Konjen Kuncoro Sapa IKAWIRIA, Ormas Indonesia Pertama di Australia

Suasana hangat dan akrab memenuhi aula Mount Waverly Youth Centre pada Jumat malam 25 Februari dimana organisasi masyarakat Ikatan Warga Indonesia di Victoria (IKAWIRIA) mengadakan acara silahturahmi dengan Konsul Jenderal Indonesia untuk Victoria dan Tasmania yang baru, Kuncoro Waseso. Acara yang sebelumnya telah direncanakan pada tahun akhir tahun 2021 silam itu sempat tertunda dikarenakan restriksi COVID-19 dan baru dapat terealisasi di awal tahun 2022 kini.

Kata sambutan ketua IKAWIRIA Widha Chaidir

IKAWIRIA yang didirikan sejak tahun 1965 itu merupakan salah satu ormas Indonesia tertua di Australia dan merupakan rumah bagi para diaspora Indonesia, baik yang masih memegang kewarganegaraan Indonesia ataupun yang sudah memegang kewarganegaran Australia.

Acara malam itu dipandu oleh emce, Ningsih Millane, penari dan pemilik sanggar tari Sanggar Lestari yang kemudian memperkenalkan ketua baru IKAWIRIA, Widha Chaidir. Widha mengucapkan rasa terima kasih dan syukurnya untuk kesempatan berkumpul dengan para anggota semua.

Foto bersama komite pengurus IKAWIRIA 2022 dengan Pak Konjen

“Ini adalah kesempatan yang ditunggu-tunggu oleh semua anggota IKAWIRIA, khususnya bagi para anggota kita yang sudah senior. Tapi sayangnya, gedung yang tersedia hanya bisa di sewa pada sore dan malam hari, sehingga itu juga menjadi kendala buat anggota-anggota kita yang senior untuk hadir. Semoga tidak ada lockdown lagi di waktu yang akan datang supaya kita dapat mengadakan acara kumpul-kumpul lagi dimana kita bisa merangkul anggota kita yang senior di siang hari,” ujar Widha.

Tak lupa pada kesempatan itu juga, Widha memperkenalkan para anggota kepengerusan IKAWIRIA di tahun 2022. Posisi penasihat dipegang oleh para senior IKAWIRIA yakni Dr David Mitchell, Bella Kusuma, dan mantan ketua Iman Santosa. Jabatan wakil ketua dan sekretaris tahun ini diduduki oleh Kuntjoro Rustam dan Wida Chandler. Sementara Sony Simanjuntak dan Nur Green dipercayai sebagai bendahara organisasi itu. Posisi-posisi lain seperti bidang eksternal dan kegiatan sosial dan budaya juga dipegang oleh nama-nama yang tidak asing lagi seperti DR Tuti Gunawan, Ningsih Millane, dan Yanti Hartshone. Dalam upaya menyuntik darah baru kedalam organisasi, bidang sosial media dan teknologi tahun ini diberikan kepada Ariane Utomo, salah satu anggota termuda IKAWIRIA.

Usai memperkenalkan anggota kepengurusan yang baru, Ningsih atau yang akrab disebut sebagai Bu Ning atau Mama Ning itu kemudian mempersilahkan Konjen Kuncoro untuk menyapa warga. Malam itu Kuncoro tak hanya ditemani oleh istri dan anak bungsunya, namun juga dengan beberapa staff kantor KJRI dan fungsi Penerangan dan Sosial budaya (Pensosbud).

“Saya senang dapat bertemu dan berkumpul bersama para warga dalam kesempatan ini. Saya bangga melihat banyak anggota IKAWIRIA yang juga merupakan bagian dari anggota masyarakat yang lain dan berharap IKAWIRIA dapat terus berfungsi sebagai pemersatu organisasi masyarakat Indonesia di sini,” ujar beliau dalam pidatonya. Beliau juga menghimbau para warga agar tak segan-segan menghampiri dan mengontak para anggota staff beliau sekiranya ada yang membutuhkan layanan maupun bantuan kekonsuleran dalam bentuk apapun.

Pemberian Buku Jejak Diaspora Indonesia di Victoria dari Dr Tuti Gunawan untuk Konjen Kuncoro

Acara kemudian disambung oleh sejarah singkat IKAWIRIA oleh Dr Tuti Gunawan yang menekankan pentingnya fungsi IKAWIRIA sebagai wadah berkumpul untuk para diaspora Indonesia, baik yang yang masih WNI maupun yang sudah berkewarganegaraan asing. IKAWIRIA akan selalu menerima dan merangkul seluruh diaspora Indonesia termasuk keturunan mereka sebagai upaya untuk meneruskan budaya dan bahasa Indonesia kepada generasi Indonesia kedua dan ketiga di tanah Australia.


Sebelum acara makan malam, Bella Kusumah selaku ketua organisasi puisi, Jembatan Poetry, turut mempersembahkan puisi karyanya yang didedikasikan untuk para warga aborigin Australia. Tak ketinggalan persembahan Tari Kembang asal Jakarta persembahan dari Sanggar Lestari dan iringan musik dari Orkes Waton Muni pimpinan Bu Anita juga hadir untuk meramaikan acara malam itu. Kegiatan silahturahmi kemudian ditutup dengan acara menyanyi dan menari goyang poco-poco dan line dance bersama.

Pembacaan puisi oleh Bela Kusumah (Jembatan Poetry)
Penari Sanggar Lestari bersama Pak Konjen dan Bu Iin

Discover

Sponsor

spot_imgspot_img

Latest

MUKTAMAR

Muktamar adalah konvensi pertama yang diadakan di Bell City, Preston, 23, 24, 25 September 2016, Australia. Mengambil tema 'Living in Harmony in a Western...

73rd Annual Indonesian Independence Day Celebration

Jika di Melbourne perayaan kemerdekaan diselenggarakan di Konsulat Jendral RI (72 Queens Rd, Melbourne), masyarakat Indonesia di Bendigo pula tak kalah dengan serangkaian keseruan...

Mengapa Perlu Mengatakan Tidak?

Ada pepatah mengatakan “jangan lewatkan kesempatan yang ada” atau “kesempatan tidak datang untuk kedua kalinya”. Pepatah ini sangat bagus untuk mendorong motivasi setiap orang...

BISNIS – Identifikasi Titik Impas

Dalam artikel kali ini kita akan membahas mengenai apa yang dimaksud dengan titik impas (Break Even Point) dan mengapa penting diketahui oleh pemilik bisnis.Tanpa...

Soundsekerta 2018 Segera Hadir!

Musik selalu jadi medium pemersatu, salah satu bentuk kebudayaan yang jadi bahasa universal. Musik dapat menjadi jembatan antara perbedaan dan keragaman budaya, etnik, agama,...