Momentum tahun baru menjadi saat yang tepat untuk membuat resolusi yang berdampak, salah satunya adalah menyebarkan inspirasi positif. Seperti yang dilakukan sekelompok orang yang tergabung dalam Cameo Project, salah satunya adalah seorang personel Project Pop, Yosi Mokalu. Dirinya mulai bergabung dengan Youtube content creator ini semenjak 2015 setelah diajak oleh kawannya, Martin Anugrah dan Andry Ganda.

Sebelumnya, Yosi sendiri sering memproduksi video bertemakan nasionalis dan hal-hal menarik lainnya. Alasan inilah yang kemudian membuat Yosi tertarik untuk mengembangkannya bersama Cameo Project. Selain itu, visi dan misi yang diusung Cameo Project pun sejalan dengan pemikiran Yosi.

Konten Lebih Penting 

Inspirasi, ide serta proses pembuatan sebuah video sangatlah bervariasi. Semisal video musik, umumya akan diawali dengan pencarian tema. Baru setelah itu ditentukan setting lokasi dan siapa yang akan menyuarakan pesan puitis tersebut. Apabila melibatkan figur publik atau orang banyak, tentunya akan melalui proses pengajakan terlebih dahulu.

Yosi mengaku tak perlu merenungkan waktu yang lama dalam mencari ide, hanya dengan memperhatikan hal-hal yang terjadi di sekitar dan perlu dibicarakan. Kendati demikian, konten yang disajikan memiliki pesan dan kesan yang kuat, sebut saja perihal nasionalisme, menjadi peserta pemilu yang asyik, apresiasi musisi Indonesia, atau tentang ayah dan anak. Seluruh konten yang dibuat bertujuan untuk memberikan inspirasi kepada masyarakat Indonesia, tanpa harus takut akan kehadiran jumlah penonton atau pengikut.

“Yang pasti, di jaman atau era millenial ini, dimana arus informasi sangat kencang dan mudah didapatkan, salah satu cara untuk menginspirasi seseorang adalah melalui karya video. Karena itu menjadi efektif di era ini, mengapa tidak?” ujar Yosi kepada tim Buset.

Dalam satu proyek video tidak ada durasi yang pasti. Panjang atau pendeknya durasi dapat diperkirakan dari jumlah orang yang terlibat atau konten yang dibahas. Jika hanya berbentuk berita yang melibatkan dua orang dengan gestur tambahan, video yang dihasilkan akan lebih pendek. Dalam Cameo Project, tidak ada yang dinamakan rata-rata waktu.

Karya Membekas

Bagi Yosi, semua karya meninggalkan kesan yang membekas. Akan tetapi, terdapat satu projek video yang diakui paling seru bertajuk ‘Bajak Lagu Ini’. Video musik ini menjadi ajang untuk menyampaikan sindiran terhadap sikap yang tidak apresiatif dengan mengunduh dari situs-situs ilegal.

Lebih lanjut pria kelahiran Jakarta, 27 November 1970 itu menceritakan video musik ‘Bajak Lagu Ini’ sebenarnya sudah diproses sejak 2012, jauh sebelum Yosi bergabung dengan Cameo Project. Tapi demi melibatkan lebih banyak musisi maka dibutuhkan proses yang agak lama. Alhasil, hingga 28 musisi turut serta, termasuk Armand Maulana, RAN, Ari Lasso, Coboy Junior, Naif, dan Raisa.

Selain itu, video ‘Dari Ambon untuk Indonesia’ yang dibuat untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda juga meninggalkan kesan spesial bagi pria yang baru merilis single terbarunya ‘Kalahkan dengan Cinta’ bersama Project Pop. Menyampurkan puisi, drama, dan dokumentasi, merupakan sesuatu yang cukup menantang. Dalam video ini Yosi mengaku dibantu oleh relasi-relasi langsung dari Ambon. Lokasi yang indah juga membuat proses pembuatan video ini menjadi pengalaman menyenangkan, layaknya liburan.

Dua video nasionalis pertama ‘Kami Indonesia’ dan ‘Musik Indonesia’ pula menjadi projek yang sukses menorehkan memori manis di benak Yosi.

Komersialisasi Jelas Ada

Tanpa banyak basa basi, Yosi mengatakan bahwa komersialisasi dalam pembuatan video di Cameo Project jelas ada. Pasalnya, membuat satu proyek video bisa menghabiskan dana berjuta-juta untuk menggaji para pekerja, membeli peralatan, atau infrastruktur lainnya. Meski demikian, tidak semua hasil karya Cameo Project berorientasi untuk profit, melainkan banyak juga projek non-profit.

Selain dari iklan di Youtube, ada beberapa klien yang bersedia bekerjasama dengan Cameo Project. Pembuatan konten beriklan salah satunya adalah ‘Foto Dulu Dong’ yang digencarkan oleh Samsung.

Kebebasan Pendapat

Menilik video-video saat Pilkada 2017 di Ibu Kota yang sempat menjadi sorotan publik, Cameo Project dengan lantang menyatakan dukungan untuk pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful. Mengenai hal ini, Yosi menyatakan Cameo Project tidak akan mendukung salah satu pasangan jika ada satu saja anggotannya yang tidak setuju. Dan, video tersebut dibuat bukan untuk memaksa penonton dalam memilih pasangan calon gubernur, tapi lebih pada memperjuangkan kebebasan berpendapat dan menyampaikan pesan untuk menjalani pilkada dengan damai.

Dalam level personal, Yosi tak pernah menyangkal bila dirinya mengagumi sosok Ahok. “Saya pernah bertemu Pak Ahok dua kali semenjak ia dipenjara. Di mata saya, dia sosok pemimpin yang berani, dan secara integritas bersih. Lalu, berani mengambil keputusan yang benar, bukan populer. Dia cerdas dan rela berkorban,” ucap Yosi.

Yosi semakin yakin dengan idolanya saat mengetahui gaji operasional semasa menjabat Gubernur DKI Jakarta tidak digunakan untuk kepentingan pribadi, tetapi disisihkan untuk orang-orang yang kesusahan. Di lain pihak, Yosi berpendapat dirinya kurang setuju dengan cara penyampaian pendapat Ahok yang terlalu frontal.

Melalui Pilkada 2017 lalu, pria 47 tahun ini menilai masih banyak masyarakat Indonesia yang belum dapat berdemokrasi secara dewasa. Pasalnya, masih kerap terlihat warga saling menyerang karena berbeda pendapat. Meski begitu, Yosi mengajak kita semua untuk bersyukur karena melalui proses Pilkada ini justru masyarakat Indonesia mulai sadar bahwa persatuan bangsa masih harus dikembangkan dan dijaga.

Sebagai generasi yang tidak perlu berjuang untuk merebut kemerdekaan, Yosi mengatakan kita sudah sangat beruntung. Kita hanya perlu mengisinya dengan hal-hal baik, salah satunya adalah dengan menghasilkan karya yang dapat mengubah negara ini ke arah kemajuan.

 

 

 

Dhyra