
Pada Kamis malam tanggal 6 Mei, Indonesian Diaspora Network Victoria (IDN Vic) memberikan donasi secara simbolik kepada Desa Nelelamadike yang dilanda oleh topan Seroja April silam. Donasi sebesar 7,150 dollar Australia itu berhasil dikumpulkan dari berbagai komunitas masyarakat Indonesia di Victoria. Diantaranya adalah Australian Indonesian Association Victoria (AIAV), Kelompok Ibu Cerdas Indonesia (KICI), Ikatan Warga Indonesia di Australia (IKAWIRIA), Badan Kerjasama Umat Kristen di Australia (BKS Victoria, Masyarakat Indonesia di Bendigo, dan lain sebagainya.
Pemberian donasi tersebut diserahkan kepada Pius Pedang Mela, selaku kepala desa yang diterima secara simbolis oleh Ritha Lempong anggota IDN Vic dan perwakilan Desa Nelelamadike. Donasi diharapkan akan membantu mempercepat proses pemulihan desa yang menelan lebih dari 60 korban jiwa dan mengakibatkan kerusakan parah di sejumlah perumahan, kebun, pertanian, gedung desa, dan sekolah.
“Saya terus terang optimis ya, karena melalui pemaparan kepala desa tadi, Pak Pius, sangat jelas dan runtun apa yang dia akan rencanakan dan apa yang akan terjadi (dengan donasi). Jadi dia berbicara mengenai data. Saya yakin dengan ini Desa Nelelamadike akan dapat membangun desa mereka kembali,” komentar Diana Pratiwi, presiden IDN Victoria. Dirinya juga menekankan bahwa IDN Victoria sedang merencanakan beberapa acara penggalangan donasi seperti cocktail party dan high tea kedepannya untuk pembangunan desa kedepannya.
Acara turut dihadiri oleh Muniroh Rahim, acting konsul jenderal Republik Indonesia untuk Victoria dan Tasmania selaku perwakilan pemerintah Indonesia. Muniroh menyampaikan terima kasihnya kepada warga Indonesia di Victoria atas kepedulian mereka terhadap saudara mereka yang mengalami musibah di NTT dan berharap warga desa Nelelamadike tetap kuat dan semangat untuk membangun desa mereka. Selain KJRI, Yana Forgione dari KICI dan John McBride dari AIAV juga hadir untuk mewakili organisasi mereka dalam penyerahan donasi.


Adapun desa di kecamatan Ila Boleng, Nusa Tenggara Timur itu merupakan desa binaan IDN Victoria untuk program Desa Cerdas, yakni program pembangunan jangka panjang berkelanjutan. Salah satu bentuk pembangunan tersebut adalah peningkatan efisiensi pelayanan administrasi desa dari manual ke digital melalui Open SID (System Informasi Desa), program komputer ciptaan salah satu anggota IDN, Eddie Ridwan. Selain itu, guna membantu membangun ekonomi lokal, IDN Victoria juga mendonasikan beberapa alat tenun bukan mesin yang diperuntukkan untuk mendukung produksi tenun yang merupakan kerajinan asal daerah NTT.

Desa Nelelamadike tidak serta merta terpilih. Untuk menjadi mitra IDN Victoria, desa itu harus bersaing dengan 40 desa terpencil dan tertinggal lainnya.
“Kriteria seleksinya pertama harus ada kemauan dari desa, dan desanya harus mau membiayai sendiri programnya. Softwarenya kita beri gratis, diinstal secara cuma-cuma, tapi desa harus mau menyediakan komputer dan program pelatihan,” jelas Sulistyawan Wibisono, Presiden IDN Australia. Suli, Ritha dan 2 anggota IDN Victoria lainnya pun sempat berkunjung ke Desa Nelelamadike di tahun 2019 silam untuk meninjau perkembangan mereka. Amat disayangkan, sebelum tahap pembangunan selanjutnya dapat terealisasikan, bencana justru melanda desa tersebut.
Meski harus memulai lagi dari nol, Ritha berharap donasi ini akan menjadi suatu titik harapan bagi Desa Nelelamadike agar dapat terus berjuang untuk membangun desa mereka kembali.