Beberapa saat lalu, komunitas masyarakat Manado di Melbourne, Kawanua Melbourne, merayakan Kunci Taong di Burden Park, Springvalle. Kunci Taong yang dalam bahasa Menado artinya ‘kunci tahun’ merupakan acara tutup tahun yang rutin diadakan setiap tahun oleh Kawanua sekaligus menjadi ajang kumpul-kumpul bagi para masyarakat Menado.
Acara siang itu dibuka dengan ibadah agama Kristiani yang dipimpin oleh Pastor Ivan Sitompul dari GBI Ensample, yang kemudian dilanjutkan dengan makan siang bersama. Adapun menu makan siang hari itu penuh dengan hidangan-hidangan tradisional khas Manado seperti babi putar, pampis, nasi jaha, wajik, ombekuk dan masih banyak lagi.
Babi Putar Nasi Kuning ala Menado
“Acara ini sebenarnya menjadi pengobat rindu bagi semuanya karena sempat ada lockdown selama 8 bulan. Kita juga sempat bikin acara Natal sebelumnya, tapi itu di North, terlalu jauh dan tidak banyak yang hadir,” ujar Royke Moniaga, ketua panitia acara Kunci Taong 2021 itu. Selain itu, acara ini juga menjadi ajang pengumpulan dana sumbangan bagi korban banjir Menado yang didapatkan dari hasil penjualan nasi kuning, balapis dan panada.
Muniroh Rahim, selaku acting Konsul Jenderal Republik Indonesia yang baru pun turut hadir beserta para staff KJRI untuk bersilahturami dengan masyarakat. Dalam kata sambutannya, Muniroh menyapa dan memperkenalkan dirinya sebagai pengganti sementara mantan Konjen Spica A. Tutuhatunewa sekaligus menginformasikan bahwa jam layanan KJRI kini sudah kembali ke normal.

Perayaan juga dimeriahkan oleh pertunjukan tarian Cakalele yang dibawakan oleh Tonaas Richard Walukow, Jerry Pontonuwu dan Gerald Wauran. Tarian yang berasal dari Sulawesi Utara itu merupakan tarian kabasaran daerah Minahasa. Para penari ini berharap mereka dapat membantu melestarikan budaya Indonesia melalui pertunjukan mereka yang sudah sering ditampilkan di acara-acara lokal lain seperti Moomba Festival dan di Sydney.

Selain tarian, ada pula persembahan lagu-lagu tradisional seperti O Ina Ni Keke, Ungenang, Si Patokaan, O Minahasa, dan Kota Menado yang dinyanyikan oleh Sherly Mentang. Adapun lagu-lagu ini diiringi dengan musik kolintang yang dimainkan oleh Royke, Jeddy Daniel, Franky Kountul, dan Jorie Lengkong. Keramaian siang menjelang sore Sabtu itu semakin dimeriahkan dengan sesi menari tarian polonaise dimana para hadirin dapat menari bersama-sama diiringi musik. Acara kemudian ditutup dengan fun games, pemberian door prize dan sesi foto bersama.
Panitia dan Para Penari Tari Cakalele Pertunjukan nyanyi dan kolintang
Foto bersama
Phoebe
Apa Kata Mereka
Connie Rotinsulu – Ketua Kawanua Melbourne
Kunci Taong adalah satu tradisi di Kota Menado dan Kota Minahasa untuk mensyukuri tahun yang sudah kita lewati, tahun 2020. Dan kita juga mensyukuri untuk tahun yang baru dengan harapan dan doa agar kita dilindungi dan disertai Tuhan. Jadi ini suatu tradisi kita bersama-sama sambil bersyukur kepada Tuhan, kita juga berkumpul beramai-ramai untuk sama-sama bersukacita. Karena kita sudah lama tidak bertemu, karena lockdown, bersyukur kita dapat bertemu kembali dari segala penjuru mulai dari Geelong sampe dari Adelaide juga dateng. Saya sebagai ketua Kawanua Melbourne, sekretaris Adhianto Utomo dan Bendahara Sania Petryk beserta segenap pengurus mengucapkan selamat tahun baru.

Cornelia Pattiasina – Anggota Kawanua Melbourne
Pertama ikut acara Kawanua itu Kawanua Night 2 tahun lalu. Seneng banget bisa kumpul-kumpul lagi habis lockdown. Terakhir kumpul-kumpul itu waktu Christmas, kita piknik di Bundoora Park. Jadi setelah itu ada Kunci Taong ini, aduh seneng banget bisa ketemu sama semua orang. Dan ada beberapa yang waktu Christmas ga dateng sekarang dateng. Bener-bener bisa ketemu semua.

Gerald Wauran – Penari Tarian Cakalele dan Mahasiswa di Victoria University
Semoga dikedepannya dengan tarian kabasaran ini bisa menjadi sarana dalam mempromosikan budaya dan keberagaman yang ada di Indonesia, dimana orang-orang Indonesia sendiri datang dari berbagai macam latar belakang, budaya, suku, ras, dan agama namun kita tetap satu. Dan semoga acara Kunci Taong ini, bukan hanya menjadi sebuah acara yang selalu diselenggarakan setiap tahun oleh Kawanua Melbourne. Tetapi juga bisa menjadi sebuah berkat buat banyak orang bukan hanya untuk orang Indonesia namun buat semua kalangan dan latar belakang.
