Selamat Hari Pahlawan 10 November
Gatot Soebroto adalah seorang panglima militer sekaligus pahlawan nasional. Bagi banyak orang di Jakarta, namanya selalu diingat karena diabadikan dalam sepenggal jalan besar di Jakarta yang selalu padat kendaraan dan rumah sakit besar yang punya reputasi unggul. Tentu kehormatan itu diperoleh Gatot Soebroto karena sepanjang hidupnya ia begitu disegani karena punya andil besar di era revolusi Indonesia. Bahkan beberapa sumber menuliskan bahwa pengalaman kemiliteran Gatot Soebroto lebih panjang disbanding Sudirman dan Soeharto.
Tentu saja kisah-kisah mengagumkan tentang Gatot Soebroto hanya bisa kita lihat dan baca dari buku sejarah atau lembar-lembar berita. Jelas mustahil bertemu dan kemudian bertukar pikiran dengan sosok legendaris tersebut. Tapi Buset berhasil mendapat kesempatan untuk berbincang dengan salah satu cucu dari pahlawan kelahiran Banyumas, jawa Tengah ini. Penasaran kan bagaimana rasanya menjadi seorang cucu pahlawan nasional? Dan apa saja yang ia kenang dan banggakan dari sosok sang kakek?
Berawal dari Pohon Silsilah Keluarga
Chitra Utami, cucu dari Gatot Soebroto ini berprofesi sebagai seorang fashion designer khususnya busana kebaya. Perempuan berusia 31 tahun ini sudah dikaruniai dua anak bernama, Kairav dan Sakha.

Ayahnya, Kuncoro Bambang Sidik Gatot Soebroto, merupakan anak keempat dari enam bersaudara putra dan putri Gatot Soebroto. Wanita kelahiran 31 Maret 1987 ini memiliki seorang kakak bernama Bambang Broto Kusumadinata yang juga tinggal di Jakarta dan kini bekerja di perusahaan swasta batu bara.
Memang Chitra tidak mendapat kesempatan untuk bertemu langsung dengan tokoh perjuangan militer Indonesia tersebut sejak lahir. Namun, cerita yang ia dengar dari orangtua sejak masih kanak-kanak membuatnya tertarik untuk menggali lebih dalam identitas dari sang kakek.
“Yang aku tahu Mbah Gatot orangnya rendah hati, penyayang anak buahnya, bahkan saking sayangnya, suka ditegur oleh atasannya karena selalu membela mereka,” ungkapnya penuh rasa kagum. “Selain berani dan tegas, yang aku dengar, ia juga humoris, terutama ke anak buahnya. Beliau memang sangat rendah hati kalau sudah berhubungan dengan bawahan-bawahannya.”
Tugas membuat silsilah keluarga saat duduk di bangku TK dan SD menjadi titik awal Chitra bersinggungan pada kenyataan bahwa ia adalah seorang cucu pahlawan nasional, meski masih samar-samar. Baru di bangku SMP-lah ia benar-benar mengerti mengenai sepak terjang kakeknya.
Pengalaman lain yang memperdalam pengetahuannya adalah ketika keluarganya diundang ke Magelang untuk menghadiri peresmian patung Gatot Soebroto di Akademi Militer (Akmil) Magelang. Pada saat itulah ia mempelajari fakta bahwa kakeknya adalah sang pencetus dari angkatan perang Indonesia yakni Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Rasa bangga sebagai seorang cucu seorang pahlawan yang timbul setelah melihat jasa-jasa yang dilakukan kakeknya untuk bangsalah yang kemudian mendorongnya berbagi cerita kepada kedua anaknya yang masih belia.
“Saya merasa bangga apalagi setelah mendengar biografi beliau. Karena itu, sekarang saya sudah mulai mengajarkan kepada anak-anak tentang Mbah Gatot. Seperti misalnya setiap 17 Agustus, Hari Pahlawan, saya terangkan kepada mereka tentang beliau. Sejak anak-anak di bangku TK, saya sudah menceritakan tentang kisah para pahlawan ke mereka,” seru istri musisi Randy Danistha dari grup Nidji antusias.
Berharap Anak-anaknya Mengekor Sang Kakek
Chitra menaruh harap pada kedua putranya untuk mengambil peran dalam bidang tempat kakeknya berkecimpung, yaitu militer. Ia merasa senang saat melihat bahwa salah seorang anaknya menunjukkan ketertarikan pada bidang tersebut meski masih sangat kecil.

“Saya melihat anak saya, Sakha, ada sedikit interest ke bidang militer. Karena ia suka melihat tentara dan tank. Anaknya pun berani. Saya bisa melihat sosok Mbah Gatot di dalam dirinya,” ungkap Chitra dengan penuh keyakinan.
Potensi ini tidak ingin ia dan suami sia-siakan. “Impian aku dan suami, kalau misalnya nanti dia sudah mulai agak besar dan sudah mulai mengerti, kami ingin membawanya ke Magelang untuk melihat-lihat karya dari Mbah Gatot,” tegasnya.
“Siapa tahu misalnya Sakha bisa mewariskan, berarti tetap akan ada penerus, kan? Meski bukan ke anak atau cucunya, jasa-jasa Mbah Gatot bisa diwariskan oleh cicitnya,” tutupnya.
Semasa hidupnya, Gatot Soebroto telah menyentuh kehidupan banyak orang. Pengabdiannya terhadap Bangsa Indonesia menginspirasi anak-anak muda, lintas generasi. Di mata Chitra, semoga saja tak hanya kebanggaan, tapi kerendahan hati dan semangat patriotisme sang kakek turut menyala-nyala di hati kedua anaknya.
Ke-tiga dari kiri: Gatot Soebroto
Sebelah kanan Gatot: Soepiah, istri Gatot/nenek Chitra
Kanan dan kiri Gatot dan Soepiah: orang tua mereka
Bawah – kiri: Kuncoro Bambang Sidik Gatot Soebroto, ayah Chitra
Bawah – tengah: anak angkat Gatot, Bob Hasan (pengusaha dan pernah menjabat Menteri Perindustrian dan Perdagangan Indonesia pada Kabinet Pembangunan VII)
Nasa