Suasana bitter sweet memenuhi KJRI pada malam perpisahan pejabat dan staff akhir tahun lalu. Pasalnya, KJRI melepas kepergian dua staffnya yang berdarah seni kental kembali ke Tanah Air – Zaenal Arifin, Konsul

Ekonomi dan Kang Rubby Alburhan, Staff Admin dan Instruktur Angklung.

Setelah 4 tahun mengetuai tim fungsi ekonomi, Konsul Zaenal yang akrab dikenal sebagai pujangga dan penyair oleh orang di dalam maupun di luar KJRI ini telah menyelesaikan masa jabatannya di akhir tahun 2019. Kinerjanya yang handal, senyumnya yang ramah serta talentanya dalam berpuisi menjadikannya diplomat yang tak mudah dilupakan oleh berbagai komunitas Indonesia di Melbourne dan Tasmania. Di tengah kesibukannya bersilaturahmi dengan para tamu acara, pria berdarah Sunda ini tetap ramah dan bersedia menerima wawancara dari wartawan BUSET.

“Semua negara memiliki keunikan tersendiri. Dan begitu pula saat saya mendarat di Tullamarine (di tahun 2016), saya merasakan kenyamanan yang luar biasa ada di Melbourne,” kenang Pak Zaenal di awal wawancara saat ditanya kesan pertamanya tentang kota ini. Beliau juga mengaku dirinya nyaman dengan lingkungan kerja di dalam kantor maupun di luar kantor dan bangga akan antusiasme dari komunitas Indonesia setempat dalam mendukung upaya tim ekonomi untuk mempromosikan kepentingan komunitas Indonesia.

Kenang-kenangan perpisahan untuk Konsul Zaenal diserahkan oleh Konsul Jendral Spica Tutuhatunewa

Giat Mempromosikan Edukasi dan Ekonomi Kreatif

“Dalam dua tahun terakhir, kita memfokuskan education di tahun 2018, karena pendidikan adalah sumber ekonomi nomor 4 untuk Victoria. Pemerintah Victoria menargetkan pendidikan menjadi yang utama kedepannya,” jawab Zaenal saat ditanya apa saja yang sudah dicapainya dalam 4 tahun ia bertugas.

Selain pendidikan, Zaenal juga meneyebut ekonomi kreatif sebagai fokus ekonomi di tahun 2019. “Ekonomi kreatif memiliki 16 sub sektor, seperti film, digital, termasuk kulinari. Fesyen juga ada, jadi kita mempromosikan batik di sini tahun ini. Terakhir, puncaknya adalah Creative Economy Forum tanggal 8 Oktober 2019 di Melbourne sini, yang dihadiri walikota Jogjakarta Sri Sultan Hamungkubuwono X,” ujarnya. Besar harapan beliau akan dilaksanakannya Creative Economy Forum tahun depan, pasalnya ia sangat yakin bahwa tren ekonomi kreatif akan terus berlanjut 10 hingga 20 tahun kedepan.

Creative Economy itu masa depan. Creative Economy itu mengcover seluruh produktifitas manusia dan seluruh kreatifitas manusia,” tegasnya lagi. Zaenal menilai KJRI Melbourne saat ini sudah selangkah di depan pemerintah pusat dalam mempromosikan bidang ekonomi kreatif dan akan melanjutkan program-program yang sehubungan dengan ekonomi kreatif dan pendidikan di tahun 2020.

Sebagai konsul ekonomi, prestasi beliau tidak bisa dianggap remeh. Salah satu buah kerja kerasnya dapat dilihat saat K-Mart menerima penghargaan bergengsi Prima Duta Award di Trade Expo 2017 di Jakarta. Perusahaan Australia yang bermarkas besar di Melbourne itu menjadi top buyer yang memiliki banyak pabrik di Bandung, Indonesia.

Di bawah pimpinan Zaenal, tim ekonomi KJRI Melbourne juga berhasil meraih nilai index 5 dalam bidang ekonomi, khususnya dalam bidang market intelligence dan economic intelligence pada tanggal 3 Desember 2019. Beliau beserta timnya melakukan penelitian untuk menggali potensi ekonomi yang ada di Australia, yang kemudian diolah menjadi data dan informasi yang berguna untuk pemerintah pusat dan pebisnis Indonesia.

Economic intelligence itu bukan espionase ya, bukan mata-mata,” candanya saat diminta penjelasaan mengenai apa itu market intelligence dan economic intelligence

Bersama tim ekonomi  KJRI Melbourne

Diplomatis dan Puitis

Sebagai seorang pejabat diplomatik, Konsul Zaenal kerap hadir di berbagai acara yang diadakan oleh komunitas Indonesia, mulai dari acara bisnis hingga agama. Beliau beranggapan bahwa salah satu tugasnya sebagai diplomat adalah untuk melindungi dan membina masyarakat.

