TARHIB RAMADAN 1439H MADANIA FOUNDATION
Tahun ini Ramadan datang di Australia pada musim gugur menjelang dingin. Tradisi-tradisi yang biasanya dilakukan oleh kaum Muslim Indonesia yang menetap di Melbourne pada bulan suci ini pun mau tidak mau harus disesuaikan. Rasa rindu untuk menjalani ibadah sebulan penuh bersama keluarga besar juga tidak bisa dipungkiri. Untungnya, kehadiran komunitas-komunitas Muslim Indonesia di Melbourne seperti Madania Foundation turut menemani kita untuk menjalani bulan Ramadan bersama dengan acara-acara yang seru dan bermanfaat.

Tarhib Ramadan 1439H yang digelar oleh Madania Foundation dan didukung oleh IMCV untuk menyambut Ramadan kali ini bertemakan “A call to seize the opportunity of Ramadan”, dimana di bulan inilah saatnya kita bersama-sama memetik keberkahan dan keindahan Ramadan dengan melaksanakan segala ibadah dengan tulus. Diadakan di Konsulat Jenderal Republik Indonesia pada pertengahan Mei lalu, Tarhib Ramadan kali ini diramaikan oleh hiburan-hiburan Islami menarik, bazaar makanan, dan ceramah dari Imam Fadil Fachni dan Sheikh Alaa El Zokm.
Tarhib Ramadanoleh Madania Foundation kali ini melibatkan aktivitas dan penampilan dari anak-anak yang sangat seru dan menginspirasi, selain juga dari golongan dewasa dan remaja. Banyak sekali anak dari balita hingga yang sudah masuk usia sekolah turut bermain dan belajar bersama mengenai indahnya Bulan Ramadan.

Anak-anak juga mendominasi panggung hiburan, sebut saja penampilan-penampilan nasyid, pembacaan Al-Quran, menonton bersama video “Halal Masterchef” yang sangat lucu, hingga drama musikal yang mendidik dan menghibur. Mereka rutin mengikuti kegiatan tahsin di Madania Foundation yang memiliki program bermain dan belajar Al-Quran menggunakan metode yang friendly dan kekinian.
Ketua acara Erwin Renaldi menjelaskan bahwa Madania Foundation sengaja menjadikan Tarhib Ramadan sebagai acara silaturahmi yang ramah keluarga. “Penting sekali untuk kita membiasakan kepada anak-anak tradisi Islam yaitu menyambut Bulan Ramadan ini,” papar Erwin.

Ceramah yang dibawakan oleh Imam Fadil Fachni pun sukses menarik partisipasi anak-anak dimana Imam Fadil kerap melontarkan pertanyaan seputar Islam dan Bulan Ramadan yang terus dijawab dengan sangat antusias. Begitu pula sebaliknya, anak-anak secara polos bertanya mengenai apa saja yang ada di otak mereka pada saat itu. Interaksi tersebut pun disimak secara khusyuk oleh yang kaum dewasa sambil mengikuti isi dari ceramah Imam Fadil.
“Kami harap dengan adanya acara seperti ini, bisa lebih banyak orang yang tertarik untuk beribadah lebih serius bersama-sama dengan komunitas-komunitas Islam yang ada di sini,” ujar Imam Fadil Fachni yang dalam kesempatan tersebut juga mengajarkan cara menghafal doa dengan mudah.

Keseluruhan rangkaian acara dilengkapi dengan ceramah oleh Sheikh Alaa El Zokm yang mengingatkan Jemaah akan pentingnya tali kekeluargaan, terlebih lagi di Bulan Ramadan. Terkhusus untuk yang merantau jauh dari Indonesia, tidak ada lagi alasan untuk merasa jauh, baik antara keluarga maupun dengan teman, hanya karena perbedaan waktu dan lokasi. Dengan bantuan teknologi, siapapun bisa menghubungi sanak saudara untuk saling bermaaf-maafan.
Dalam khotbahnya, Sheikh Alaa El Zokm mengulas bagaimana kita sebagai manusia harus menyiapkan hati dan diri untuk Bulan Ramadan dengan beribadah secara tulus agar dapat membangun fondasi iman yang tangguh.

Acara hari itu dilengkapi dengan bazaar makanan yang menggugah selera, nasyid dan pembacaan Al-Quran dari Young Indonesian Muslim Student Association (YIMSA), serta permainan seru seputar ceramah dengan hadiah-hadiah yang sangat menarik.
***
APA KATA MEREKA
NUR
Ramadan tahun ini agak sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun ini, Ramadanku akan lebih challenging, apalagi aku di sini kuliah. Yang menariknya, tahun ini aku sudah semakin banyak networkingdengan komunitas-komunitas di sini, jadi Ramadannya akan sangat terasa berbeda karena kita melakukan ibadahnya bareng-bareng. Iftar pun bisa lebih menarik.
Acara kali ini sangat menarik banget, karena semua golongan di-embrace. Anak-anak mendapatkan entertainment, sedangkan yang dewasa mendapatkan lectureyang sangat menarik.
FAUZAN
Setiap Ramadan selalu menarik bagi saya karena tantangannya selalu berbeda-beda. Tapi menjalankan Ramadan di Melbourne tantangannya pasti jauh berbeda dengan di Indonesia. Di sini situasinya seperti hari-hari biasanya karena kita di sini merupakan minoritas, jadi kita harus beradaptasi untuk mengikuti pola mereka seperti di kantor atau kuliah. Tapi di sini puasanya lebih cepet, dan lebih adem. Di dekat tempat tinggal saya juga ada masjid dan komunitas Islam Indonesia untuk terawih tiap malam, jadi tidak terlalu meninggalkan atmosfir Ramadan. Waktu-waktu seperti Ramadan inilah yang bisa membuat kita lebih dekat dengan teman-teman dan keluarga.
INDAH
Ramadan di Melbourne mungkin cuma kurang meriah saja. Biasanya kalau di Indonesia saat kita sahur terdengar dari masjid ada yang bangunin, terlebih lagi tidak bisa mudik karena terlalu jauh. Karena di sini tidak ada libur Lebaran seperti di Indonesia, tahun lalu pun saya Lebaran masih memikirkan tugas-tugas kuliah. Jadi, saya berharap Lebaran tahun ini saya dan keluarga bisa merayakannya dengan lebih meriah dan lebih bareng-bareng dengan keluarga dan teman-teman sekalian.
Asa