
Kawanua Melbourne Australia (KMA) atau yang dikenal sebagai komunitas kedaerahan (Manado dan Minahasa) kembali menggelar acara kumpul bersama pengurus dan anggotanya. Bertempat di kediaman Eddy dan Nike Pangemanan di bilangan Thomastown, acara berlangsung dengan meriah dan penuh keakraban.

Acara dimulai dengan ibadah, mendengarkan khotbah dan menaikkan lagu-lagu pujian terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Tak ketinggalan, para hadirin dihibur dengan tarian Minahasa, permainan alat musik kolintang dan pertunjukkan lainnya.
Ditemui di sela-sela acara, Join Kullit selaku Ketua KMA menjelaskan makna dan tujuan acara yang bertajuk Kunci Taong tersebut. “Ini merupakan acara tahunan Kawanua Melbourne. Setiap tahun, ibaratnya kita mengunci tahun yang sudah lewat dengan segala kebaikan dan tantangannya. Dan menanti segala macam rintangan dan pesan-pesan yang akan dihadapi di tahun 2018 ini,” ungkap beliau.

Kawanua sendiri didirikan untuk menjadi sebuah wadah masyarakat Minahasa yang merantau ke lain kota atau negeri. “Biasanya kebiasaan orang Manado dan Minahasa adalah suka menari. Dan dengan tarian inilah yang dipercayai sebagai ajang silaturahmi kami, untuk mempersatukan kita karena dengan seringnya berlatih, intensitas untuk bertemu pun semakin meningkat, dan lebih sering terjalin perbincangan,” tutur Join.

Tempat untuk KMA berkumpul bisa berbeda-beda, tergantung oleh jumlah anggota yang dapat hadir. “Kalau lebih dari 100 orang, biasanya kami akan menyewa gedung. Namun, jika dilihat, memang nuansa rumah akan jauh lebih berbeda jika kita menyewa gedung. Rumah lebih homey. Ini juga sekalian merayakan ulang tahun pernikahan tuan rumahnya, yang ke-42 tahun,” tambah Join.
Di tengah kehangatan KMA, tampak pula kehadiran perwakilan KJRI Melbourne, yakni Konsul Pensosbud Albert Abdi . Pada kesempatan tersebut Konsul Albert mengungkapkan kebahagiaannya melihat persatuan “keluarga” KMA. “Kami akan berusaha hadir di berbagai komunitas kedaerahan lainnya. Dan yang terpenting, kami akan terus selalu mendukung setiap acara komunitas dengan kemampuan yang kami punya. Kami berharap juga mendapat dukungan dari komunitas-komunitas daerah seperti Kawanua Melbourne untuk terus turut berpartisipasi dalam acara dan kegiatan KJRI Melbourne,” jelas Albert.

Membuka lembaran baru 2018, semua individu tentu berharap diberi kebaikan, kemudahan, dan kelancaran dalam menghadapi berbagai godaan hidup. Seperti yang diucapkan Join Kullit, “semoga sukacita dan damai sejahtera buat kita semua, dan senantiasa tetaplah anggota Kawanua Melbourne bisa berbagi cinta kasih. Berbaik-baiklah dengan saudara, tetangga, atau teman-teman di kantor, dan apalagi terhadap dengan komunitas daerah yang lainnya.”
Alifia