
“Don’t trust a Foley artist with a clean room,” kata Dan Johnston dalam workshop Spectroom: The Art of Foley, bagian dari Indonesian Film Festival 2021.
Setelah satu tahun tertunda, Indonesian Film Festival akhirnya diselenggarakan kembali, kali ini secara virtual, dengan tema “Beyond the Digital Screenscape”.
Festival ini terdiri dari tiga bagian: lomba film pendek bertema “Myopia”, workshop pre-event berjudul “Spectroom”, dan online screening delapan film Indonesia yang merepresentasikan tema besar IFF 2021.
Dalam workshop pertama tahun ini, IFF menghadirkan Foley Artist asal Sydney, Dan Johnston, yang karya-karyanya termasuk film Hollywood Mad Max: Fury Road, John Wick, dan Les Miserables. Selain film, Dan juga menjadi pengisi efek suara latar dalam beberapa film seri, termasuk Shameless, Inspector George Gently, dan Indian Summers.
Hadir lewat Zoom, Foley Artist yang berlatar belakang pemusik ini mengajak peserta workshop untuk tur Longstocking Studios Sydney, tempat dirinya bekerja. Dan pun menunjukan beberapa barang esensial miliknya, termasuk botol-botol kaca, piring, koper, hingga berbagai jenis sepatu.
“Sepatu paling buruk rupa yang bisa kamu pikirkan, malah biasanya menghasilkan suara yang paling bagus,” kata Dan memperagakan cara berjalan khusus untuk menghasilkan langkah kaki lebih ‘merdu’.
Dan juga menjelaskan bahwa zaman dahulu, ketika teknologi belum secanggih sekarang, seorang Foley Artist harus merekam suara latar untuk sebuah film dalam satu take, karena belum ditemukannya fitur pause. Ia memuji Foley Artist pertama, Jack Foley atas keahliannya untuk menghasilkan suara yang akurat dan pas dengan gerakan aktor dan aktris dalam filmnya.
Para peserta pun membanjiri Dan dengan pertanyaan, baik secara tertulis melalui slido, maupun melalui fitur open mic.
Selain The Art of Foley, IFF juga mengadakan workshop Scriptwriting, Cinematography, dan Editing, masing-masing dipandu oleh pekerja film berpengalaman yaitu Gina S. Noer, Ical Tanjung, dan Greg Arya.
Acara IFF selanjutnya adalah Live Discussion yang akan diadakan pada tanggal 10 April, dengan tema “Bird’s Eye View: The Untold Story”, “Diversity in Films: Portrayal of Ethnicity”, dan “Breaking the Cinderella Complex: How Women Defy Stereotype in Movies”. Live discussion ini tidak dikenakan biaya apapun dan akan diselenggarakan melalui Zoom.
Berikutnya, mulai tanggal 13-18 April akan diadakan Online Screening film-film Indonesia yaitu Abracadabra, Negeri Dongeng, Catatan Si Boy, Generasi 90an: Melankolia, Rumah dan Musim Hujan (One Day When the Rain Falls), Lamun Sumelang, Tak Ada yang Gila di Kota ini, dan Jari yang Menari di atas Luka-luka.
Tiket bisa didapatkan melalui link ini: https://iffaustralia.com/events/main-screening/
Berikut jadwal lengkap Online Screening Indonesian Film Festival 2021:
13 April 2021: Abracadabra
Time: 5.25 PM – 8.45 PM AEST
14 April 2021: Negeri Dongeng
Time: 5.10 PM – 8.45 PM AEST
15 April 2021: Catatan Si Boy (Restored)
Time: 5.25 PM – 8.45 PM AEST
16 April 2021: Generasi 90an: Melankolia
Time: 5.20 PM – 8.45 PM AEST
17 April 2021: One Day When The Rain Falls
Time: 5.10 PM – 8.45 PM AEST
18 April 2021: Short Film
Time: 5.50 PM – 9.00 PM AEST
Screening: 5.50 PM – 7.30 PM
QnA: 7.30 PM – 9.00 PM
a. Lamun Sumelang
b. Tak ada yang Gila di Kota ini
c. Jemari yang Menari di atas Luka-Luka