Siapa yang tak senang berkumpul dan bersilaturahmi bersama sahabat dekat? Apalagi diberikan kesempatan untuk berdandan cantik dan menikmati hidangan yang juga tak kalah menarik. Ya, dalam rangka mempererat tali silaturahmi antar muslimah Indonesia, awal Maret lalu, IMCV Women Affair mengadakan Ladies Charity Luncheon 2017 untuk pertama kalinya. Acara yang digagas oleh divisi baru IMCV ini diadakan tepat di waktu makan siang. Bertempat di Bayview Eden Hotel, acara tersebut dipenuhi oleh peserta yang terdiri dari 180 orang yang merupakan ibu-ibu pengajian IMCV yang tersebar di 3 centre, yakni Surau Kita, Baitul Makmur dan Masjid Westall. Pada siang yang cerah itu, Muslimah Melbourne ini pun berkumpul bersama untuk mempererat ukhuwah islamiyah.

Dalam acara itu pula, peserta diberikan kesempatan untuk berdandan ala hijabers masa kini dengan busana yang bernuansakan pastel. Terlihat beberapa meja-meja bundar yang telah didekor sedemikian rupa untuk menambah kesan mewah terhadap acara tersebut. Tak ketinggalan, souvenir cantik dari brand kosmetik ternama Indonesia, Wardah dan desainer hijaber Dian Pelangi juga menambah keceriaan peserta Luncheon pada siang hari itu.

Acara pun dibuka dengan dibacakannya ayat suci al-Qur’an sebagai bentuk rasa syukur dan harapan untuk kemudahan serta kelancaran Luncheon hari itu. Tak ketinggalan pula Konsul Jenderal RI Dewi Savitri Wahab turut memberikan kata sambutan dan doanya demi kelancaran acara.

Direktur IMCV Women Affair Pudak Nayati

Direktur IMCV Women Affair Pudak Nayati mengungkapkan kebahagiaannya terhadap kelangsungan Ladies Charity Luncheon. “Alhamdulillah acaranya berjalan dengan lancar atas izin Allah. Saya berharap acara ini mendapatkan berkah dan ridho dari-Nya,” tuturnya bahagia. Bagi Pudak, ini tidak hanya bertujuan untuk menjalin tali silaturahmi, melainkan untuk lebih memperkuat perempuan-perempuan Muslim Indonesia yang ada di Melbourne. “Mungkin selama ini beberapa dari peserta Luncheon siang ini adalah mereka yang sudah saling tahu, sudah sering bertemu. Nah, jika memang sudah sering bertemu, kita tentu harus punya sesuatu, punya sesuatu yang menghasilkan, agar tidak hanya sekadar berkumpul dan makan cantik saja. Maka dari itu, salah satu tujuan dari IMCV Women Affairs ini adalah empowering women. Dimana kita ingin wanita Muslim tidak hanya memiliki kepercayaan diri di dalam keluarganya saja, melainkan dapat berbagi rasa percaya dirinya itu kepada komunitas,” ujar ibu dua anak ini.

Acara yang berdurasikan selama 3.5 jam itu berlangsung meriah. Agenda utama yang merupakan fund raising dalam berbentuk auction itu dipimpin oleh Sister Sarah Hassan, selaku pembicara yang akan memberikan ilmunya pada siang hari itu. Beberapa barang bermerk, seperti Oroton, Louis Vuitton, Kate Spade dan tas koper Samsonite berhasil melalui proses lelang tersebut. Ditanyai tentang kenapa mengusung konsep charity, Pudak pun menjelaskan bagaimana IMCV Women Affairs ingin memberikan kontribusi terhadap komunitasnya. “IMCV Women Affairs menginginkan perempuan-perempuan kepunyaan Allah ini untuk memberikan sebuah kontribusi, atau giving back to the community. Jadi tidak hanya sekadar ngumpul-ngumpul cantik saja, melainkan dari hasil kumpul-kumpul itu kita bisa mewujudkan sesuatu yang bermanfaat.” Dan dari hasil lelang itupun, panitia berhasil mengumpulkan sekitar 12,000AUD hanya dalam kurun waktu yang sangat singkat.

Panitia juga menyelenggarakan workshop atau seminar guna meningkatkan ilmu para peserta. “Kita sebagai perempuan itu harus pintar, harus up to date, karena kita adalah yang nantinya akan mengajarkan ilmu kepada anak dan generasi penerus kita yang lainnya. Proses pengajaran ini tentunya tidak akan berhenti pada saat si anak lulus SMA, namun akan terus to be continued. Kita harus bisa keeping up with everything, menjadi teman diskusi yang asik, menarik dan pintar nantinya untuk keluarga. Tentu, itu semua diperlukan confidence untuk dapat mengajarkan semua ilmu tersebut. Maka dari itulah kita membuat workshop agar peserta kita juga membawa ilmu yang matang untuk dapat dibagi kepada keluarganya nanti,” seru Pudak. Benar saja, hadir di acara tersebut Sister Sarah Hassan yang merupakan seorang dokter lulusan Melbourne University dan sudah sering kali menjadi pembicara di beberapa talkshow atau workshop tentang Islam dan wanita. Selain Sister Sarah, hadir pula Sister Julide Turker, seorang naturopath lulusan Melbourne University, yang dengan senang hati berbagi ilmu seputar bagaimana menjaga pola hidup sehat.

