jakarta
Alasan saya ikut martial arts adalah karena saya menyukai bela diri dari kecil. Sekarang saya memilih berlatih Thai Boxing untuk menjaga kebugaran dan kebetulan di dekat rumah saya terdapat sasana Thai Boxing. Alasan lain saya memilih Thai Boxing karena saya menyukai atlet UFC Wanderlei Silva yang memiliki dasar bela diri Thai Boxing. Saya dan istri rutin berlatih 3 kali seminggu setiap jam pulang kerja.
Maya Saptarina Sandhy, 27, Bang Rajan Muay Thai, Jakarta
Pertama tahu dari suami sama teman. Kebetulan suami dulu ikutan capoeira (bela diri asal Brazil) dari SMA sampe kuliah, terus teman kantor itu ikutan kick boxing. Pilihan martial arts saya sih Muay Thai dan sudah sekitar 3 tahunan saya ikut Muay Thai. Saya ikut itu lebih ke pencurahan emosi karena saya emosian orangnya, tetapi juga menguji kesabaran karena karena pas sparring (tanding) nggak bisa emosian, kudu bisa mengendalikan diri supaya bisa baca gerakan lawan.
Belajar gerakan motorik juga jadi biar refleknya bagus kalo buat defense. Pernah soalnya hampir kecopetan di bus, terus reflek menghindar, sama kuda-kuda Muay Thai saya keluar buat menghindar dari copet.
Selain itu bisa juga buat ngurusin badan, dan buat saya lebih positif pikirannya, karena kalau sparring pasti ada menang dan kalah, jadi melatih penerimaan diri untuk kalah dan menang. Kalau kalah bisa belajar dari kesalahan dan kekurangan diri untuk memperbaiki supaya lebih baik kedepannya.
Kartika Ayu, 26
Awal tahu tentang martial arts sih dari temen. Sebenernya cerita awalnya sih sudah lama banget ingin Muay Thai, tapi belum sempat-sempat dan belum tahu banget tempat-tempatnya dimana saja. Sampai pada akhirnya ada teman yang ngajak barengan buat nyobain terus saya mau deh. Awalnya ragu bakal suka, tapi pas skalinya nyoba langsung suka banget! Akhirnya langsung register deh.
Saya ikut Muay Thai itu untuk bela diri dan sports. Itu juga masih dalam tahap learning, jadinya belum jago. Tapi yang jelas tambah fit, badan jadi kencang, sama pola tidur juga benar, at least buat saya ya. Dan menurut saya sih dibandingkan olahraga biasa, martial arts lebih menantang, fun dan nggak boring.
sasha
