Ditutupnya perbatasan internasional sejak Maret lalu akibat wabah COVID-19 memberi pukulan besar terhadap ekonomi domestik Australia. Namun hingga kini pemerintah masih belum memberikan tanda akan membuka kembali perbatasan internasional untuk orang asing. Berikut adalah beberapa kebijakan baru seputar visa dan imigrasi dari Department of Home Affairs.

1. Longgarkan Peraturan Post-Study Work Visa

Menyadari pentingnya sektor pendidikan internasional bagi ekonomi Australia, pemerintah memberi berbagai kelonggaran bagi para mahasiswa yang saat ini tengah belajar di universitas Australia dari luar negeri via online. Salah satu bentuk kelonggaran tersebut yakni mengizinkan para siswa yang baru lulus untuk dapat mengajukan post-study work visa atau yang umum dikenal sebagai visa sub-class 485 dari luar Australia. Sebelumnya, para pemohon visa harus mengajukannya secara pribadi dan harus sudah berada di Australia. Perubahan ini diharapkan akan membantu para murid yang baru lulus dan meninggalkan Australia namun tidak sempat kembali karena perbatasan telah ditutup agar dapat kembali dan bekerja saat perbatasan dibuka kembali.

Pemerintah juga akan mengakui durasi pembelajaran online agar pemohon visa dapat memenuhi syarat durasi minimum pembelajaran yang dibutuhkan untuk visa sub-class 485.

2. Bebaskan Biaya Aplikasi Perpanjangan Visa Student

Guna merevitalisasi sektor pendidikan internasional Australia, pemerintah kini membebasbiayakan aplikasi perpanjangan visa student bagi para mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan pendidikan mereka sesuai durasi awal visa mereka akibat disrupsi COVID-19. Kebijakan ini tidak berlaku untuk para mahasiswa baru, namun pemerintah sudah memulai menerima kembali permohonan visa dari calon mahasiswa di luar Australia. Perpanjangan waktu juga diberikan bagi para pemohon untuk memberikan hasil tes Bahasa Inggris apabila tes-tes tersebut untuk sementara ditiadakan karena restriksi COVID-19.

3. WHV Tahun ke-3

Bagi para pemegang visa sub-class 462 atau Working Holiday Visa (WHV) yang saat ini berada di tahun kedua dapat memperpanjang durasi visa mereka hingga tahun ketiga. Syarat yang harus dipenuhi yakni para pemohon visa harus sudah bekerja selama 6 bulan di sektor tertentu dan di daerah tertentu terhitung setelah tanggal 1 July 2019. Aplikasi visa untuk WHV tahun ketiga ini akan membutuhkan biaya 485 dolar Australia.

4. Bantuan Finansial Kepada Pemegang visa TR

Walau pemerintah tetap tidak memberikan bantuan finansial secara langsung kepada temporary resident (TR) dan mahasiswa internasional, pemerintah sudah mengucurkan dana bantuan untuk Palang Merah Australia. Dalam enam bulan kedepan, Palang Merah Australia akan memberikan bantuan darurat dan pelayanan konseling untuk para TR dan mahasiswa yang membutuhkan melalui dana pemerintah tersebut.

5. Perbanyak Kursus Bahasa Inggris untuk Migran

Untuk memfasilitasi para migran baru agar dapat terjun kedalam job market dan berkontribusi kepada ekonomi Australia, pemerintah memberikan lebih banyak kursus Bahasa Inggris melalui program Adult Migrant English Program (AMEP). Kini, para migran dapat mengakses lebih dari 510 jam kursus Bahasa Inggris secara cuma-cuma.

6. Visa Regional Baru

Demi meratakan distribusi populasi migran di Australia, pemerintah mendorong agar para calon migran untuk mempertimbangkan tinggal di kota-kota lain selain Melbourne dan Sydney. Para migran juga dapat mengajukan permohonan visa permanent residence (PR) di daerah-daerah yang termasuk regional jika memenuhi syarat-syarat tertentu seperti bekerja atau memiliki keahlian yang spesifik. Untuk sementara, aplikasi Permanent Residence (Skilled Regional) Visa tidak dibuka hinggal November 2022 dan memiliki kuota sebanyak 23.000 visa per tahunnya.

7. Himbauan Untuk Tidak Melakukan Perjalanan Internasional

Untuk saat ini, pemerintah masih tidak berencana untuk membuka perbatasan internasional bagi warga asing. Karena itu departmen imigrasi menghimbau para warga asing yang tidak memiliki PR di Australia untuk tidak keluar negeri jika tidak memiliki alasan yang kuat atau kepentingan yang mendesak. Pasalnya, akan sangat sulit bagi para warga asing untuk kembali ke Australia dalam waktu dekat karena ketidakpastian mengenai kapan pemerintah akan membuka kembali perbatasan.