Diakui memang oleh Pudak, kehadiran dua pembicara yang bukan dari Indonesia ini merupakan bentuk daripada IMCV Women Affairs untuk bisa perlahan-perlahan mengepakkan sayapnya ke komunitas yang lebih luas lagi. “Rencananya kita lebih memang ingin menargetkan sesuatu yang lebih luas. Tapi saya mikir, kita harus kuat internal dulu. Kita bahkan belum mengenal dekat separuh dari peserta yang datang ke sini. Kita kenal hanya mungkin orang-orang yang satu meja saja sama kita. Yang kita harapkan adalah dimana hubungan itu lebih luas daripada semeja saja. Sambil berjalan baru nanti kita bisa melakukan kontribusi dengan melingkupi Muslim Women yang lain. Salah satu cara yang sudah kita ambil di sini adalah dengan mengikutsertakan beberapa peserta yang non Indonesia, yang memang aktif datang ke mesjid kita. Lalu yang kedua, dengan menghadirkan pembicara-pembicara yang juga bukan orang Indonesia. Karena kita ingin membuka wawasan peserta, bahwa banyak wanita-wanita Muslim yang di luar sana yang bisa menjadi inspirasi dan role model untuk kita bisa kita tiru dan yakin bahwa kita bisa menjadi seperti itu juga,” ungkap wanita berkacamata tersebut.

Sister Sarah Hassan memimpin jalannya lelang
Sister Sarah Hassan memimpin jalannya lelang

Ditanyai perihal harapan, tak ada hal lain yang bisa ia harapkan selain agar acara ini dapat terus dilanjutkan dan bisa menjadi langkah awal untuk sesuatu yang baik. “Mudahan-mudahan ini bisa menjadi fondasi untuk langkah kedepannya dan menjadi awal dari kekompakan wanita Muslim Indonesia di Melbourne. Karena ini masih jauh perjalannya. Ini merupakan bukti bahwa kita sebagai wanita bisa melakukan sesuatu yang sangat signifikan terhadap sebuah komunitas. Dan semoga ini bisa menjadi jalan untuk menuju kegiatan-kegiatan yang lebih bagus lagi,” tutupnya.

Dan siang itu acara pun ditutup dengan memberikan hadiah pemenang hasil pelelangan dan beberapa hadiah lainnya. Tak ketinggalan, foto bersama pun menjadi sebuah tradisi wajib bagi perempuan Indonesia masa kini untuk mengakhiri sebuah acara pertemuan yang menyenangkan.


Fifi

Apa Kata Mereka

Dewi Savitri Wahab
Konsul Jenderal RI untuk Victoria dan Tasmania
Acaranya bagus sekali, saya kira acara ini seraya mengatakan bahwa betapa pentingnya memikirkan apa peran dari wanita Muslim bagi masing-masing keluarga dan masyrakat. Karena kita tinggal di Melbourne yang sangat multikultural, kita punya peran untuk bisa memberikan bantuan, misalnya dengan cara punya support unit untuk melawan domestic violence, atau bagaimana caranya untuk bikin bisnis bersama. Poinnya adalah you can be a good mother but at the same time you can be good Muslimah as well. Dimana menjadikan wanita Muslim yang bisa mengembangkan kekuatan-kekuatannya, dan memberikan kontribusi untuk society yang sesuai dengan ajaran-ajaran Allah SWT.

Saya berharap tentunya jangan sekali acara ini diadakan, diteruskan lagi kebaikan-kebaikan seperti konsep acara yang mengusung tentang charity, sharing, dan lain-lain. Kalau itu sudah dipenuhi, semoga nantinya kita bisa memikirkan sumbangsih yang konkrit bagi masyrakat multikultural. Dikarenakan kita tinggal di sini, penting untuk menunjukkan citra, atau image tentang bagaimana Muslim Indonesia itu.

 

Hanani Prieta
Master of Ceremony Ladies Charity Luncheon dan Guru Arkan Toledo
Alhamdulillah semuanya berjalan dengan baik dan kita sudah berhasil gathered 12,000 AUD dari peserta, yang not necessarily working mothers, tapi banyak juga hanya sebagai ibu rumah tangga. Dan dari pertemuan ini diharapkan akan banyak terjadinya kebaikan, kerjasama, silaturahmi baru, atau mantu baru, ya kita ga tau kan haha… maksudnya ada kebaikan dari situ. Dan menurut saya, I think everyone really enjoyed dressing and all that stuff, and not being a mom for a day. We do really need more of these events once in a while.

 

Pipit Puspita dan Leny Rasyidi
Ibu Rumah Tangga
Alhamdulillah acaranya bagus banget untuk bersilaturahmi dari 3 mesjid utama IMCV ini, bisa ketemu, berdandan cantik, foto-foto, dan alhamdulillah sukses juga dalam mengumpulkan dana dan dapat kesempatan untuk sharing juga dengan apa yang kita punya. Dan acara ini sangat bagus sebagai ajang memperkenalkan Islam kepada masyarakat Australia bahwa Islam yang ada di media itu adalah hal yang sangat berbeda dengan yang sesungguhnya.

Kita berharap kedepannya acara seperti ini lebih banyak lagi, mencakup yang lebih luas lagi, jadi tidak hanya adult saja, melainkan mengikutsertakan yang youth, kenapa tidak kan? Dan mungkin sebagai saran, venuenya bisa lebih terjangkau lagi.