“One of the key factors [for the business] to truly grow was from the help of networking,” kata Handy Kosasih, pemrakarsa IndOz Biz Networking Night. Beliau menyadari hal ini setelah hampir setengah dekade bergelut dengan perusahaannya di bidang teknologi informasi, Interscale Technology Consulting Company.

Melbourne merupakan salah satu kota di Australia dengan konsentrasi masyarakat Indonesia yang cukup banyak dan malam itu beberapa dari mereka datang ke acara ini untuk berburu kesempatan. Tidak sedikit dari pemuda-pemudi tanah air yang telah merintis usahanya sendiri dan mayoritas dari usaha tersebut berbentuk family business maupun micro, small, medium enterprises (MSMEs).
“I hope everyone will start talking to each other, to create a partnership, support each other, and eventually grow their businesses—because [I] believe, surely, we can do much better,” adalah main purposes Handy dan Lia Kosasih mengadakan gathering malam itu.
Acara networking night kedua dari komunitas bisnis IndOz diadakan di aula Phoenix Park Community Centre serta dihadiri oleh hampir tujuh-puluh pebisnis Indonesia—dua kali jumlah peserta dari acara pertama yang diselenggarakan bulan lalu di restoran padang Tambok Ciek. Menurut Lia, perubahan layout acara ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas para peserta, memudahkan mereka bergaul dengan semua orang dan tidak hanya dengan mereka yang duduk di kanan-kiri mereka saja.
“[because] every single one of us here has their own business, some are big, some are on their way to [being] big. So there’s a lot of opportunities. [Since] networking is an important component of growing and running a business, we just need to bring it to the Indonesian Community,” and he did exactly just that.

Acara dimulai pukul tujuh namun para peserta sudah berdatangan tiga-puluh menit sebelum acara dimulai, dan untuk Handy dan Lia sendiri sudah siap di venue satu jam setengah sebelum acara dimulai. Dengan moto food first then we talk, tepat pada pukul tujuh, acara dibuka dengan makan malam yang dilanjutkan dengan mini-speech dari Handy, perkenalan IndOz community. IndOz community adalah virtual community mewadahi warga Indonesia di Australia dengan visi “menjaga kekompakan di antara diaspora Indonesia di Australia, dan bermanfaat bagi sesama, untuk seluruh member grup dan komunitas”. Komunitas ini terdiri dari kurang-lebih tujuh-puluh sub grup berbeda yang berbasis interest hingga profesi sebagai topik diskusi utamanya.
Acara dilanjutkan dengan perkenalan diri para peserta dimana Handy mengundang para partisipan untuk berbagi apa yang telah mereka dapatkan dari pertemuan sebelumnya.
Tujuan Handy sejauh ini cukup tercapai, dimana tidak sedikit dari para partisipan yang mendapat kenalan dan kesempatan untuk berkolaborasi dalam usaha bisnis masing-masing. “Dari beberapa yang saya dengar, kata mereka networkingnya memang sangat jalan. Ketika networking sudah jalan begitu, growing together will just be a matter of time,” lengkap Handy.
Setelah sharing session peserta dengan IndOz Business Community, berikutnya adalah knowledge sharing. Memberi panggung pada para expert untuk berbagi relevant dan applicable knowledge yang relevandan mudah diterapkan ke berbagai macam jenis bisnis.
Handy pun mengundang Solution Architect dari Interscale, Alex Yala, sebagai pembicara pertama acara knowledge sharing malam itu.

Alex memulai karirnya di bidang teknologi lebih dari dua dekade yang lalu, dimana beliau “started really, from the basic, where everyone back then buys PC from a computer shop, I used to built that PC and I grew together with the company to look after its clients, their infrastructure, the server, networking and all”.
Hampir setahun membantu client Interscale sebagai Solution Architect dengan “the more practical ways to do things, the more efficient ways. I come in, advise, and find a solution that best suits their environment and business requirement”.
Malam ini Kak Alex membagi pengetahuannya tentang menjaga cybersecurity lewat hal-hal praktis yang sering kita lewatkan.
Lima hal penting yang dapat kita terapkan untuk menjaga keamanan data kita maupun para klien kita dari cyber security incident adalah pertama, dengan memasang anti virus yang terpercaya di setiap gadget, termasuk ponsel kita; senantiasa mem-backup data ke partner terpercaya seperti Google Drive dan sejenisnya; melakukan user education kepada seluruh pengguna komputer, baik pribadi maupun business users.
Berikutnya, dengan tema how to be a good businessman, Ivan Tandyo, founder dari Navanti Holdings Private Limited Company, berbagi pengalaman pribadinya dalam merintis usahanya yang kini sudah memiliki dua-puluh anak perusahaan. Point yang sangat penting untuk di highlight dari ceritanya malam itu adalah bahwa ‘Capital is Not Number One’ karena “entrepreneur biasanya mentok dimana? Mentok di modal”
Beliau mengatakan bahwa dengan ide yang bagus, money will follows. Oleh karena itu seorang pebisnis yang baik harus memiliki perpetual strength; senantiasa melatih diri untuk melihat peluang—karena “di dalam sebuah masalah itu pasti ada apa? Cuan”. Untuk meraih itu dengan baik, seorang harus memiliki “generosity and bravery to share” dengan seorang mentor maupun sesama pesaing dan untuk selalu mengingat tujuan awal perjalanan ini dibalik profitability.
Beliau lanjut bercerita bahwa, “pada saat saya nggak punya duit, saya tidak tahu harus kemana lagi, akhirnya saya rely on creativity. Saya mutar otak dan nggak rely sama capital [dan] lima-belas tahun yang lalu, I started an Investment company”.
“Saya baca dari niche, dari market, bahwa rupanya itu, banyak orang Asia ingin masukin duit ke Australia dan nggak tau caranya gimana. Saya? Mau jadi tour guide. Simple kan?”
Dalam menghadapi fase hidupnya yang paling rendah, beliau memiliki mindset bahwa “you only have two options when you’re at your worst. It’s either you’re gonna fix it or do nothing and [say] whatever. [But] I choose the first one because I have God. He helped me to see my inner self, koreksinya dimana, salahnya dimana, dan keburukan apa yang bisa dikikis.” Mindset ini lah yang membantu mengantarkan beliau ke dirinya yang saat ini.
Sebelum mengakhiri malam itu, sembari melambaikan salam sampai jumpa ke para peserta, Kak Handy berpesan “I [do] encourage everyone to catch up with everyone else, share ideas, create partnership and support each other. We are all together in this to build a successful Indonesian Business in Australia”. Beliau menambahkan, siapapun yang berkenan untuk bergabung ke Komunitas IndOz Biz dapat menghubungi beliau di [https://wa.me/61419200965]. IndOz Biz Networking Night akan kembali pada bulan Januari 2023.
