Baru-baru ini aula Bhinneka Graha KJRI Melbourne terlihat penuh dengan masyarakat Indonesia berpakaian batik yang menghadiri acara Malam Pisah Sambut pejabat KJRI Melbourne. Acara pisah sambut ini menjadi perpisahan untuk Himawan Hendarmin, staf Fungsi Ekonomi KJRI Melbourne selama dua tahun enam bulan, sekaligus menjadi malam perkenalan untuk dua pejabat baru, yaitu Perthalia Rosul di Fungsi Protokol dan Konsuler dan Indri Hapsari, yang bertugas dalam bidang administrasi sebagai personal assistant untuk Konsul Jenderal RI di Melbourne, Spica Tutuhatunewa.

Foto bersama para staf KJRI Melbourne

Dalam perkenalan resmi pertamanya dengan masyarakat Indonesia di Melbourne, Perthalia Rosul atau yang akrab disapa Pertha, menuturkan rasa senangnya karena bisa diterima dengan hangat seiring masa kerjanya di KJRI Melbourne yang genap berjalan dua bulan. “Masyarakatnya aktif dan banyak kegiatan, senang banget karena selalu ada hal baru, tapi karena banyak banget acara, tamu, delegasi, jadi memang kerjaan tidak berhenti. Tapi sejauh ini senang, tempatnya enak, orangnya baik-baik, masyarakat juga semangat kalau ada acara di KJRI,ujar Pertha tentang kesannya selama di Melbourne.

Ini adalah penempatan pertama Pertha. Sebelumnya ia ditugaskan di bagian Politik dan Keamanan ASEAN di Kementrian Luar Negeri, Jakarta. Pertha melihat pengalaman ini sebagai hal yang berkesan untuk kariernya ke depan. “Semoga Ibu dan Bapak bisa membantu agar pengalaman kerja saya selama di sini berkesan, monggo kalau ada masukkan dan kritikan,” tutupnya.

Foto bersama Ibu Konjen dengan staf baru (Pertha dan Indri) dan Himawan, yang akan kembali ke Tanah Air

Acara perkenalan dilanjutkan oleh Indri Hapsari, selaku personal assistant untuk Spica Tutuhatunewa. Dengan pengalaman kerjanya yang terbilang baru selama satu setengah bulan, Indri mengaku masih mencoba untuk beradaptasi. Tanggungjawab barunya sebagai personal assistant mencakup tugas untuk membantu menyusun agenda kegiatan Ibu Konjen agar optimal. Sebelumnya ia sudah memiliki pengalaman bekerja sebagai sekretaris di Kedutaan Besar Laos di Jakarta selama lima tahun. Meski sudah terbiasa dengan job desc-nya, Indri mengaku harus menyesuaikan diri dengan ritme pekerjaan yang berbeda.

Sama seperti Pertha, bekerja di KJRI Melbourne juga merupakan pengalaman pertama kalinya bekerja di luar negeri. Indri mengaku bahwa  sedang berusaha belajar untuk mengalahkan perasaan homesick. Namun, tinggal jauh dari keluarga, membuatnya menganggap KJRI Melbourne sebagai keluarga pertamanya selama masa kerjanya di sini.

Masyarakat dan staf yang menghadiri acara malam Pisah Sambut

Ada yang mengucapkan selamat datang, ada pula yang harus mengatakan selamat tinggal. Malam itu juga jadi acara perpisahan bagi Himawan Hendarmin yang akan kembali ke Indonesia. Bekerja sebagai staf fungsi ekonomi di KJRI Melbourne menjadi pengalaman yang unik karena Himawan datang dari latar belakang pekerjaan konsultan bisnis di perusahaan swasta Indonesia. Selama dua tahun enam bulan, Himawan menjelaskan bahwa bekerja di KJRI Melbourne sangatlah terasa sisi kekeluargaannya. Ia mengaku lebih berat berpisah dengan rekan-rekan kerjanya di sini ketimbang harus berpisah dengan kota Melbourne.

Selain perkenalan dan perpisahan, malam pisah sambut ini menjadi acara silahturahmi untuk para masyarakat Indonesia dan staf KJRI Melbourne yang baru. Acara ini juga diisi dengan acara makan malam, karaoke dan sesi foto bersama.

 

 

 

 

 

Adisa