Mutiasari Mubyl Handaling terpilih sebagai Ketua Umum Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) Pusat periode 2015-2016 melalui Kongres PPIA ke-22 yang diadakan awal Juli kemarin. Mutia, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua PPIA Victoria periode 2014-2015, memilih untuk mengajukan diri sebagai ketua PPIA karena tertarik dengan kesempatan networking bersama orang-orang inspiratif di dalamnya. “Kita bisa constantly belajar mengenai keadaan Indonesia dan bagaimana kita, sebagai pelajar Indonesia, dapat memberikan kontribusi positif,” jelas Mutia.
Jadi, kontribusi positif seperti apakah yang akan ditawarkan Mutia sebagai ketua terpilih?
Visi dan Misi Kabinet CeMerLang
Untuk kepengurusan 2015-2016, Mutia berpegang pada visi: ‘Mengoptimalkan performa PPIA yang CeMerLang’. CeMerLang sendiri merupakan nama yang dicetuskan Mutia untuk kabinet terbaru PPIA yang terdiri atas 3 poin utama: Cerdas, Merakyat dan gemiLang.
Cerdas artinya dapat memanfaatkan setiap peluang untuk memajukan PPIA, termasuk bersikap tanggap terhadap permasalahan pendidikan, social, kesehatan maupun lingkungan. Merakyat artinya PPIA mampu menopang kinerja cabang dan ranting serta menciptakan komunikasi dua arah yang baik antara Pusat, Cabang dan Ranting.
Sedangkan Gemilang artinya PPIA Pusat akan mengoptimalkan potensi PPIA serta pelajar-pelajar Indonesia untuk berkontribusi lebih bagi Indonesia dan komunitas Internasional.
Demi mencapai visi tersebut, Mutia memiliki misi memperkuat hubungan internal maupun eksternal PPIA agar dapat mengoptimalkan potensi PPIA untuk lebih berprestasi dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar.
Walaupun kepengurusan yang baru akan mengadopsi banyak program dari Kabinet Aktivis periode 2014-2015, Mutia juga ingin menggalakkan beberapa program lainnya. Salah satunya adalah Lingkar Ide, sebuah platform sharing pengalaman serta ide-ide pelajar Indonesia selama menuntut ilmu di Australia. “Saya juga berencana memperkenalkan beberapa program lainnya seperti PPIA Discussion Series, Pasar PPIA Pusat dan Hari Jadi PPIA (8 Maret),” tambah Mutia.
Pengembangan Internal PPIA
Selayaknya poin ‘Merakyat’ dalam kabinet CeMerLang, Mutia turut menyadari adanya kendala komunikasi di internal PPIA yang perlu diselesaikan. Maka, Mutia berencana untuk mengoptimalkan kinerja salah satu program terbaru PPIA, yaitu PPIA Reach Out.
PPIA Reach Out merupakan suatu program video reportase liputan kegiatan PPIA Cabang maupun Ranting dalam rangka menjunjung komunikasi terbuka antar bagian PPIA. “Melalui PPIA Reach Out, kami berharap dapat tercipta two ways communication antara PPIA Pusat, Cabang maupun Ranting sehingga seluruh PPIA dapat bersinergi secara maksimal,” jelas Mutia.
Mutia turut berbincang tentang permasalahan kesenjangan antara mahasiswa/i jenjang Undergraduate dan Postgraduate di dalam komunitas PPIA. “Memang terdapat kendala kesenjangan ini di beberapa cabang. Namun, yang kurang tersorot adalah di cabang lain, seperti PPIA Cabang Queensland, kedua jenjang bisa dengan sukses membangun kerjasama yang baik,” tegas Mutia. Menurut Mutia, jalan keluar terbaik adalah dengan mengusahakan keseimbangan program kerja akademik, hiburan dan praktikal serta memupuk komunikasi antara kedua pihak. “Kita perlu menyadari banyaknya manfaat yang dapat diperoleh ketika semua jenjang mampu bersinergi,”ujar Mutia.
PPIA Bagi Tanah Air dan Dunia Internasional
Sejalan dengan visi Gemilang, Mutia turut menyadari pentingnya kontribusi PPIA bagi pengembangan Tanah Air dan komunitas internasional.
Dalam hal kontribusi bagi Indonesia, PPIA dapat dikatakan telah memberikan hasil yang membanggakan dengan lahirnya banyak program-program baru dari PPIA Ranting, Cabang maupun Pusat yang berfokus pada kepedulian bagi Tanah Air. Sebut saja program Buku untuk Anak Bangsa (BuAB), Surat Untuk Adik atau PPIA Scholarship.
Sebagai ketua terpilih, Mutia mengaku bangga dan sangat mendukung kontribusi positif yang ditawarkan PPIA
Cabang dan Ranting. Untuk ke depannya, Mutia bertekad untuk menularkan semangat ini bagi PPIA Cabang lainnya. “PPIA Pusat akan terus memberikan dukungan dan arahan bagi teman-teman Cabang maupun Ranting agar dapat berkolaborasi dalam hal serupa,” janji Mutia.
Tak dapat pula dipungkiri, PPIA juga perlu meningkatkan hubungan kerjasama dengan komunitas lokal Australia serta komunitas internasional secara luas. “Posisi PPIA di tengah masyarakat lokal dan internasional ini sesungguhnya merupakan suatu privilege yang dapat dimanfaatkan secara maksimal demi menambah pengetahuan global serta memperluas networking,” jelas Mutia. Dalam kepengurusan yang baru, Mutia berencana untuk menjaga hubungan baik dengan organisasi eksternal, seperti ASCA (ASEAN Student Council Australia), AIYA (Australia Indonesia Youth Association) serta AIBC (Australian Indonesian Business Council).
Student Association of The Year
PPIA Pusat juga patut berbangga hati karena baru saja memenangkan penghargaan Student Association of The Year dari CISA (Council of International Students Australia). “Hal ini tentunya tak terlepas dari kerja keras teman-teman kabinet Aktivis serta PPIA Cabang dan Ranting,” ujar Mutia bangga. Kerja keras ini tercermin dari pelaksanaan 93 program kerja riil, 21 program kerja baru serta publikasi 13 e-book selama kepengurusan PPIA Pusat periode 2014-2015.
Mutia menganggap keberhasilan ini sebagai hadiah bagi kepengurusan selanjutnya agar dapat terus termotivasi dalam mengharumkan nama PPIA di kancah internasional. “Untuk mempertahankan dan mengembangkan pencapaian PPIA ke depan, kami akan meningkatkan keikutsertaan PPIA dengan organisasi-organisasi berskala lokal, nasional dan internasional dengan mengikutsertakan PPIA Cabang dan Ranting di seluruh Australia,” ujar Mutia menutup pembicaraan.
Sukses bagi Mutia sebagai Ketua terpilih dan kepengurusan Kabinet CeMerLang periode 2015-2016!
flase