Pada pertengahan tahun 2015, para pemuda telah memilih Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia DKI (KNPI DKI) baru dengan masa jabatan 2015-2018, yaitu Ichwanul Muslimin Dault yang sebelumnya merupakan anggota HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia). Belum diketahui banyak orang, KNPI sendiri merupakan organisasi kepemerintahan yang memayungi seluruh organisasi kepemudaan yang ada di Indonesia. Salah satu tugas KNPI adalah menyatukan beragam aspirasi yang dimiliki oleh para pemuda agar dapat bergerak selaras dengan pemerintah.

Cover BUSET-Anoel Dault
Ichwanul sendiri merupakan pemegang gelar MBA dan Master dalam International Businees dari Holmes dan Monash University di Melbourne. Setelah kembali ke Indonesia dan bekerja selama satu tahun, Ichwanul memutuskan membuka perusahaan bernama PT. Hexatama Prosperindo bersama dengan 6 rekannya di bidang properti dan energi pada tahun 2011. Selain itu, atas dorongan dari keluarga dan kerabat, pria kelahiran 1979 ini memutuskan untuk bergabung dengan beberapa organisasi termasuk Generasi Muda MKGR dan HIPMI. Keseriusannya dalam berorganisasi merupakan wujud nyata dari tekadnya dalam membuat perubahan. “Karena pernah kuliah di luar, waktu itu saya mau beri sumbangsih sebagai pemuda di negara sendiri, salah satunya memberikan perubahan di kepemudaan Indonesia. Walau saat ini belum terlihat, tapi harus dimulai.” Kendati ketertarikannya ini terkesan telat, Ichwanul telah memiliki lingkup yang peka politik sejak kecil berkat pengaruh ayah dan kakak yang aktif di dunia politik.

Ichwanul mengaku bahwa pencalonan dirinya sebagai ketua KNPI awalnya hanya sekedar coba-coba saja. “Tapi waktu itu saya bilang ke teman-teman walau coba, tapi saya komitmen. Jadi saya fight habis-habisan waktu itu,” jelasnnya. Perjuangannya berbuah manis saat anak bungsu dari 6 bersaudara ini mendapatkan suara mutlak sebesar 108 suara dari 180 organisasi kepemudaan yang ada di Indonesia. Kemenangan itu diraihnya melawan 7 calon lainnya, yang kemudian menjadi 3 saat pemilihan berlangsung.

Sebagai ketua baru, Ichwanul memiliki visi dan beragam program yang ingin mengubah perspektif masyarakat terhadap organisasi kepemudaan. “Organisasi pemuda ini kerjaannya gak cuma rusuh saja, tapi mereka juga bisa berkarya,” jelasnya. KNPI diharapkan dapat menjadi saluran aspirasi yang baik, yang dapat memberi kritik membangun sekaligus dukungan kemitraan dengan pemerintah dan berbagai instansinya. Selain itu, suami dari Hapsari Trihandini ini juga berharap dapat mengobarkan semangat para pemuda di Indonesia, terutama di DKI Jakarta, untuk lebih paham dan peduli akan permasalahan yang terjadi di Tanah Air.

Salah satu program unggulan dari ketua baru KNPI DKI, selain Kampung Bersih, yang dapat mewujudkan misinya ini adalah dengan menciptakan media centre. Nantinya berbagai informasi mengenai kepemudaan dan Jakarta dapat dengan mudah diakses dan ditanggapi oleh masyarakat dengan cepat.

Ichwanul ingin membuktikan bahwa KNPI dapat menjalankan tugasnya dengan melakukan penyerapan dana secara maksimal. Pasalnya, dari tahun ke tahun dana yang diberikan dari pemerintah demi berlangsungnya program KNPI semakin menurun karena daya serap yang kecil. Dari 5 milyar menjadi haya 1 milyar saat ini. Ichwanul ingin agar pemerintah dapat menetapkan dana lebih besar dan tetap, bukan yang berupa hibah belaka sehingga KNPI dapat menjalankan berbagai tugas yang kini sudah terbesit di benak sang ketua, salah duanya adalah permasalahan narkoba dan tingginya tingkat HIV.

Keberadaan KNPI rupanya juga sampai ke luar Indonesia, seperti KNPI cabang Malaysia dan Jepang yang memiliki peran yang serupa dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI). Saat ditanya apakah PPI seharusnya tergabung dalam KNPI karena merupakan bagian dari organisasi kepemudaan, ayah dari dua anak ini menjawab bahwa masih dibutuhkan pembelajaran lebih lanjut perihal ini. “Setidaknya kita bisa kerjasama sebagai mitra dulu dan menciptakan sinergi. Jaringan KNPI bisa dipakai langsung agar bisa mencapai ke pemerintah,” ujarnya.

Soal jaringan dalam kepemerintahan, anggota KNPI memang tidak sedikit yang juga merupakan bagian dari partai politik tertentu. Ini tentunya dapat menjadi hal yang positif dalam menyalurkan aspirasi yang tepat sasaran. Namun di saat yang bersamaan, Ichwanul sangat menegaskan bahwa saat membawa nama KNPI, tidak boleh ada keberpihakkan. Hal ini terutama harus dibuktikannya saat pilkada 2017 mendatang ketika sang kakak, Mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Adhyaksa Dault akan mencalonkan diri sebagai Gurbenur DKI Jakarta.

Sepak terjang Ichwanul sebagai ketua KNPI DKI baru saja akan dimulai. Ia berpesan kepada seluruh pemuda yang berada di luar negeri untuk selalu dapat memikirkan apa hal yang dapat disumbangkan kepada Tanah Air. Lagipula adalah merupakan tugas masyarakat, terutama pemuda, untuk selalu mengawasi, mengkritik, mendukung dan membantu berjalannya program dengan baik. “Kalau pilihan balik ke Indonesia atau tidak, itu adalah pilihan masing-masing. Tapi kalau bisa, ada sumbangsih ke negara kita. Tidak perlu harus berada di negara ini, tapi bisa menyumbangkan sesuatu ke sini,” tutup Ichwanul.