Organisasi pelajar bukanlah hal baru untuk Gregorius Bryan sebelum akhirnya menjabat sebagai Presiden PPI Australia periode 2019 – 2020 di awal Juli 2019 menggantikan presiden sebelumnya, Hakam Yunus.

Semasa duduk di bangku SMA, Bryan terlibat dalam OSIS sebagai Ketua Seksi Olahraga. Pemuda yang hobi bermain basket ini selepas SMA langsung melanjutkan pendidikan di Macquarie University tahun 2016 jurusan Finance. Di sana dirinya melibatkan diri dalam kepengurusan PPIA di kampusnya tahun 2016 – 2017. Bryan dipercaya untuk terlibat dan bertanggungjawab atas berbagai macam program, sebut saja menjadi Project Manager NSW Cup tahun 2017 dan terlibat dalam komite olah raga dan budaya.

Kepercayaan PPIA NSW terhadap Bryan berlanjut di tahun berikutnya. Ia bahkan terlibat di berbagai acara yang diadakan PPIA NSW, malahan Bryan juga terpilih sebagai director of creative and entrepreneurship PPI Australia.

Semangat dan sepak terjang Bryan semakin terlihat ketika dirinya terpilih menjadi Presiden PPIA New South Wales periode 2017 – 2018. Ia membuat program interstate connect yang merupakan kolaborasi antar ranting PPIA. Kesuksesan dan kontribusinya dalam berorganisasi patut diacungkan jempol. Salah satu pencapaian yang cukup memukau adalah ketika ia berhasil membawa PPI Australia sebgai donator bencana alam di Palu terbesar diantara PPI lainnya. Kala itu Bryan menjabat sebagai Vice President of Finance PPI Australia.

Rencana kedepannya, pria yang terlahir sebagai anak kedua dari tiga bersaudara ini ingin membawa PPI Australia lebih terlihat lagi eksistensinya kepada teman-teman pelajar di Australia. Menurut Bryan, meski secara geografis jarak antar ranting cukup jauh, tetap ada solusi yang bisa dijalankan.

Bryan memiliki tiga jurus jitu untuk mempererat kebersamaan antara PPIA pusat dan ranting untuk kepengurusan yang dirinya pimpin seperti yang tercermin dalam visi dan misinya, yakni PPI Australia ingin membangun dialog untuk mempererat PPIA pusat dengan negara lain di dunia; memperkenalkan PPIA kepada publik Australia maupun Indonesia sebagai organisasi pelajar Indonesia di Australia; serta membangun wadah untuk para calon pelajar, pelajar dan alumni pelajar di Australia.

Bryan juga menekankan pihaknya bukan hanya fokus pada pembangunan program tahunan, melainkan untuk memperkuat fondasi PPIA sendiri dan memberikan solusi terhadap permasalahan di dalam PPIA. Untuk tahun ini, Bryan akan memulai dengan memaksimalkan kinerja komite internal sekaligus menjalin relasi yang lebih baik dengan cabang dan ranting.

Devina