Mungkin banyak di antara kita yang tidak dapat memainkan musik gamelan. Bahkan mungkin di antara kita ada yang tidak tahu apa instrumen gamelan itu. Gamelan adalah musik tradisional Indonesia yang dimainkan dengan cara diketuk, dipukul, dan atau digesek. Uniknya, gamelan dimainkan di beberapa daerah dan dengan metode serta nada yang berbeda-beda. Musik bersejarah ini biasanya merupakan ensambel yang dibunyikan secara bersamaan.
Di Melbourne, terdapat komunitas gamelan yang beranggotakan orang-orang yang mencintai dan menghargai musik tradisional Indonesia ini. Siapa yang sangka bila ternyata sebagian besar anggotanya adalah masyarakat lokal Australia. Melbourne Community Gamelan dicetus oleh Ki Poedijono, OAM. Beliau menunjukkan cintanya terhadap musik gamelan dengan membawa, mengajar dan memperkenalkan gamelan kepada warga lokal sejak tahun 1990. Warga negara Indonesia yang mendapatkan tanda jasa dari Ratu Inggris atas jasa dan dedikasinya dalam memperkenalkan serta mempromosikan budaya Indonesia ke Benua Australia ini telah menurunkan ilmunya kepada murid-muridnya hingga kerap menuai sukses dalam mengadakan pertunjukan demi pertunjukan.
Selain di Melbourne Community Gamelan, beliau pula mengajar di banyak kesempatan lainnya, termasuk latihan rutin di KJRI Melbourne. Semangat guru kelahiran Wonogiri ini telah menginspirasi banyak warga lokal maupun Indonesia untuk belajar dan menghargai budaya dan musik tradisional Tanah Air.
Dalam ajang pagelaran gamelan bertema “The Taste of Gamelan” September kemarin, Melbourne Community Gamelan mengundang bintang tamu bernama Dr Joko Susilo dari Otago Universitas, Selandia Baru yang ialah pakar dalam memainkan wayang kulit serta gamelan. Kabarnya, keahlian seninya tersebut diturunkan dari sang ayah sejak ia masih kecil. Pria asal Desa Mojopuro ini sempat melanjutkan kuliah seninya di Solo. Joko lalu mengambil gelar PhD di negara Selandia Baru. Pertunjukan serta ajaran seni tradisional Jawa oleh Dr Joko Susilo sering ditampilkan di berbagai negara, sebut saja Selandia Baru, Australia, Inggris dan Amerika Serikat. Keterampilan dan bakat yang sudah ia tekuni sejak usia 3 tahun membuatnya menjadi guru besar seni tradisional Jawa di beberapa sekolah dan komunitas.
Pada pertunjukan “The Taste of Gamelan”, Melbourne Community Gamelan berkolaborasi dengan Dr Joko Susilo memainkan 6 lagu. Konsep dari pentas gamelan ini lain dari yang biasanya, yakni memainkan lagu dengan iringan instrumen gamelan, ditambah suguhan tari dan nyanyian Jawa yang kemudian diselaraskan dengan hidangan makanan tradisional.
Misalnya saja lagu Ladrang Jagung-Jagung Slendro Manyura dan Lancaran Embleg-Embleg Duduhe Tape Slendro Sanga dimainkan ketika penonton juga dimanjakan dengan aroma dan kelezatan klepon ubi, rujak, dan banyak lagi. Tak hanya sampai di situ saja, pengunjung juga dihibur dengan keindahan gerakan para penari yang menginterpretasikan alunan gamelan dengan gemulai. Semua ini bertujuan agar setiap pengunjung dapat mendengar, melihat, sekaligus merasakan kekayaan seni budaya yang disajikan.
Pemilihan lagu dan menu makanan disiapkan dengan matang oleh panitia, bahkan sejak sembilan bulan sebelum hari-H. Melbourne Community Gamelan menginginkan setiap orang yang datang benar-benar dapat merasakan budaya Indonesia malam itu. Dalam hal makanan, mereka bekerjasama dengan Yuni’s Kitchen yang memang sudah berpengalaman dalam membuat menu tradisional yang nikmat.
Terlihat hampir semua pengunjung yang hadir adalah warga lokal Australia. Dengan demikian, diharapkan akan semakin banyak lagi warga asing yang dapat menghargai dan mencintai seni budaya Indonesia.
** APA KATA MEREKA **

I found it meditated, I come in and I hear an amazing sound over whelming, very calm, and very beautiful and the dancing, it just amazing. I am new with it, but it looks interesting to try, rather than orchestra isn’t it?

I love gamelan. Even though that’s metal but the sound is gentle, and they can flow like water. I love that you can’t play it by yourself, it’s a community thing and you have to have a group who can play together.
I play gamelan before and it was good and fun, I just didn’t have the time to discipline myself.
And Rujak is very delicious too!

Menurut saya, acara gamelan kali ini dapat dikatakan sukses. Pemain gamelannya sangat ahli, dan mereka juga niat sekali untuk menerjemahkan lirik-lirik Bahasa Jawa ke dalam Bahasa Inggris. Dengar-dengar, mereka belajar gamelan di Melbourne Uni, dan nampak jelas bahwa mereka sangat minat dengan budaya Indonesia.
Makanan yang disuguhi kepada para tamu juga diseleksi dengan baik dan yang jelas Indonesia banget. Di pandangan saya, acara ini merupakan salah satu cara yang bagus sekali untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat Australia, bahkan mungkin lebih dari itu.
Sebagai penerima tamu, saya melihat bahwa orang yang datang lumayan bervariasi, dari yang kecil sampai dewasa, dari bule Australia sampai non-bule Australia. Ini memberi saya kesan bahwa budaya Indonesia tidak hanya diperkenalkan, melainkan dibagi kepada seluruh penonton yang hadir. Ditambah lagi dengan setting-an meja-meja makan yang memberi kesan berbagi makanan dan nilai kekeluargaan. Bagi saya, dua hal ini merupakan salah dua intisari budaya Indonesia. Melihat hal itu, saya pun berharap bahwa hubungan bilateral Australia-Indonesia pun akan semakin erat.
Nys