“Diplomat itu punya tugas untuk mempromosikan hubangan dan kerja sama antara Indonesia dengan negara di mana kami ditugaskan. Dalam hal ini saya ditugaskan di Victoria dan Tasmania, tugas saya membina hubungan secara government-to-government (G2G), people-to-people, dan business-to-business (B2B). Termasuk di dalamnya adalah untuk melindungi masyarakat Indonesia yang ada di sini. Dan selama ini sudah saya jalani, alhamdulilah semuanya berjalan baik.”

Terakhir saat ditanya apa rencana beliau setelah pulang ke Tanah Air, bapak tiga anak ini menjawab dengan sederhana; “menurut saya kerja itu bisa dilakukan dimana saja. Tidak perlu secara formal sebagai diplomat, kalau saya bertemu orang bisnis yang bisa dibantu ya saya bantu.”

Apa Kata Mereka

Orchida Sekarratri Danudjaja, Wakil Fungsi Ekonomi

Pak Zaenal itu orangnya sangat ngemong, kebapakan, sabar dan selalu menjawab dengan penuh senyuman gitu. Jadi memang orangnya mengayomi, bikin adem hati gitu, bener. Sesosok yang patut dicontoh juga, selalu siap untuk bertemu dengan masyarakat waktu diminta menghadiri pertemuan masyarakat. Dan untuk ekonomi sendiri, Pak Zaenal juga merupakan bapak. Kita semua merasa kehilangan Pak Zaenal. Tapi ya memang ada perpisahan, nanti juga ada pertemuan dengan yang baru juga. Harapan saya untuk Pak Zaenal dan keluarga, semoga sukses selalu dan bisa menjalin relasi dengan rekan-rekan bisnis yang ada di sini, bisa dimanfaatkan. Tetap berguna bagi nusa dan bangsa.

Betha Oktarina, Staff Ekonomi

Pak Zaenal itu orangnya seperti bapak saya sendiri. Dia itu membimbing. Kalau misalkan saya sedang bekerja dengan Pak Zaenal, beliau selalu memberikan arahan-arahan ke saya, kalau saya salah dikoreksi. Beliau lebih banyak seperti orang tua sih, lebih membimbing. Pak Zaenal itu juga suka bikin puisi, itu sepertinya adalah hobinya Pak Zaenal. Setiap kali ada acara di KJRI, dia selalu bikin puisi. Itu yang paling berkesan.

Alfons Manbebyar Sroyer, Wakil Konsul Penerangan, Sosial dan Budaya

Saya sudah bergabung dengan KJRI Melbourne selama 10 bulan, semenjak bulan Februari 2019. Bekerja bersama dengan Pak Zaenal itu kurang lebih 10 bulan. Selama bekerja dengan beliau itu banyak sekali pengalaman baik dari sisi pekerjaan secara substansi maupun secara kekeluargaan, persahabatan maksud saya.

Kalau secara substansi, Pak Zaenal sungguh sangat memahami isu-isu terkait dengan bidang yang ditangani, yaitu diplomasi ekonomi. Pak Zaenal berserta staff fungsi ekonomi seperti Bu Orchid itu sangat aktif sekali berupaya meningkatkan informasi mengenai peluang-peluang investasi di Melbourne maupun yang ada di Indonesia. Dan turut menjembatani berbagai kepentingan daerah-daerah di Indonesia yang sedang mencari opportunity terkait ekonomi dan dagang di sini. Secara substansi, memang beliau backgroundnya ekonomi, beliau bekerja sangat baik sekali.

Kalau secara kekeluargaan, saya dan Pak Zaenal sering bermain puisi, karena Pak Zaenal itu salah satu pujangga yang kita punya di KJRI. Dan dia orangnya ketika menghadapi suatu masalah selalu dengan senyum, yang saya kenal dan dapat dari Pak Zaenal itu senyum khasnya Pak Zaenal, ditambah lagi dengan aksara-aksaranya dalam berpuisi itu luar biasa. Ketika ngobrol dengan Pak Zaenal saya tidak melihat perbedaan usia di situ, dia pandai menempatkan diri. Mau orang muda maupun tua, Pak Zaenal selalu tampil sebagai sahabat yang terbaik, itu Pak Zaenal. Dan saya berharap Pak Zaenal kedepannya kembali ke Jakarta lebih banyak kesuksesan, lebih banyak lagi kemudahan, kemakmuran yang bisa ditemui dalam jenjang karir maupun keluarga di Indonesia.

Phoebe