Peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun ini cukup berbeda dibandingkan tahun sebelumnya. Terbatasnya aktivitas masyarakat Melbourne dan Tasmania menjadi motivasi KJRI Melbourne untuk mengajak masyarakat umum dan pelajar untuk sama-sama mengingatkan diri dan teman-teman untuk tinggal di rumah (#stayathome).
Bersama dengan PPIA Victoria dan Tasmania, KJRI Melbourne mengadakan dua jenis lomba yang dinilai penting untuk membantu menyebarkan info penanganan Covid-19 yaitu lomba video dan infografis. Pelaksanaan lomba yang diadakan selama 12 hari ini mendapat sambutan yang cukup baik. Terbukti terdapat 8 peserta untuk lomba pembuatan video dan 14 peserta pembuatan infografis. Lomba ini menggunakan Bahasa Indonesia serta berisi hal-hal dan himbauan terkait COVID-19 yang berlaku di Indonesia dan Australia, dengan tagar #stayathome dan #dirumahaja.
Sesuai dengan keinginan KJRI Melbourne dan PPIA untuk #stayathome, para pemenang dari lomba ini juga menginginkan hal yang sama yaitu menyadarkan semua kalangan masyarakat Indonesia bahwa pandemi ini hanya bisa berlalu jika kita bekerjasama. Seperti Kezia Angela (juara 1 lomba pembuatan video) merasa senang jika videonya bisa menjadi perhatian masyarakat Indonesia dan bisa membantu menyebarkan pesan positif bahwa pandemi ini bukan hanya usaha pemerintah saja melainkan kita semua.
Michael Yoshua Hutahayan (Juara II lomba pembuatan video) menambahkan bahwa sifat egois dan memikirikan diri sendiri bukanlah hal yang tepat untuk dilakukan di tengah kondisi seperti ini.
Sementara itu, konsep sederhana yang digunakan oleh Amanda Thedrica (Juara III lomba pembuatan video) dalam pembuatan videonya, rupanya menyentuh para juri. Pasalnya, video milik Amanda mengungkapkan bahwa dibalik #stayathome ini, nantinya akan ada hal-hal kecil seperti berkumpul bersama teman-teman yang bisa dilakukan nanti setelah pendemi ini berlalu. untuk membuat pendemi ini cepat berlalu, dibutuhkan kerjasama dari semua kalangan masyarakat tentunya.
Seperti yang kita ketahui bahwa bulan Maret lalu, pemerintah mulai memberlakukan social distancing secara merata dan pembatasan aktivitas. Para teman-teman kita ini tentu tidak siap dengan situasi yang drastis, namun rupanya masing-masing memiliki aktivitas sendiri yang dilakukan sebelum kembali ke tugas sekolah seperti menonton Netflix, belajar memasak, programming, ps4, berolahraga, bahkan juga melepas rindu dengan sanak keluarga dan teman-teman lewat video call.
Tidak sedikit dari teman-teman pemenang kita ini yang masih memiliki keluarga dan teman terdekat di Indonesia. Menurut Hana Pangestu (Juara II Infografis) situasi pandemi di Indonesia cukup berbeda karena di Australia mengenakan denda bagi para pelanggar sedangkan di Indonesia tidak ada sanksi apapun, walaupun di Indonesia rata-rata rajin menggunakan masker. Selain itu, menurut Kezia, di Indonesia masih banyak yang harus pergi kerja, sedangkan di A ustralia, work from home sudah lebih dulu diberlakukan. Namun demikian, hal ini terasa lebih berat dijalani oleh Amanda karena dirinya harus #dirumahaja sendiri tanpa keluarga sedangkan teman-teman di Indonesia bisa bersama dengan keluarga mereka.
Pemenang yang berhasil diwawancarai oleh Buset nampaknya terkejut bahwa mereka bisa menjadi pemenang karena memang tidak ada ekpektasi untuk menang sebelumnya. Kendatipun usaha memang tidak pernah mengkhianati hasil. Dampak positif yang terjadi sekarang adalah bahwa angka jatuhnya korban baru Covid-19 sudah menurun drastis, pembatasan sudah mulai direnggangkan sedikit demi sedikit. Semua ini tentunya bukan hanya kerja keras pemerintah tetapi kita semua, seperti yang dilakukan teman-teman pemenang dari lomba pembuatan video dan infografis ini.
Keadaan pasti kembali lebih baik dari semula dan kita semua bisa melakukan aktivitas seperti sediakala. Selamat dan terima kasih kepada para pemenang lomba untuk membantu menyebarkan semangat di tengah pandemi Covid-19 yang telah mengajarkan kita untuk menjadi manusia yang lebih baik.
Pemenang Lomba Pembuatan Video



Pemenang Lomba Infografis

