Menjadi orangtua adalah salah satu tugas yang paling sulit namun juga paling rewarding. Menjadi orangtua yang baik bukanlah melalui kualifikasi akan tetapi melalui pengalaman. Inilah mengapa orangtua tidak mempunyai kunci jawaban dalam semua masalah anak-anak mereka.

Pada umumnya, masyarakat menaruh 100% tanggungjawab seorang anak kepada orangtuanya. Dalam pengalaman saya sebagai seorang klinikal psikolog selama sepuluh tahun, orangtua yang datang untuk menerima bantuan psikologis karena masalah suami istri atau karena anak-anak tidak bisa dikendali bisa diketegorikan ke dalam tiga sumber masalah.

Artikel ini cocok bagi pembaca BUSET yang telah menjadi first time parents. Selain membahas mengenai tiga masalah utama yang biasa dialami first time parents, saya juga ingin memberi rekomendasi dan nasehat yang bersifat general dan sederhana, dengan harapan banyak masalah keluarga dan perceraian bisa dicegah apabila fondasi parenting ini diterapkan.

Sering sekali orangtua kewalahan, bahkan bingung, akan anjuran yang diterima dari keluarga, teman dan lingkungan sekitar. Belum lagi dengan adanya segudang informasi yang bisa dijangkau melalui internet. Walaupun orang lain bermaksud baik, namun saran yang tidak tepat bisa membuat Anda merasa seperti orangtua yang gagal atau justru membuat Anda menjadi defensif.

Anda perlu ingat bahwa semua manusia mempunyai suatu gambaran tentang bagaimana menjadi orang tua yang ideal, dan gampang sekali first time parents menjadi bingung dan cemas akan keputusan yang mereka ambil. Pada dasarnya, Anda perlu percaya pada penilaian Anda sendiri dan cobalah untuk mendengarkan nasehat orang lain secara terbuka dan memilih mana yang dirasa baik bagi Anda dan anak-anak Anda.

Percayalah pada diri Anda sendiri karena tidak ada orang lain yang mengerti anak Anda lebih dari Anda. Anda adalah seorang manusia dan juga orangtua, janganlah berharap terlalu banyak dari diri Anda ataupun pasangan Anda. Anda perlu memuji diri sendiri akan hal-hal yang Anda lakukan secara baik dan jauhkanlah diri Anda dari renungan negatif atau kesalahan masa lalu.

Masyarakat sering kali menilai parenting ability and quality melalui tingkah laku anak-anak Anda. Oleh karena itu, banyak orangtua yang merasa bahwa mereka harus menjadi orangtua yang strong dan mengaibaikan kebutuhan dan perasaan mereka. Namun normal sekali buat orangtua merasakan mixed feeling. Orangtua bisa merasakan kekasih sayangan, kebahagiaan, kebanggaan, dan juga panik, amarah dan frustasi. Hanya saja, perasaan orangtua biasanya tidak dipentingkan oleh anak-anak mereka dan masyarakat.

Tidak ada orangtua yang sempurna di dunia ini. Jadi, merupakan sesuatu yang alamiah jika Anda merasa capai atau kesal. Dan apabila Anda merasa berat dan lelah, Anda perlu menjangkau kepada pasangan Anda atau orang yang Anda percayai dan yang tidak gampang terjebak dalam emosi.

Biasanya working parents merasa bersalah akan kekurangan waktu bersama anak, khawatir akan pendapat orang lain apabila ada kesalahan dan mudah stres ketika ada perubahan rencana. Anda perlu sekali mengatur waktu supaya Anda bisa menjaga diri sendiri dan juga kebutuhan anak-anak.

Kedua orangtua perlu berkomunikasi dan berbagi tanggung jawab secara adil. Sewaktu merencanakan, fokus akan prioritas (dan bukan kepentingan diri sendiri) dan selalu menyediakan plan B dan rencana darurat.

Apabila Anda dan pasangan Anda ada perbedaan pendapat dalam parenting, penting sekali buat Anda berdua untuk membicarakan dan negosiasi secara damai. Parenting yang konsisten dan jelas akan mengurangi kebingungan dan memudahkan anak dalam mengikuti permintaan.

Parenting adalah kewajiban yang sangat penting dan menantang. Anda perlu merasa bangga akan semua upaya yang Anda berikan. Pada intinya, sebagai orang tua yang baik, Anda perlu memelihara dan menghargai diri Anda sendiri. Setelah itu masalah dan tantangan apapun tidak ada yang tidak bisa ditangani.

Penulis - July Lies

 

 

 

 

July Lies, Psychologist
MClinPsy and B.Sc (Hons.)