Anak-anak antusias mengikuti lomba makan donat

Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia atau yang  akrab disebut tujuh belasan (17-an) memang dari dulu sangat lekat dengan tradisi lomba di sekitar lingkungan tempat tinggal. Tidak hanya di dalam negeri saja, masyarakat Indonesia di luar negeri pun tidak ketinggalanmemperingati Hari Kemerdekaan negara kita, termasuk di Melbourne. Seperti biasa, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Melbourne ikut turut serta mengajak seluruh teman-teman kita disini untuk ikut meramaikan 17-andengan lomba-lomba yang seru dan menarik.

Sulitnya memasukkan pensil ke dalam botol, tapi di sinilah letak keseruannya

Pada 5 Agustus kemarin, keluarga Indonesia mulai dari anak-anak hingga dewasa dengan antusias mengikuti deretan lomba-lomba yang ada. Di ruang serbaguna KJRI, bapak-bapak  serius berkompetisi melalui tenis meja dan permainan kartu gaple (domino) senantiasa diwarnai oleh tawa dan kejenakaan anak-anak yang juga asyik mengikuti lomba-lomba khas tujuh belasanseperti lomba kelereng sampai lomba meniup gelas.

Siapa paling cepat memindahkan gelas dengan ditiup?

Rangkaian acara 17-anini sebenarnya sudah dimulai sejak akhir Juli kemarin, dengan diadakannya kompetisi-kompetisi lain seperti kompetisi golf, tenis lapangan, bowling, dan akan dilanjutkan lagi dengan kompetisi bulu tangkis.

Lomba menggiring kelereng yang diganti dengan permen cokelat
Risa Sutrisno yang hari itu didaulat jadi MC menyemarakkan acara

Risa Sutrisno selaku Vice Consul untuk Bidang Penerangan dan Sosial BudayKJRI Melbourne mengharapkan melalui rentetan acara ini KJRI bisa lebih dekat lagi dengan masyarakat. “Semoga masyarakat bisa senang dengan acara hari ini, walaupun kita jauh merantau, semoga semangat merayakan Indonesia bisa sampai ke Melbourne,” ujar Risa. “Saya juga berharap dengan ini masyarakat Indonesia di Melbourne bisa lebih saling kenal untuk mempererat tali persatuan”, tambah Risa yang hari itu merangkap sebagai pembawa acara lomba anak pada siang itu.

Adakah yang masih ingat dengan cara main gaple?

Keseruan lomba seringkali dipandang sebelah mata dan terabaikan manfaatnya, padahal ini bisa jadi medium yang efektif untuk memupuk rasa nasionalisme kita. Poin penting inilah yang begitu terasa, terlebih bagi warga Indonesia yang tengah merantau. Lomba-lomba unik yang terkesan jenaka seperti lomba memasukkan pensil kedalam botol atau lomba makan kerupuk justru sangat berperan untuk melestarikan kecintaan dan rasa memiliki masyarakat Indonesia terhadap kemerdekaan negara kita sendiri.

Anak – anak khusyuk mengikuti lomba mewarnai
Ini dia hasil kreasi lomba mewarnai anak-anak

Apalagi untuk anak-anak Indonesia yang tinggal jauh dari kampung halaman. Anak-anak yang mungkin jarang sekali terpapar oleh budaya dan tradisi Indonesia disini dapat turut berpartisipasi merayakan hari kemerdekaan seperti anak-anak di Indonesia lainnya, mengalami budaya Indonesia secara langsung. Walau dengan penyesuaian seperti mengganti lomba makan kerupuk menjadi lomba makan donat, atau mensubstitusi kelereng dengan permen cokelat, keseruan anak-anak Indonesia pada siang itu tidaklah berkurang sedikitpun.

Para bapak-bapak asyik bertanding layaknya atlet tenis meja profesional

Pada siang itu KJRI Melbourne berhasil mendekatkan suasana keseruan tradisi tujuh belasan Republik Indonesia ke Melbourne, mempererat persatuan, dan sekali lagi menjadi tempat masyarakat Indonesia menghapus rindu pada Negeri Pertiwi.

Semua jadi pemenang setelah bertanding penuh sportivitas

 

***

Apa Kata Mereka

 

IrfanPekerja Swasta

Hari ini saya tidakikut lomba, hanya menjagaanak saya saja. Acaranya bagus sih, apalagi digelar tiap tahun. Saya pertama kalinya kesini karena saya baru datang sebulan yang lalu, jadi belum punya banyak teman. Makanya acara seperti ini juga bagus untuk bertemu orang-orang Indonesia lainnya dan saling tukar informasi. Anak saya juga bisa bertemu dan bermain dengan teman-teman baru.

 

Hariawan – Pekerja Swasta

Hari ini acaranya sukses sekali, apalagi kompetisi tenis mejanya. Bahkan kalau bisa acara kompetisi-kompetisi seperti ini bisa diadakan dua kali dalam setahun, jangan hanya untuk perayaan tujuh belasan saja, agar kita juga bisa lebih dekat dengan masyarakat Indonesia disini.

 

IchaIbu Rumah Tangga

Lomba anak-anak ini bagus sekali, mereka have fun, apalagi acaranya juga ramai, jadi anak-anak juga bisa kenal dan main dengan anak-anak yang lain. Ini ketiga kalinya saya ikut acara 17-andi KJRI. Semoga tahun depan acaranya bisa lebih rame jadi lomba anaknya bisa dikelompokkan dengan umur mereka masing-masing.

 

Asa